1.4 MANFAAT PENELITIAN
3.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberi  manfaat  baik  yang  bersifat teoritis  dan  praktis.  Secara  teoritis,  pengembangan  media  komik  berbasis
multimedia  dengan  powerpoint  dapat  menjadi  pendukung  teori  untuk  kegiatan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran PKn.
3.4.2 Manfaat Praktis Manfaat secara praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Guru
Media  komik  berbasia  multimedia  dengan  powerpoint  memberikan sumbangsih  pemikiran  dan  bahan  kajian  yang  perlu  dikembangkan  untuk
menciptakan  pembelajaran  yang  menarik.  Guru  menjadi  terbantu  untuk menjelaskan  materi  yang  sebagian  besar  berupa  hafalan  serta  memotivasi  guru-
guru untuk membuat media pembelajaran yang inovatif.
b. Bagi Siswa
Media  komik  berbasis  multimedia  dengan  powerpoint  dapat  memotivasi dan  membantu  siswa  dalam  belajar  dan  memahami  materi  pembelajaran,
khususnya  materi  yang  sebagian  besar  berupa  hafalan.  Selain  itu  dengan  media tersebut  siswa  dapat  aktif  selama  proses  pembelajaran  PKn  materi  globalisasi
berlangsung.
c. Bagi Sekolah
Penerapan  media  komik  berbasis  multimedia  dengan  powerpoint    dapat menumbuhkan kerja sama antar guru di SD Negeri Manyaran 03, yang berdampak
positif pada kualitas pembelajaran di sekolah, serta dapat memberikan kontribusi yang  lebih  baik  dalam  perbaikan  pembelajaran.  Sehingga  mutu  sekolah  dapat
meningkat.
d. Bagi Peneliti
Media komik berbasis multimedia dengan powerpoint  dapat memberikan kesempatan  peneliti  untuk  mengaplikasikan  ilmu  yang  didapatkan  di  bangku
kuliah,  untuk  memperbaiki  pembelajaran  yang  ada  di  lapangan.  Perbaikan tersebut  dilakukan  dengan  tujuan,  agar  pembelajaran  yang  didapatkan  siswa  di
dalam kelas lebih bermakna.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Indonesia  menerapkan  program  wajib  belajar  sembilan  tahun  karena belajar merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia, sebab dengan belajar manusia
akan berproses menjadi seseorang yang memiliki pemikiran yang luas dan terarah. Gagne  dalam  Anitah,  2008:2.3  telah  menjelaskan  bahwa  belajar  merupakan
perubahan  disposisi  yang  bukan  diperoleh  langsung  dari  proses  pertumbuhan seseorang  secara  alamiah.  Dalam  arti  idealisme  belajar  merupakan  proses  psiko-
fisik-sosio  menuju  perkembangan  pribadi  seutuhnya.  Namun  realitas  yang dipahami  oleh  sebagian  besar  masyarakat  tidaklah  demikian.  Belajar  hanya
dianggap  sebagai  properti  sekolah.  Kegiatan  belajar  selalu  diakaitkan  dengan tugas-tugas  sekolah.  Sebagian  besar  masyarakat  menganggap  belajar  di  sekolah
adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan Suprijono, 2014:3. Padahal  dalam  kenyataannya  dengan  belajar  siswa  tidak  hanya
mendapatkan materi tetapi juga akan mengalami sebuah proses perubahan tingkah laku.  Rifa’i  dan  Anni  2012:66  menjelakan  bahwa  belajar  merupakan  proses
penting  bagi  perubahan  perilaku  setiap  orang  dan  belajar  itu  mencakup  segala sesuatu  yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peran