pribadi yang memiliki kadar keimanan dan ketaqwaan yang tinggi sehingga menjadikan guru menjadi seorang yang taat beribadah, jujur, amanah dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dalam hal ini mengajar dan mendidik Amrullah, 2008. Sebenarnya penelitian ini pernah diteliti oleh
Wahyudin., Pradisti., Sumarsono., Wulandari 2013 dengan judul “
dimensi religiusitas dan pengaruhnya terhadap organizational citizenship behavior Studi pada
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto namun dalam penelitian ini tidak didapat adanya pengaruh yang signifikan antara religiusitas dan organizational
citizenship behavior. Sehingga peneliti ingin meneliti kembali dengan sampel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu pada guru yang beragama Islam.
Sehingga dari dasar pemikiran inilah peneliti ingin meneliti tentang apakah
ada pengaruh religiusitas terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada guru muslim.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka peneliti membuat suatu rumusan masalah yaitu
”Apakah terdapat pengaruh religiusitas terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada guru
muslim?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada guru muslim.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data-data empiris mengenai pengaruh religiusitas terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB dalam
ilmu Psikologi Industri dan Organisasi. Selain itu, untuk berbagi dasar pengetahuan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan
dengan topik yang sama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, gambaran dan wacana mengenai pengaruh religiusitas terhadap Organizational
Citizenship Behavior OCB pada guru muslim. b.
Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pengaruh religiusitas terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB. Sehingga bisa menjadi pertimbangan dalam upaya peningkatan
Organizational Citizenship Behavior OCB.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan Berisikan mengenai latar belakang masalah yang hendak dibahas, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
Bab II : Landasan Teori Berisikan mengenai tinjauan kritis yang menjadi acuan dalam
pembahasan permasalahan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah religiusitas dan Organizational Citizenship Behavior OCB.
Bab III: Metode Penelitian Berisikan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu
identifikasi variabel, definisi operasional, subjek penelitian, instrumen dan alat ukur yang digunakan, metode pengambilan sampel dan metode
analisis data. Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan
Berisikan uraian mengenai analisa data dan pembahasan yang dikaitkan dengan teori yang ada.
Bab V : Kesimpulan dan Saran Berisi uraian kesimpulan sebagai jawaban permasalahan yang
diungkapkan berdasarkan hasil penelitian dan saran penelitian yang meliputi saran metodologis dan saran praktis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. Organizational Citizenship Behavior OCB
1. Defenisi Organizational Citizenship Behavior OCB
Bateman dan Organ pada 1983 merupakan tokoh yang pertama kali menggunakan istilah Organizational Citzenship Behavior OCB ini untuk
menggambarkan konsep perilaku tersebut. Adapun definisi yang diberikan terhadap OCB adalah perilaku bemanfaat yang dilakukan oleh karyawan, secara
bebas dari ketentuan atau kewajibannya dengan tujuan untuk membantu orang lain dalam mencapai tujuan organisasi Bateman Organ, 1983. OCB
merupakan perilaku yang berkaitan dengan kontribusi di luar peran formal yang ditampilkan oleh seorang karyawan dan tidak mengharapkan imbalan atau hadiah
formal dengan tujuan untuk mencapai tujuan dan efektivitas organisasi Organ, Podsakoff, MacKenzie, 2006.Misalnya menolong teman kerja untuk
mengurangi beban kerja mereka, melakukan tugas yang tidak diminta tanpa mengharapkan imbalan, dan membantu menyelesaikan masalah orang lain.
Organ 1988 juga mendefinisikan OCB sebagai perilaku dan sikap yang menguntungkan organisasi yang tidak bisa ditumbuhkan dengan basis kewajiban
peran formal maupun dengan bentuk kontrak atau rekompensasi.
Universitas Sumatera Utara