Uji Validitas UJI COBA ALAT UKUR

rasional dan melalui professional judgement oleh dosen pembimbing di Fakultas Psikologi USU dengan mempertimbangkan indeks daya beda item. Uji coba pengukuran Spiritualitas dan pengukuran Kepuasan Hidup dilakukan terhadap 42 pensiunan. Nilai daya beda aitem menggunakan batasan r it ≥ 0.257 untuk N = 42, dimana aitem yang memiliki nilai daya beda di bawah 0,257 akan dievaluasi. Didapat 11 aitem yang lolos pada skala kepuasan hidup dan pada skala spiritualitas tidak terdapat aitem yang gugur. Pada pengukuran Spiritualitas didapat 15 aitem dengan indeks daya beda aitem bergerak dari r it = 0,399 sampai 0,793, dan koefisien reliabilitas sebesar 0,892. Pada pengukuran 20 aitem kepuasan hidup didapat indeks daya beda aitem bergerak dari r it = 0,000 sampai 0,604, dan koefisien reliabilitas sebesar 0,704. Dan setelah dilakukan evaluasi, maka hanya 11 aitem kepuasan hidup yang lolos dengan indeks daya beda aitem bergerak dari r it = 0,303 sampai 0,727, dan koefisien reliabilitas sebesar 0,734. 5.2.Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi alat ukur yang bersangkutan biladiterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000.Reliabilitasalat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indicator konsistensi item-item tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama- samaAzwar, 1997. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatanreliabilitas konsistensi internal yaitu single trial administration dimana pengukuran hanya diberikan satu kali saja pada sekelompok individu.Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar,2004. Metode konsistensi internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Alpha Cronbach, dimana tes dibelah menjadi bagian-bagian sebanyak jumlah aitem. Reliabilitas yang baik adalah yang nilai rxx semakin mendekati 1. Dari 15 aitem spiritualitas yang diuji coba ditemukan nilai reliabilitas sebesar 0,892, dimana nilai ini dinyatakan baik. Dari 20 aitem kepuasan hidup yang diuji coba, ditemukan nilai reliabilitas sebesar 0,704, dimana nilai ini dinyatakan baik. Namun setelah dilakukan evaluasi terhadap ke 20 aitem kepuasan hidup tersebut, 9 diantaranya dinyatakan gugur sehingga tersisa 11 aitem yang layak digunakan. Maka setelah dilakukan analisa, seluruh aitem dianggap valid untuk mengukur pengaruh spiritualitas pada kepuasan hidup pensiunan. Dengan begitu, aitem- aitem setelah uji coba akan didistribusikan sebagai berikut : Tabel 5. Distribusi Aitem Pengukuran Kepuasan Hidup Sesudah Uji Coba Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah 11, 22, 64, 95, 126, 137, 158, 1911 53, 179, 1810 11 Tabel 6. Distribusi Aitem Pengukuran Spiritualitas Sesudah Uji Coba No. Dimensi Aitem Jumlah 1. Connection with the Transcendent 1,2 2 2. Sense of Support from the Transcendent 4,5,7,8,9 5 3. Sense of Wholeness, Internal Integration 6 1 4. Transcendent Sense of Self 3 1 5. Sense of awe 10 1 6. Sense of gratitude 11 1 7. Sense of compassion 12 1 8. Sense of mercy 13 1 9. Longing for the transcendent 14,15 2 Jumlah 15

6. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian akan diuraikan ke dalam beberapa tahap sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian a. Persiapan Dalam tahap ini, peneliti melakukan peninjauan pada pensiunan, bertujuan untuk dapat melihat bagaimana gambaran spiritualitas dan kepuasan hidup pada kelompok pensiunan. b. Adaptasi Alat Ukur Pada tahapan ini yang dilakukan oleh peneliti adalah mengadaptasi alat ukur. Penelitian ini menggunakan alat ukur Spiritualitas yang diadaptasi dari Daily Spiritual Experience Scale DSES yang dikemukakan oleh Underwood Teresi 2002 yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan back translation process. Proses adaptasi dimulai dari menerjemahkan kelimabelas pernyataan dalam Daily Spiritual Experience Scale DSES kedalam Bahasa Indonesia. Kemudian, pernyataan yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia tersebut diterjemahkan kembali kedalam Bahasa Inggris.Total skor pada alat pengukuran akan menunjukkan tinggi rendahnya spiritualitas individu.Semakin tinggi skor menunjukkan tingkat spiritualitas yang semakin tinggi, dan semakin rendah skor menunjukkan tingkat spiritualitas yang semakin rendah. Alat ukur Kepuasan Hidup yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari The Life Satisfaction Index yang dikemukakan oleh Bernice L.Neugarten Robert J.Havighurst 1961 menggunakan back translation process. Proses adaptasi dimulai dari menerjemahkan keduapuluh pernyataan dalam The Life Satisfaction Index kedalam Bahasa Indonesia. Kemudian, pernyataan yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia tersebut diterjemahkan kembali kedalam Bahasa Inggris.