Pengukuran pH Media Pengamatan Perubahan Populasi Bakteri dan Fungi

28 Endapan produk dari supernatan dikeringkan di dalam oven dengan suhu 55 C untuk analisa gugus fungsi menggunakan FTIR.

3.3.8. Pengukuran pH Media

Supernatan dari masing-masing perlakuan diukur nilai pH-nya menggunakan pH meter. Pengukuran dilakukan setiap pencuplikan pada hari ke-0, 2, 7, 14, 21 dan 28.

3.3.9. Pengamatan Perubahan Populasi Bakteri dan Fungi

Media PDMA dan TSMA masing-masing dituang ke dalam petri sebanyak 15 ml dibiarkan mengeras. Dilakukan pengenceran pada sampel pada tiap pencuplikan. Pengenceran disesuaikan dengan lama inkubasi. Semakin lama masa inkubasi kultur maka semakin banyak seri pengenceran yang dilakukan. Setelah itu, larutan dari tiga pengenceran terakhir diinokulasikan pada media PDMA dan TSMA dengan metode sebar. Pada media TSMA enumerasi dilakukan setelah 24 jam masa inkubasi sedangkan pada media PDMA enumerasi dilakukan setelah 4-7 hari masa inkubasi. Total jenis dan total individu yang muncul semua dicatat untuk dilakukan perhitungan jumlah sel. Jenis bakteri dan fungi yang muncul diamati secara makroskopis dengan mencatat ciri-ciri yang tampak sedangkan untuk pengamatan mikroskopis dilakukan dibawah mikroskop. Khusus untuk bakteri dilakukan pewarnaan Gram untuk mengetahui kemurnian dan bentuk sel. 29 Kolonisasi miselia kapang terhadap batubara diamati untuk mengetahui aktifitas biosolubilisasi terutama oleh kapang. Sampel kultur diambil menggunakan pipet bersih diteteskan di atas kaca preparat bersih diberi tanda nama isolat sesuai perlakuan. Diamati di bawah mikroskop kolonisasi yang terjadi dengan perbesaran 400 kali. 3.3.10. Pengukuran Biosolubilisasi Batubara melalui Analisis Senyawa Fenolik dan Aromatik Terkonjugasi serta Perubahan Pola Panjang Gelombang pada 200-600 nm Pengukuran biosolubilisasi dilakukan dengan melakukan analisis senyawa fenolik dan aromatik terkonjugasi. Produk biosolubilisasi supernatan yang diperoleh selama waktu sampling dilakukan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 250 dan 450 nm. Perubahan pola panjang gelombang diamati pada kisaran panjang gelombang 200– 600 nm untuk mengetahui perubahan gugus kromofor produk biosolubilisasi batubara. Nilai absorbansi yang tinggi berbanding lurus dengan tingkat solubilisasi batubara yang tinggi pula Selvi dkk., 2007.

3.3.11. Pengukuran Produksi Asam Humat dan Fulvat