3 Ranah psikomotor berkaiatan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan perolehan dari setiap individu dari proses belajar yang berupa perubahan perilaku yang tidak hanya mencakup satu aspek kemanusiaan saja
tetapi mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, dimana perubahan perilaku tersebut dapat diukur dan diamati. Hasil belajar yang diteliti
dalam penelitian ini yaitu hasil belajar ranah kognitif.
2.1.6 Hakikat Pembelajaran PKn
2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran PKn
Pendidikan Kewarganegaraan pada hakikatnya merupakan pendidikan yang mengarah pada terbentuknya warga negara yang baik dan bertanggung
jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar negara Pancasila Depdiknas, 2007:7. PKn adalah mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang
bersifat multidimensional. Ia merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan masalah pendidikan politik. Namun yang paling
menonjol adalah sebagai pendidikan nilai dan pendidikan moral. Depdiknas, 2007:16.
Menurut Soemantri dalam ruminiati, 2007:25 Pendidikan Kewargaan Negara PKn merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk
atau membina warga negara yang baik, yaitu warganegara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik.
Pendidikan kewarganegaraan
digunakan sebagai
wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan
dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu atau anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
merupakan usaha untuk membekali siswa dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara Susanto, 2013:225. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
PKn merupakan mata pelajaran yang ingin membentuk warganegara yang cinta kapada bangsanya melalui penanaman nilia-nilai luhur dalam setiap individu,
sehingga akan terbentuk warga negara yang selalu berpegang teguh pada nilai- nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.6.2
Tujuan Pembelajaran PKn
Menurut Mulyasa dalam ruminiati:2007:26 Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sedangkan tujuan
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, adalah untuk menjadikan siswa:
1 mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. 2
mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua
kegiatan, dan
3 bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup
bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan
mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini, karena jika siswa sudah memiliki nilai moral yang baik,
maka tujuan untuk membentuk warga negara yang baik akan mudah diwujudkan.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan 2007:114 Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut: 1
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti- korupsi.
3 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran PKn yaitu membentuk siswa agar mampu menanggapi isu-isu negara dengan
bersikap sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan mengembangkan diri secara aktif agar dapat terbentuk karakter-karakter masyarakat Indonesia serta dapat hidup
berdampingan dengan negara lain tampa melupakan bangsanya sendiri. 2.1.6.3
Ruang Lingkup Pembelajaran PKn
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 108-109 Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut: 1
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan republik indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan. 2
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3 Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4 Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan
kedudukan warga negara.
5 Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6 Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. 7
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8 Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Ruang lingkup PKn sangat luas hal tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran PKn yang ingin mengembangkan siswa agar mampu hidup
berdampingan dengan negara lain dan selalu berfikir kreatif.
2.1.7 Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar