53
5.2 Dampak Program Pengembangan Sapi Bali Terhadap Aspek
Ekonomi
5.2.1 Sandang
Sadang merupakan salah satu keutuhan pokok bagi seluruh masyarakat. Tidak haya sebagai pelindung tubuh dari berbagai cuaca dan gangguan luar lain,
pakaian kini bagi sebagian orang merupakan trend sertagaya hidupnya.jenis pakaian dapat menggambarkan status ekonomi dan status seseorang. Tidak hanya
sampaidisitu, cara berpakaian bagi sebagian orang dapat menunjukan tingkah laku dan ciri psikologi sesorang. Namun dalam penelitian ini penulis hanya membahas
tentang kemampuan sosial untuk membeli sandang tersebut guna mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat baik sebelum maupun sesudah program.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkat tingkat dalamkmsumsi sandang bagi masyarakat dengan syarat peningkatan keseahteraan bagi
masyarakat itu sendiri. a.
Ferkuwensi responden membeli pakaian dalam jangka waktu 1 tahun Darihasil yang didapat melalui analisis statistikdengan menggunakan uji-t
rata-rata berpasangan diketahui bahwa t-Hitung -11.30 lebih kecil dari t- Tabel1.66, Ho diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan
sesudah adanya program. Peningkatan terjadi pada sesudah adanya program. Untuk nilai Probabilitas, p-Value 8,06876E-20 lebih kecil dari 0,05. Ho ditolak.
Dengan masuknya program pengembangan sapi bali ini membuat terjadinya peningkatan terhadap sandang masyarakkat penerima bantuan program. Jadi
kegiatan ini efektif terhadap peningkatan frekwensi membeli pakaian.
54
Tabel 14: Frekuwensi responden membeli pakaian untuk keluarga dalam 1 tahun
No Frekuwensi
membeli pakaian dalam 1 tahun
Sebelum program Sesudah program
Jumlah responden
Persentase Jumlah
responden Persentase
1. Satu kali
31 33
14 14
2. Dua kali
66 66
11 11
3. Tiga kali atau lebih
3 3
75 75
Jumlah 100
100 100
100 Sumber: kuesioner penelitian; 2010
Berdasarkan keterangan tabel di atas sebelum adanya program terdapat 31 responden yang membeli pakayan sebanyak 1 kali, 66 responden sebanyak 2 kali,
dan 3 kali atau lebih terdapat sebanyak 3 responden dalam kkurun waktu 1 tahun. Sementara terjadi peningkatan konsumsi pakaiyan setelah adanya program
pengembangan Sapi Bali. Terdapat 14 responden yang membeli 1 kalli, 11 responden membeli 2 kali, dan 75 responden membeli pakaiyan dengan frekwensi
3 kali atau lebih dalam 1 tahun. Hal menunjukkan program ini berdampak positif terhadap peningkatan sandang.
b. Analisis data menurut tempat pembelian pakaian
Bagi sebagian masyarakat tempat dalam bertransaksi pakaian juga bias menjadi suatu gengsi tersendiri untuk mendapat pengakuan sosial. Namun hal ini
juga harus juga didukung dari tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat itu
55
sendiri guna mendapatkan keinginan sandang yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Dari hasil Analisi Statistik dengan mengunakan uji-t didapatkan hasil bahwa nilai t-Hitung -0.376 lebih besar dari t-Tabel1,66, Ho diterma. Terjadi
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah program. Peningkatan terjadi pada sesudah adanya program dengan peningkatan responden yang lebih
memilih pasar tradisional untuk konsumsi sandang. Tabel 15: Daftar responden menurut tempat membeli pakaian
No Tempat membeli
pakaian Sebelum program
Sesudah program Jumlah
responden Persentase
Jumlah responden
Persentase
1. Pasar tradisional
78 78
80 80
2. Pasar modern
22 22
20 20
3. Kredit
Jumlah 100
100 100
100 Sumber: kuesioner penelitian; 2010
Dengan adanya Program Pengembangan Sapi bali, kecendurungan masyarakat dengan memilih pasar tradisional semakin meningkat, dengan
persentase peningkatan sebesar 2 atau dengan jumlah 80 responden, dimana pada sebelum adanya program kecendrungan untuk memeilih pasar tradisional
sebagai tempat membeli sandang hanya sebanyak 78 responden. Sementara itu peningkatan pada pasar modern menurun setelah adanya program yaitu dari 22
56
responden menjadi 20 responden atau terjadi penurunan sebesar 2 dari keseluruhan responden.
c. Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi sandang
Berdasarkan hasil uji-t rata-rata berpasangan menunjukan bahwa t-Hitung –5.97 lebih kecil dari t-Tabel1.66 Ho diterima. Dengan demikian terdapat
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah adanya program. Dari hasil Probabilitas p-Value1.809E-08 lebih kecil dari
α= 0,05, peningkatan terjadi setelah adanya program dengan demikian program efektif terhadap pemenuhan
sandang. Tabel 16: Biaya yang dikeluarkan responden untuk pemenuhan sandang
No. Biaya yang
dikeluarkan unruk pemenuhan pakaian
Sebelum program Sesudah program
Jumlah responden
Persentase Jumlah
responden Persentase
1. Kurang dari Rp.
200.000 18
18 8
8
2. Rp.200.000-
Rp.500.000 75
75 41
41
3. Lebih dari Rp.
500.000 7
7 51
51
Jumlah 100
100 100
100 Sumber: kuesioner penelitian; 2010
Berdasarkan tabel diatas terjadi peningkatan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan sandang. Sebelum adanya program pengembangan sebanyak 18
responden mengeluarkan biaya kurang dari Rp. 200.000, sementara 75 responden
57
mengeluarkan biaya untuk sandang sebesar Rp.200.000-Rp.500.000. dan 7responden lagi mengeluarkan lebih dari Rp. 500.000 untuk kebutuhan sandang.
Sementara terjadi penambahan biaya setelah adanya program dimana terdapat 8 responden yang mengeluarkan biaya kurang dari Rp.200.000 sementara
41responden mengeluarakan biaya untuk kebutuhan sandang dengan jumlah Rp.200.000-Rp.500.000. dan peningkatan signifikan setelah adanya program
dimana terdapat 51 responden yang mengeluarakan biaya untuk kebutuhan sandang. Terjadinya peningkatan pengeluaran untuk keperluan sandang tidak
terlepas dari semakai meningkatnya penghasilan dari setiap responden setelah adanya program.
d. Distribusi responden menurut kriteria memilih sandang
Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji-t rata-rata berpasangan diketahui bahwa t-Hitung 2.07 lebih besar dari t-Tabel1.66. Ho di tolak. Tidak
terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah program pengembangan. Dengan demikian ini program ini tidak efektif terhadap criteria pemilihan sandang bagi
masyarakat penrima bantuan. Tabel 17: Patokan responden dalam pemilihan sandang
No. Patokan dalam
pemilihan sandang Sebelum program
Sesudah program Jumlah
responden Persentase
Jumlah responden
Persentase
1. Merek
31 2.
Harga 37
77 77
77 3.
Mode 22
23 23
23
58
Jumlah 100
100 100
100 Sumber: kuesioner penelitian; 2010
5.2.2 Pangan