Group structure continued GENERAL continued

Lampiran 59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014, 31 DESEMBER 2013, DAN 30 JUNI 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014, 31 DECEMBER 2013 AND 30 JUNE 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the interim consolidated financial statements of the Group. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar

penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim

a. Basis

of preparation of the interim consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian interim Grup telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP- 347BL2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. The Group’s interim consolidated financial statements have been prepared in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347BL2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun dengan konvensi harga perolehan, yang telah dimodifikasi untuk instrumen derivatif tertentu, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. The interim consolidated financial statements have been prepared on the basis of the historical cost convention, as modified by certain derivative instruments, and using the accrual basis except for the consolidated statements of cash flows. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area- area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim, diungkapkan dalam Catatan 4. The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement when applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the interim consolidated financial statements are disclosed in Note 4.

b. Standar dan interpretasi standar akuntansi

baru beserta revisi b. New and revised accounting standards and interpretations Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”. There are no statements of financial accounting standards or interpretations of statements of financial accounting standards that are effective for the first time for the financial year beginning on 1 January 2014 that have a material impact on the interim consolidated financial statements of the Group, except for Interpretation of Statements of Financial Accounting Standards “IFAS” 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”. Lampiran 510 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2014, 31 DESEMBER 2013, DAN 30 JUNI 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014, 31 DECEMBER 2013 AND 30 JUNE 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi lanjutan

b. New and revised accounting standards and

interpretations continued Interpretasi ini menetapkan akuntansi untuk biaya pemindahan material sisa tambang pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada pertambangan terbuka. Interpretasi ini mengubah praktik penggunaan pendekatan “rata-rata umur tambang” yang diterapkan sesuai dengan Penerapan Standard Akuntansi Keuangan “PSAK” 33 Revisi 2011, “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. This interpretation sets out the accounting for overburden waste removal stripping costs in the production phase of a surface mine. The interpretation amends the current “life-of-mine average” approach promulgated under Statements of Financial Accounting Standards “SFAS” 33 Revised 2011, “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. Sebelumnya, biaya pengupasan lapisan tanah pada periode berjalan biasanya dicatat sebagai biaya produksi berdasarkan rasio umur rata-rata tambang. Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan rasio umur tambang, biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama periode tersebut diakui sebagai biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari rasio umur tambang, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim sebagai biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas aktual jauh lebih kecil dari rasio rata-rata umur tambang. Previously, the ongoing stripping costs were normally recognised as production costs based on the average life-of-mine ratio. In situations where the actual stripping ratio was not significantly different from the life-of-mine ratio, the stripping costs incurred during the period were recognised as production costs. When the actual stripping ratio was significantly higher than the life-of-mine ratio, the excess stripping costs were recorded in the interim consolidated statement of financial position as deferred stripping costs. These deferred costs were expensed as production costs in periods where the actual ratio was significantly lower than the average life of mine ratio. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: The interpretation requires that the mining entities recognise a stripping activity asset if, and only if, all of the following criteria are met: 1. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan peningkatan akses menuju badan bijih yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas pertambangan; 1. It is probable that the future economic benefit improved access to the ore body associated with the stripping activity will flow to the mining entity; 2. Entitas pertambangan dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan 2. The mining entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and 3. Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal. 3. The costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.