Fungsi Agama Pada Masyarakat

12

2.2 Fungsi Agama Pada Masyarakat

Menurut Horton dan Hunt dalam Kamanto, 2004:68, bahwa fungsi agama dapat dibedakan menjadi fungsi manifes dan fugsi laten. Menurut mereka bahwa fungsi manifes agama berkaitan dengan segi doktrin, ritual, dan aturan perilaku dalam agama. Fungsi agama adalah untuk membujuk manusia agar melaksanakan ritus agama, bersama-sama menerapkan ajaran agama, dan menjalnkan kegiatan yang diperkenankan agama. Sedangkan fungsi laten agama, antara lain menawarkan kehangatan bergaul, meningkatkan mobilitas sosial, mendorong terciptanya beberapa bentuk stratifikasi sosial, dan mengembangkan seperangkat nilai ekonomi. Seperti yang tertulis dalam buku Pengantar Sosiologi oleh Narwoko dan Suyanto 2004:255-256, bahwa fungsi agama adalah: 1. Agama mendasar perhatiannya pada sesuatu yang ada diluar jangkauan manusia yang melibatkan takdir dan kesejahteraan. Terhadap dunia diluar jangkauannya, manusia selain memberikan tanggapan serta menghubungkan dirinya, juga memberikan atau menyediakan bagi pemeluknya suatu dukungan, pelipur lara dan rekonsilias. Manusia membutuhkan dukungan moral dalam menghadapi ketidakpastian dan membutuhkan rekonsiliasi dengan masyarakat bila diasingkan dari tujuan dan norma-normanya. 2. Agama menawarkan suatu hubungan trasendental melalui pemujaan dan upacara ibadat, sehingga memberikan dasar emosional bagi rasa aman baru dan identitas yang lebih kuat di tengah ketidakpastian dan ketidakberdayaan kondisi manusia dari arus perubahan sejarah. Universitas Sumatera Utara 13 3. Agama menyucikan norma-norma dan nilai masyarakat yang telah terbentuk, mempertahankan dominasi tujuan kelompok di atas keinginan individu, dan disiplin kelompok di atas dorongan hati individu. Dengan demikian, agama memperkuat legitimasi pembagian fungsi, fasilitas, dan ganjaran yang merupakan ciri khas suatu masyarakat. Agama juga menangani keterasingan dan kesalahan individu yang menyimpang. 4. Agama juga dapat memberikan standar nilai dalam arti di mana norma-norma yang telah terlembaga dapat dikaji kembali secara kritis dan kebetulan masyarakat memang sedang membutuhkannya. 5. Agama melakukan fungsi-fungsi identitas yang penting. Dengan menerima nilai-nilai yang terkandung dalam agama dan kepercayaan-kepercayaan tentang hakikat dan takdir manusia, individu mengembangkan aspek penting tentang pemahaman diri dari batasan diri. Melalui peran serta manusia di dalam ritual agama dan doa, mereka juga melakukan unsur-unsur signifikan yang ada dalam identitasnya. Dengan cara ini, agama mempengaruhi pengertian individu tentang siapa ia dan ia apa.

2.3 Tipe-tipe Agama berdasarkan Evolusinya