4.4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t
1. Pengujian Hipotesis X
1
Terhadap Y
Ho : β
1
= 0  Pelayanan  prima  secara  parsial  tidak  berpengaruh  signifikan terhadap  loyalitas  pelanggan  pada  konsumen  Stevie  6  hotel  di
Bandung Ha :
β
1
≠0  Pelayanan prima secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada konsumen Stevie 6 hotel di Bandung
Dengan taraf signifikansi 0,05 Kriteria : Tolak Ho jika t hitung  t tabel, terima Ho jika t hitung  t tabel
Dengan menggunakan SPSS 20 for windows, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X
1
sebagai berikut:
Tabel 4.81 Uji Hipotesis X
1
Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Pelayanan Prima  X1 .049
.027 .220  1.784  .039
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Y
Berdasarkan  tabel  di  atas,  dapat  diketahui  nilai  t  hitung  untuk  variabel pelayanan  prima  sebesar  1.784.  Nilai  ini  akan  dibandingkan  dengan  nilai  t  tabel
pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df = n – k - 1= 90 – 2 – 1= 87, diperoleh nilai t
0,05;87
sebesar 1,660 atau -1,660. Diketahui bahwa t hitung untuk X
1
sebesar 1,784  nilai t tabel 1,660, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kemudian dilihat
dari tingkat sigsignificance untuk variabel pelayanan prima sebesar 0,039  dari
0,05.  Jadi  berdasarkan  penelitian  dengan  tingkat  kepercayaan  95  dapat disimpulkan  bahwa  pelayanan  prima  secara  parsial  berpengaruh  signifikan
terhadap  loyalitas  pelanggan  pada  konsumen  Stevie  6  hotel  di  Bandung.  Hasil penelitian  ini  di  dukung  oleh  penelitian  terdahulu  yang  dilakukan  oleh  Ruki
2012:143  Pelayanan  prima  merupakan  strategi  yang  harus  dijalani  untuk memuaskan  konsumen.  Jika  konsumen  merasa  puas  maka  mereka  cenderung
menjadi  konsumen  yang  loyal.  Sesuai  dengan  teori  yang  menyatakan  bahwa pelayanan prima sebagai budaya pelayanan yang tidak sekedar terpaku teori-teori
pelayanan  standar  tapi  lebih  jauh  melibatkan  tanggung  jawab,  ketepatan  pada janji,  keramahan  yang  tulus,  kepedulian  terhadap  pelanggan.  Jika  digambarkan,
nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X
1
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.5 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
1
terhadap Y
Daerah penolakan H
t tabel = 1,660 t hitung = 1,784
Daerah Penerimaan H
2. Pengujian Hipotesis X
2
Terhadap Y
Ho : β
2
= 0  Pemasaran  berdasarkan  pengalaman  secara  parsial  tidak berpengaruh  signifikan  terhadap  loyalitas  pelanggan  pada
konsumen Stevie 6 hotel di Bandung Ha :
β
2
≠0  Pemasaran berdasarkan pengalaman secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada konsumen Stevie 6
hotel di Bandung Dengan taraf signifikansi 0,05
Kriteria : Tolak Ho jika t hitung  t tabel, terima Ho jika t hitung  t tabel Dengan menggunakan SPSS 20 for windows, diperoleh hasil uji hipotesis parsial
X
2
sebagai berikut:
Tabel 4.82 Uji Hipotesis X
2
Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Pemasaran Berdasarkan
Pengalaman X2 .154
.045 .419
3.394  .001
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Y
Berdasarkan  tabel  di  atas,  dapat  diketahui  nilai  t  hitung  untuk  variabel pemasaran  berdasarkan  pengalaman  sebesar  3,394.  Nilai  ini  akan  dibandingkan
dengan nilai t tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df = n-k-1 = 90-2-1 = 87,  diperoleh  nilai  t
0,05;87
sebesar  1,660  atau  -1,660.  Diketahui  bahwa  t  hitung untuk X
2
sebesar 3,394  nilai t tabel 1,660, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kemudian  jika  dilihat  dari  nilai  sigsignificance  untuk  variabel  pemasaran