2.2.2 Ciri Kepemimpinan
Menurut Sheila Murray Hamzah, 2008, terdapat sebelas ciri dari seorang kepemimpinan dalam perubahan yang terencana yakni:
1. Memiliki misi 2. Seorang pemikir yang besar
3. Seorang pemimpin mempunyai ciri seorang master pengubah yang menciptakan masa depan yaitu mengantisipasi kebutuhan dan perubahan
produktif yang memimpin 4. Memiliki sifat peka terhadap masalah yang dihadapi sehari-hari
5. Pemimpin mengambil resiko 6. Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan
7. Seorang pemimpin menggunakan kekuasaannya secara bijaksana 8. Seorang pemimpin berkomunikasi efektif
9. Seorang pemimpin adalah pembangun tim 10. Pemimpin bersifat berani
11. Seorang pemimpin mempunyai komitmen
2.2.3. Prinsip Dasar Kepemimpinan
Stephen 2002 menyatakan bahwasannya terdapat karakteristik dari seorang pemimpin sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup. Tidak hanya melalui pendidikan secara formal tetapi juga diluar sekolah.
Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi dan mendengar. Memiliki pengalaman yang baik maupun buruk sebagai sumber belajar.
Universitas Sumatera Utara
2. Berorientasi pada pelayanan. Seorang pimpinan tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin
dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberikan pelayanan, pimpinan seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan
yang baik. 3. Membawa energi yang positif.
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan
orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik maka seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka
waktu yang lama dan kondisi yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:
a. Percaya pada orang lain. Seorang pimpinan harus dapat mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya sehingga mereka dapat
mempertahankan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan artinya seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya dan berorientasi kepada prinsip kemanusiaan
dan keseimbangan diri. c. Sinergi artinya bekerja secara kelompok dan memberikan keuntungan bagi
kedua belah pihak. d. Latihan mengembangkan diri sendiri yakni seorang pemimpin harus dapat
memperbaharui dirinya sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi, dia tidak hanya berorientasi hanya pada proses saja.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4.
Gaya Kepemimpinan
Menurut Thoha 2003, gaya kepemimpinan merupakan suatu norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba untuk
mempengaruhi orang lain. Sedangkan Winardi 2004 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu bentuk pendekatan yang digunakan untuk memahami
suksesnya suatu kepemimpinan dalam hubungan dimana kita memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut.
Rivai 2004 mengemukakan ada tiga macam gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi dapat tercapai yakni:
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter Kepemimpinan otoriter disebut juga sebagai kepemimpinan direktif atau
diktator. Dimana pemimpin memberikan instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus dikerjakan dan selanjutnya karyawan menjalankan
tugasnya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam
mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan di dalam organisasi ini.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan ini ditandai oleh adanya suatu struktur yang
pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang bersifat kooperatif. Dalam gaya kepemimpinan ini, adanya bentuk kerjasama
antara atasan dengan bawahan dimana dibawah kepemimpinan yang berbentuk demokratis tersebut bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Gaya Kepemimpinan Bebas Gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan secara penuh kepada bawahan,
struktur organisasi bersifat longgar serta pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan dalam gaya kepemimpinan bebas ini hanyalah menyediakan materi
pendukung dan berpartisipasi jika diminta oleh bawahan.
2.3. Teori Disiplin Kerja 2.3.1. Pengertian Disiplin Kerja