Organizational Citizhenship Behavior OCB Religiusitas

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Tujuan metode penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 2003. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui pengaruh religiusitas terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada guru muslim.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung dependent variabel : Organizational Citizenship Behavior OCB 2. Variabel bebas independent variabel : Religiusitas

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel – variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Organizational Citizhenship Behavior OCB

Organizational Citizenship Behavior OCB adalah perilaku menolong guru secara sukarela, memberikan saran yang membangun demi kemajuan organisasi, menghadiri setiap kegiatan yang dilakukan organisasi, datang tepat waktu, mempertimbangkan nasehat atau saran dari guru lain sebelum mengambil Universitas Sumatera Utara keputusan, dan tidak mengeluh apabila ada kondisi-kondisi yang kurang ideal yang ada di dalam organisasi. OCB akan diungkap melalui skala OCB yang disusun berdasarkan dimensi- dimensi OCB oleh Organ; Podsakoff; Mackenzie 2006 yaitu helping behavior, conscientiousness, sportsmanship, dan civic virtue. Semakin tinggi skor skala OCB, maka semakin tinggi tingkat OCB yang dimiliki seorang individu. Sebaliknya, semakin rendah skor skala OCB, maka semakin rendah tingkat OCB individu.

2. Religiusitas

Religiusitas merupakan suatu keyakinan dan penghayatan akan ajaran agama yang mendorong guru untuk berfikir, bertingkah laku, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agama Islam misalnya meyakini hal-hal yang ada dalam konsep iman yaitu percaya adanya Allah SWT, malaikat, nabi dan rasul, qada dan qodar, juga hari akhir, serta selalu berfikir dan bertindak berdasarkan agama Islam, dan melaksanakan ibadah yang diperintahkan dalam agama Islam, seperti mengerjakan solat, membayar zakat, berhaji, dan membayar zakat. Religiusitas dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan dimensi religiusitas yang dikemukakan oleh Fetzer 1999 yang terdiri atas 12 dimensi religiusitas yaitu : pengalaman beragama sehari-hari daily spiritual experiences, makna beragama meaning, nilai-nilai beragama values, keyakinan beliefs, pengampunan forgiveness, praktek keberagamaan individual private religious, pengaruh beragama Universitas Sumatera Utara religiousspiritual coping, dukungan agama religious support, riwayat beragama religiousspiritual history, komitmen beragama commitment, pengorganisasian agama organizational religiousness, pilihan terhadap agama religious preference. Semakin tinggi skor skala religiusitas, maka semakin tinggi tingkat religiusitas yang dimiliki seorang individu. Sebaliknya, semakin rendah skor skala religiusitas, maka semakin rendah tingkat religiusitas individu.

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Penelitian