Reisolasi Bakteri Kitinolitik dari Tanah Perlakuan Analisis Data

detik. Kemudian dibilas dengan akuades steril sebanyak 2 kali, dan dikeringkan pada kertas saring steril. Setelah kering, bagian ujung kiri dan kanan akar tanaman dibuang + 1 cm. Kemudian masing-masing akar tersebut dipotong menjadi 3 bagian dan diletakkan di permukaan media PDA yang telah dicampur dengan antibiotik kloramfenikol 0,03 mgml untuk reisolasi jamur dan pada media khitin untuk reisolasi bakteri dengan posisi bekas potongan ke arah media. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang 25 o -30 o C selama ± 3 hari. Pengamatan dilakukan setiap hari selama masa inkubasi. Koloni jamur yang muncul dari bagian akar tanaman sebelah dalam disubkulturkan ke media PDA yang baru untuk dimurnikan. Kemudian dimati bentuk hifa di bawah mikroskop.

3.12 Reisolasi Bakteri Kitinolitik dari Tanah Perlakuan

Reisolasi bakteri kitinolitik dari tanah perlakuan dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah untuk tiap perlakuan. Tanah ditimbang sebanyak satu gram. Tanah dimasukkan ke dalam aquadest steril 10 ml lalu di vorteks sampai homogen. Kemudian diencerkan sampai dengan pengenceran 10 5 . Kemudian dipipet 0.1 ml suspensi lalu disebarkan ke dalam media khitin dengan metode cawan sebar. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang 25 o -30 o C selama ± 5 hari. Pengamatan dilakukan setiap hari selama masa inkubasi. Koloni yang muncul pada permukaan media dihitung sampai hari kelima.

3.13 Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilakukan uji Duncan Multiple Range Test DMRT untuk melihat jarak antar perlakuan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Serangan

G. boninense

Pada Bibit Tanaman Kelapa Sawit Gejala awal serangan Ganoderma dapat dilihat pada bibit kelapa sawit yang terserang penyakit adalah terjadinya perubahan warna daun atau sebahagian dari helaian daun. Perubahan ini ditandai dengan perubahan warna daun menjadi kuning dan layu. Gejala ini sering disebut sebagai nekrosis daun Gambar 4.1.1. Penyakit pada bibit kelapa sawit yang terserang penyakit menunjukkan daun berwarna hijau pucat dan kekuningan. Daun-daun tua layu, pertumbuhan terhambat, dan pelepah daun jatuh sekitar batang kelapa sawit. Menurut Semangun 2000 tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit busuk pangkal batang basal stem rot dapat diketahui dari mahkota pohon. Pohon sakit mempunyai janur daun yang belum membuka, spear leaves lebih banyak dari pada biasanya. Daun berwarna hijau pucat hingga kekuningan. Daun-daun tua layu, patah pada pelepahnya, dan menggantung di sekitar batang. Gambar 4.1.1 Bibit Sawit Yang Terserang G. boninense. Universitas Sumatera Utara Hasil isolasi jamur pada tanaman dewasa yang terserang penyakit pada media PDA Gambar 4.1.2. menunjukkan patogen tersebut adalah

G. boninense

. Pengamatan mikroskopisnya memperlihatkan spora bersel satu, berbentuk lonjong, uninukleat atau multinukleat dengan ukuran inti besar, dihasilkan pada bagian bawah tubuh buah atau basidium. Pada saat berkecambah spora yang bersel satu membentuk sekat asepta. A B C D Gambar 4.1.2 A Tubuh Buah G. boninense, B Biakan Murni

G. boninense

Pada Media PDA Suhu 30 o C, C Konidium Mikroskopik

G. boninense

perbesaran 10 x 40, D Spora

G. boninense

perbesaran 10 x 40 Tubuh buah

G. boninense

yang digunakan sebagai sumber spora selanjutnya diperbanyak dan diinokulasikan ke bibit kelapa sawit yang sehat dengan menggunakan suspensi spora. Pengamatan dilakukan selama kurang lebih 12 minggu, hasil yang diperoleh setelah pengamatan adalah gejala yang sama seperti pada pengamatan di lapangan yaitu daun mengalami nekrosis dan layu. Universitas Sumatera Utara

4.2. Kemampuan