29
Guru disamping mengetahui soal-soal keagamaan juga harus mengetahui soal adat, untuk segala persoalan adat yang berhubungan dengan roh halus, selalu
diselesaikan oleh guru, misalnya kawin semarga atau kawin sumbang yang merupakan incest bagi orang Karo. Menurut penilaian guru, hal itu diakibatkan
oleh kemarahan roh halus atau roh nenek moyang yang bersangkutan. Dalam hal ini guru dapat menetralisir kegoncangan hubungan antara masyarakat dengan roh-
roh halus.
2.8 Defenisi Konsep
Agar penelitian ini tetap pada focus penelitian dan supaya tidak menimbulkan penafsiran ganda dikemudian hari, maka perlu dibuat defenisi
konsep antara lain sebagai berikut: 1.
Keberadaan pemeluk kepercayaan adalah kejelasan akan posisi seseorang atau sekelompok pemeluk suatu kepercayan. Dalam hal ini yang ingin
dilihat adalah kejelasan identitas dari pemeluk kepercayaan Pemena di Desa Pergendangen, Kecamatan Tiga Binanga.
2. Agama dan kepercayaan dalam konsep sosiologi memiliki pengertian yang
sama. Agama ialah suatu jenis sistem sosial yang dianut oleh penganut- penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang
dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya. Hendropuspito, 1996:34.
Sehingga dalam penelitian ini tidak dibedakan agama dengan kepercayaan, di mana dalam hal ini Pemena dapat dikatakan sebuah agama ataupun
sebuah kepercayaan.
Universitas Sumatera Utara
30
3. Nilai-nilai religius adalah sesuatu yang dianggap baik, benar dan berguna
dalam masyarakat yang berkaitan dengan religi atau kepercayaan. Dalam hal ini, nilai-nilai religius yang dimaksud adalah nilai-nilai kepercayaan
Pemena yang masih dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan penerapannya dalam masyarakat.
4. Kepercayaan Pemena merupakan kepercayaan pada masyarakat Karo.
Pemena merupakan bahasa Karo berarti awal atau pertama dalam bahasa Indonesia. Kepercayaan ini mempercayai roh-roh nenek moyang yang
dapat berwujud benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan supranatural misalnya batu, pohon, sungai, tempat keramat dan
sebagainya. Di Desa ini terdapat tempat penyembahan untuk semua masyarakat desa yang masih memeluk kepercayaan Pemena, yang
dinamakan batu Penembahan yang pada dahulunya merupakan pusat penyembahan untuk semua warga desa sebelum masuknya agama resmi.
Ada juga penyembahan yang didasarkan oleh marga yang ada menjadi peletak dasar desa ini, yaitu:
Nini Galuh yang merupakan tempat penyembahan bagi marga Tarigan Rumah Sendi.
Nini Batu Pulu Balang adalah tempat penyembahan yang dibuat oleh klan marga Perangin-angin Mano.
Nini Batu dan Hutan Selantam adalah tempat penyembahan yang berbentuk batu yang ada di dalam hutan Selantam di pinggir desa
yang dibuat untuk tempat penyembahan marga Ginting Tumangger.
Universitas Sumatera Utara
31
5. Masyarakat Karo
adalah sekumpulan manusia yang hidup pada wilayah yang dinamakan kuta desa, dan memiliki cirri-ciri dengan memakai
bahasa, nilai, adat-istiadat, dan ikut dalam merga si lima, tutur siwaluh, perkaden-kaden sepulu dua dan cirri budaya Karo lainnya.
6. Stereotip adalah pandangan atau prasangka buruk terhadap sesuatu yang
pada dasarnya belum dapat dipastikan secara faktual. Dalam penelitian ini, pandangan yang ingin dilihat adalah pandangan masyarakat yang bukan
pemeluk kepercayaan Pemena terhadap pemeluk kepecayaan Pemena.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian studi kasus case study ialah
suatu jenis penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase sesifik dari keseluruhan personalitas. Objek dari penelitian dapat
bermacam-macam misalnya individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Dalam hal ini, metode ini digunakan karena penelitian ini bertujuan melihat
masalah yang lebih spesifik. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lai-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong,2005:6.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Desa Pergendangen Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo. Alasan peneliti memilih desa ini adalah bahwa di desa
ini masih terdapat masyarakat Karo yang masih memeluk kepercayaan Pemena dan masih menjalankan nilai-nilai kepercayaannya.
Universitas Sumatera Utara