BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Pesisir Pantai
Ekosistem pantai merupakan daerah yang letaknya berbatasan dengan ekosistem daratan, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus
harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat pada substrat yang keras. Sebagai daerah
perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat, hempasan gelombang dan hembusan angin menyebabkan pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah
darat, sehingga membentuk hutan pantai. Keadaan dalam massa air yang berdekatan dengan daratan, sedikit berbeda dengan keadaan laut terbuka
Asriyana dan Yuliana, 2012. Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara wilayah daratan
dengan karakteristik daratannya dan wilayah lautan dengan karakteristik lautannya dan membawa dampak yang cukup signifikan terhadap pembentukan
karakteristik sumberdaya alamnya saja, melainkan juga berdampak terhadap pembentukan karakteristik sumberdaya manusia dan kelembagaan sosial yang
terdapat di sekitarnya Wahyudin, 2004. Wilayah pesisir memiliki produktivitas yang sangat tinggi dengan tingkat
aksesibilitas yang sangat tinggi pula. Ekosistem pesisir pantai menyediakan pilihan yang sangat beragam terhadap barang komoditas dan jasa, menjadi lokasi
pelabuhan niaga, penghasil ikan, kerang-kerangan, krustase, sumber penghasil bahan-bahan kimia untuk farmasi, kosmetik, bahan kebutuhan rumah tangga,
bahan-bahan untuk konstruksi, dan sebagainya. Wilayah pesisir berbagai jenis habitat dan menjadi tempat berkerumunnya keanekaragaman genetik dan spesies,
menyimpan dan mengedarkan nutrient, menyaring bahan pencemar dari daratan dan melindungi pantai dari erosi dan badai. Selain itu, wilayah pesisir pantai
menjadi daya tarik bagi manusia untuk menghuninya atau menggunakannya sebagai area rekreasi dan pariwisata Tahir, 2012.
Universitas Sumatera Utara
4
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
2.2. Pengertian Makroalga