Pengujian Hipotesis Pembahasan KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

34 2. Uji Heteroskedastisitas Dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan homokedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi 2 yaitu, dengan alat analisis grafik atau dengan uji glejser. 3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variable terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Pengujian Hipotesis

1. Uji F hitung Uji SerentakSimultan Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X1 berupa kompensasi finansial lansung dan X2 kompensasi finansial tidak langsung dan Y kinerja karyawan sebagai variabel terikat.. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah: 35 H0 : bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama -sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Nilai F statistik akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 2. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan X menerangkan variabel Y. 3. Uji t Uji parsial Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel program kompensasi finansial langsung X1 dan kompensasi finansial tidak langsung X2 secara individual parsial berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawanY. Kriteria pengujiannya sebagai berikut : H : b i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H a : b i ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. 36 Dengan kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 37 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bank X berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank X. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di Indonesia. Bank Dagang Negara BDN merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia Jakarta pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan. Bank Bumi Daya BBD didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank sebelumnya adalah Bank milik Inggris juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 38 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia Bank Exim berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank Pembangunan Indonesia Bapindo berawal dari Bank Industri Negara BIN, sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor–sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. Kini, Bank X menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam 39 pembangunan Ekonomi. Sejak Mei 2005 Direktur Utamanya adalah Agus Martowardojo. Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang, jumlah cabang Bank X dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utamanya yang pertama adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun sebelum digantikan Martowardojo akibat terlibat dugaan korupsi di bank tersebut. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank X mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy bank. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank X mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun dengan investasi USD 200 juta, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk kegiatan consumer banking. Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi kami sudah mampu memfasilitasi straightthrough processing dan interface yang seragam untuk nasabah. Nasabah corporate kami merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah kami bergerak di bidang usaha yang sangat beragam khususnya makanan dan minuman, pertanian, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan prinsip ‘four eyes,’ dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit Bank X. Bank X juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha kecil dan Menengah UKM dan nasabah ritel. Pada bulan 40 Desember 1999, jumlah kredit kepada nasabah corporate sebesar 87 dari total kredit. Pada 31 Desember 2006, jumlah kredit kepada nasabah corporate mencakup 49,01 dari total kredit, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro sebesar 39,45, sedangkan kredit kepada nasabah consumer sebesar 11,54. sejak didirikan, Bank X terus bertekad untuk membentuk tim manajemen yang handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance, pengawasan dan kepatuhan yang sesuai standar internasional. Bank X di supervisi oleh komisaris yang terdiri dari orang-orang yang menonjol di komunitas keuangan yang ditunjuk oleh pemegang saham termasuk Menteri Negara BUMN. Tingkatan tertinggi dari manajemen eksekutif adalah Direksi, yang diketuai oleh Direktur Utama. Direksi terdiri dari para bankir yang berasal dari legacy bank dan juga para bankir profesional dari bank lain. Sebagai bagian dari penerapan good corporate governance, Bank X membentuk Compliance Group, Internal Audit dan Corporate Secretary, dan juga dari waktu ke waktu diperiksa oleh Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK, serta diaudit setiap tahunnya oleh auditor independen. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000 karyawan yang tersebar di 924 kantor cabang dalam negeri dan 5 cabang luar negeri termasuk perwakilannya dan di dukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah serta bancassurance, Bank X menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik negara, komersial, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer. Selain itu, Bank X mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga 41 anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.

4.1.2 Visi dan Misi Bank X

Adapun misi Bank X yaitu: 1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2. Mengembangkan sumber daya manusia professional 3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4. Melaksanakan manajemen terbuka 5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan Visi Bank X adalah Bank terpercaya pilihan anda

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam menjalankan kegiatannya, Bank X memerlukan struktur organisasi serta uraian yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing elemen yang bergerak dalam sistem manajemen perusahaan, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan normal dan mempunyai produktivitas yang tinggi. Bank X yang dalam hal ini menggunakan bentuk struktur organisasi gabungan antara struktur organisasi lini dan fungsional, dimana Direktur sebagai pimpinan tertinggi perusahaan. Hubungan secara lini terjadi jika bawahan hanya menerima tugas dan tanggung jawab secara langsung dari atasan, misalnya Kepala Bagian HR dan GA Officer memberikan instruksi kepada Pelaksana HR dan GA officer berupa tugas untuk membuat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai 42 dengan ketentuan dan SOM yang telah ditetapkan. Sedangkan hubungan fungsional dimana pembagian tugas dilakukan menurut fungsi masing-masing, misalnya kepala bagian marketting officer dan service quality officer. Secara lengkap struktur organisasi PT. Bank X kantor cabang Medan-Imam Bonjol dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Sumber: PT. Bank X kantor cabang Medan-Imam Bonjol Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank X Adapun uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam struktur organisasi tersebut yaitu: 1. Branch Manager kepala kantor cabang a. Memberikan kebijakan atas kurs transaksi kepada nasabah tertentu sesuai dengan kewenangan yang ditentukan oleh Kantor Pusat. b. Mengusulkan rencana pengembangan jaringan cabang berupa cash outlet atas dasar studi kelayakan. c. Mewakili Bank X dalam berhubungan dengan pihak ketiga. Branch Manager Customer Service Officer CSO Manajer Unit MU Teller Customer Service Marketing Kredit 43 d. Mengusulkan kepada Direksi dalam hal penerimaan, pengangkatan, penempatan, pemberian penghargaanhukuman, pemberhentian pegawai di Spoke sesuai pedoman, Surat Edaran dan ketentuan lainnya yang berlaku. e. Memutuskan kebijaksanaan terhadap SDM untuk mencapai tujuan organisasi sesuai ketentuan yang berlaku. f. Mendayagunakan seluruh asset Spoke untuk tercapainya target yang telah ditentukan. g. Menandatanganimengesahkan nota jurnal atau pembukuan lainnya yang berhubungan dengan transaksi di Spoke. h. Menindaklanjuti hasil audit dari auditor internekstern. i. Terlaksananya Service Standard sesuai standar yang telah ditentukan Bank X. j. Terlaksananya kegiatan operasi Spoke sesuai ketentuan yang berlaku untuk mencapai target yang telah ditentukan bersama antara Hub Manager dengan Spoke Manager. k. Tercapainya kegiatan funding dan pemasaran jasa perbankan di Spoke-nya. l. Mengusulkan officer atau pejabat di Spoke sebagai pengganti apabila Spoke Manager berhalangancuti dengan wewenang dan tanggung jawab yang terbatas atau penuh sebagai Spoke Manager. Pejabatofficer yang diusulkan adalah 2 dua orang yang menjabat secara kolektif. m. Mempertahankan dan mengembangkan posisi volume transaksi, keuntungan dan nama baik Spoke. 44 n. Pembinaan sumber daya manusia, pengelolaan dan pendayagunaan sarana organisasi secara efisien dan efektif. o. Keamanan dan keutuhan asset Spoke. p. Terlaksananya kontinuitas kerja dan operasi Spoke. q. Kerahasiaan password. r. Pengambilan kebijakan diluar ketentuan setelah memperoleh persetujuan dari Kantor Wilayah atau Divisi terkait di Kantor Pusat. s. Meyakini bahwa seluruh transaksi yang dilaksanakan Spoke telah benar. t. Melaksanakan tugas-tugas yang secara khusus ditetapkan oleh Hub Manager. 2. Manajer Unit a. Memimpin dan mengelola unit kredit mikro b. Mengembangkan portofolio kredit c. Melakukan supervise kredit d. Mengkoordinir team sales e. Member keputusan kredit sesuai limit kewenangan f. Menangani administrasi kredit g. Melakukan monitoring dan penagihan 3. Customer Service Officer a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan standar yang ditentukan Bank X. 45 b. Melaksanakan fungsi pemasaranpromosi produk dana dan jasa Bank X antara lain produk tabungan, giro, deposito, payment point dan produkjasa lainnya. c. Melaksanakan fungsi pemasaran Consumer Loan. d. Melaksanakan fungsi Money Changer yakni memelihara dan membangun jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan terjadinya transaksi jual beli bank notes sesuai target yang ditetapkan. e. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan keluhan nasabah. f. Melaksanakan pelayanan rekening dana. g. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service. 4. Teller Tunai dan Teller Non Tunai a. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah sesuai “Standar Pelayanan Teller”. b. Memproses transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan batas kewenangannya. c. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunaibank notes dan warkat berharga d. Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi. e. Meyakini kebenaran pembukuan dan validasi. f. Memberikan informasi kepada nasabah. g. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya. 46 h. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal komputer. i. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller j. Menjamin keamanan boks teller dan kewenangan memegang kunci boks. k. Melaksanakan transaksi pembayaran tunai dan non tunai, termasuk warkat- warkat sesuai batas wewenangnya. l. Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi. m. Melaksanakan pengambilan dan pengantaran uang ke Cabang KoordinatorPooling cash atau nasabah. 5. Teller Payment Point a. Mengkoordinir kebutuhan suku cadang yang dibutuhkan oleh peralatan- peralatan apabila mengalami kerusakan. b. Mengontrol dan menjamin perbaikan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek, dan mekanik yang mengerjakannya. c. Membuat laporan pembelanjaan suku cadang dari segi biaya dan sumber pengadaan suku cadang. 6. Marketing Kredit a. Mencari calon debitur untuk kredit b. Interview dan wawancara calon debitur serta pengisian aplikasi permohonan kredit c. Menjelaskan perhitungan kredit pada calon debitur d. Memberikan penjelasan tentang peraturan dan ketentuan umum kredit yang berlaku di bank 47 e. Mengumpulkan dan melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan dari calon debitur untuk proses kredit f. Memberikan informasi kepada bagian taksasi untuk melakukan penilaian jaminan kredit g. Melakukan kunjungan peninjauan langsung ketempat tinggal atau tempat usaha dari calon debitur h. Memastikan seluruh data informasi yang diterima telah diyakini kebenarannya dan seluruh copy dokumen yang diterima sesuai dengan aslinya i. Menganalisa keuangan, arus kas, kebutuhan kredit, serta tujuan penggunaan kredit dari calon debitur j. Melakukan trade checking dan BI checking calon debitur k. Membuat memorandum persetujuan kredit l. Mengajukan memorandum kepada loan komite kredit dengan memperhatikan resiko kredit m. Menghubungi calon debitur untuk melakukan pengikatan kredit n. Menginformasikan kepada debitur mengenai pencairan kredit o. Memonitoring pembayaran kredit dan kolektibilitas pembayaran debitur p. Membuat laporan aktivitas harian q. Membuat laporan target market untuk bulan berikutnya. 48 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan divisi marketing PT. Bank X Area Medan Imam Bonjol yang berjumlah 60 orang. Teknik penarikan sampel adalah teknik sampling jenuh sensus dimana semua populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah populasi yang relatif kecil. Dari kuesioner diperoleh gambaran umum responden yaitu: a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur f 20-25 tahun 15 25 26-30 tahun 31 51,67 30 tahun 14 23,33 Total 60 100 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang berumur antara 20 sampai dengan 25 tahun sebanyak 25, umur 26 sampai dengan 30 tahun sebanyak 51,67, dan yang berumur lebih dari 30 tahun sebanyak 23,33. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing memiliki umur 26 sampai dengan 30 tahun. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin f Laki-Laki 51 85 Perempuan 9 15 Total 60 100 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah 49 Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden laki-laki sebanyak 85 dan perempuan sebanyak 15. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol adalah laki-laki. Jumlah karyawan laki-laki lebih banyak karena marketing merupakan jenis pekerjaan yang lebih banyak menggunakan waktu kerja di lapangan. Selain itu, karyawan marketing dituntut untuk mampu bekerja dibawah tekanan fisik maupun mental. Oleh sebab itu, karyawan laki-laki lebih mampu menangani pekerjaan sebagai marketing dibandingkan perempuan. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja f 5 Tahun 48 80 ≥ 5 Tahun 12 20 Total 60 100 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa respoden yang memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 80 dan yang memiliki masa kerja lebih dari atau sama dengan 5 tahun sebanyak 20. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun. Jumlah karyawan dengan masa kerja kurang dari 5 tahun lebih banyak dibandingkan karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari atau sama dengan 5 tahun karena tingkat perputaran karyawan marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol cukup tinggi. Hal ini dikarenakan status 50 karyawan marketing didominasi oleh outsourcing dan untuk mendapatkan status karyawan tetap sangat sulit. Ini menyebabkan banyaknya karyawan yang tidak bertahan lama bekerja karena sulitnya mendapatkan status sebagai karyawan tetap.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Adapun tanggapan responden terhadap butir-butir pernyataan dari setiap variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6: Tabel 4.4 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kompensasi Finansial Langsung Butir Pernyataan SS S KS TS STS Total f f f f f f 1 Gaji sesuai jam kerja 19 31,7 41 68,3 60 100 2 Gaji sesuai dengan prestasi kerja 12 20 48 80 60 100 3 Insentif sesuai dengan target 10 16,7 24 40 20 33,3 6 10 60 100 4 Insentif sesuai dengan ketentuan 9 15 30 50 16 26,7 5 8,3 60 100 5 Asuransi sesuai dengan ketentuan 12 20 39 65 9 15 60 100 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa: 1. Pernyataan gaji yang saya terima sesuai dengan jam kerja mendapatkan tanggapan 19 orang 31,7 menyatakan sangat setuju dan 41 orang 68,3 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol merasa bahwa gaji yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan jam kerja karyawan. 51 2. Pernyataan gaji yang saya terima sesuai dengan prestasi kerja saya mendapatkan tanggapan 12 orang 20 menyatakan sangat setuju dan 48 orang 80 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol menerima gaji yang telah sesuai dengan prestasi kerja karyawan .. 3. Pernyataan insentif yang saya terima sesuai dengan target yang saya dapatkan mendapatkan tanggapan 10 orang 16,7 menyatakan sangat setuju, 24 orang 40 menyatakan setuju, 20 orang 33,3 menyatakan kurang setuju, dan 6 orang 10 menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mendapatkan insentif yang sesuai dengan target yang didapat. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang merasa bahwa insentif yang didapat belum sesuai dengan target kerja yang dicapai karyawan. Hal ini karena perubahan sistem pemberian insentif menyebabkan berkurangnya karyawan yang menerima insentif. Tanggal tutup buku pemenuhan target jatuh setiap akhir bulan, sementara jadwal minimal pengumpulan target agar mendapat insentif jatuh ditanggal 25 setiap bulannya. Ini menyebabkan banyak karyawan yang mampu mencapai target diakhir bulan tetapi tidak mendapatkan insentif karena telah melewati batas tanggal 25. 4. Pernyataan insentif yang saya terima sesuai dengan ketentuan perusahaan mendapatkan tanggapan 9 orang 15 menyatakan sangat setuju, 30 orang 50 menyatakan setuju, 16 orang 26,7 menyatakan kurang setuju, dan 5 orang 8,3 menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian 52 besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol merasa bahwa insentif yang diterima sesuai dengan ketentuan perusahaan. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang merasa bahwa insentif yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan. Ini merupakan bentuk kekecewaan karyawan atas perubahan sistem pemberian insentif yang berakibat kepada besar insentif yang diterima oleh karyawan. Karyawan lebih setuju dengan sistem pemberian insentif yang lama yakni perhitungan pemberian insentif pertanggal 1 sampai dengan 30. 5. Pernyataan asuransi yang saya terima sesuai dengan ketetapan perusahaan mendapatkan tanggapan 12 orang 20 menyatakan sangat setuju, 39 orang 65 menyatakan setuju, dan 9 orang 15 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mendapatkan asuransi sesuai dengan ketetapan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang belum mendapatkan asuransi. Hal ini juga bisa dikarenakan sulitnya mengajukan klaim asuransi ketika karyawan membutukan asuransi. Ketika karyawan sakit, karyawan sulit untuk mengajukan klaim untuk pengganti biaya perobatan. Berdasarkan data pada Tabel 4.4 diketahui bahwa butir pernyataan 1 gaji yang saya terima sesuai dengan jam kerja mendapatkan jawaban yang dominan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT X Area Medan Imam Bonjol memberikan gaji yang sesuai dengan jam kerja karyawan dan telah sesuai dengan ketentuan penggajian yang berlaku. 53 Butir pernyataan 3 insentif yang saya terima sesuai dengan target yang saya dapatkan memiliki tanggapan kurang setuju atas butir pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan sistem pemberian insentif berakibat kepada menurunnya jumlah insentif yang diterima oleh karyawan. Ini menimbulkan kekecewaan karyawan karena walaupun karyawan mampu mencapai target hingga jadwal tutup buku tetapi melewati batas tanggal 25 maka karyawan tidak akan mendapatkan insentif. Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kompensasi Finansial Tidak Langsung Butir Pernyataan SS S KS TS STS Total f f f f f f 1 THR sesuai dengan jabatan 21 35 39 65 60 100 2 Kemudahan mendapatkan THR 24 40 36 60 60 100 3 Kemudahan memperoleh pengganti biaya perobatan 13 21,7 40 66,7 7 11,7 60 100 4 Kemudahan memperoleh tunjangan kesehatan 8 13,3 43 71,7 9 15 60 100 5 Kemudahan mendapatkan cuti 15 25 45 75 60 100 6 Fasilitas kerja sesuai dengan standar 14 23,3 46 76,7 60 100 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa: 1. Pernyataan pemberian Tunjangan Hari Raya sesuai dengan jabatan saya mendapatkan tanggapan 21 orang 35 menyatakan sangat setuju dan 39 orang 65 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi 54 marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mendapatkan Tunjangan Hari Raya yang sesuai dengan jabatan karyawan. 2. Pernyataan kemudahan saya untuk memperoleh Tunjangan Hari Raya mendapatkan tanggapan 24 orang 40 menyatakan sangat setuju dan 36 orang 60 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mudah dalam memperoleh Tunjangan Hari Raya. 3. Pernyataan kemudahan untuk memperoleh pengganti biaya berobat mendapatkan tanggapan 13 orang 21,7 menyatakan sangat setuju, 40 orang 66,7 menyatakan setuju, dan 7 orang 11,7 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mudah untuk memperoleh pengganti biaya berobat. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang kesulitan untuk memperoleh pengganti biaya berobat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian klaim pengganti biaya perobatan yang diajukan oleh karyawan tidak langsung dibayar oleh perusahaan. 4. Pernyataan kemudahan saya untuk memperoleh tunjangan kesehatan mendapatkan tanggapan 8 orang 13,3 menyatakan sangat setuju, 43 orang 71,7 menyatakan setuju, dan 9 orang 15 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mudah dalam memperoleh tunjangan kesehatan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang kesulitan memperoleh tunjangan kesehatan. 55 5. Pernyataan karyawan diberikan kemudahan untuk mendapatkan izin cuti mendapatkan tanggapan 15 orang 25 menyatakan sangat setuju dan 45 orang 75 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mendapatkan kemudahan dalam mengurus izin cuti. 6. Pernyataan fasilitas kerja yang saya terima sesuai dengan standar kerja perusahaan mendapatkan tanggapan 14 orang 23,3 menyatakan sangat setuju dan 46 orang 76,7 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mendapatkan fasilitas kerja yang sesuai dengan standar perusahaan. Berdasarkan data pada Tabel 4.5 diketahui bahwa butir pernyataan 2 kemudahan saya untuk memperoleh Tunjangan Hari Raya mendapatkan jawaban yang dominan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Tunjangan Hari Raya yang diberikan perusahaan mudah untuk didapatkan oleh karyawan. Butir pernyataan 4 kemudahan saya untuk memperoleh tunjangan kesehatan memiliki tanggapan kurang setuju atas butir pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan masih kesulitan dalam memperoleh tunjangan kesehatan. Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan Butir Pernyataan SS S KS TS STS Total f f f f f f 1 Hasil kerja sesuai dengan yang ditargetkan 16 26,7 20 33,3 24 40 60 100 2 Ketepatan waktu 22 36,7 38 63,3 60 100 56 3 Kembali ke kantor 17 28,3 43 71,7 60 100 4 Mengerjakan pekerjaan di kantor 28 46,7 32 53,3 60 100 5 Menjelaskan detail kredit 31 51,7 29 48,3 60 100 6 Melaporkan hasil kerja 23 38,3 37 61,7 60 100 7 Mampu mengarahkan kerja kelompok 19 31,7 41 68,3 60 100 8 Mampu memberikan dorongan 21 35 39 65 60 100 9 Bekerja sebelum diperintahkan 12 20 48 80 60 100 10 Bekerja walau pimpinan tidak ditempat 20 33,3 40 66,7 60 100 11 Target tidak memberatkan 17 28,3 20 33,3 23 38,3 60 100 12 Target tidak membebani pekerjaan 7 11,7 30 50 23 38,3 60 100 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa: 1. Pernyataan hasil kerja yang saya capai sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan mendapatkan tanggapan 16 orang 26,7 menyatakan sangat setuju, 20 orang 33,3 menyatakan setuju, dan 24 orang 40 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mampu mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Jawaban kurang setuju ini menunjukkan bahwa ada sebagian karyawan yang tidak mampu mencapai target yang ditetapkan. 2. Pernyataan ketepatan waktu kerja yang saya capai di perusahaan sudah sesuai mendapatkan tanggapan 22 orang 36,7 menyatakan sangat setuju dan 38 57 orang 63,3 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol memiliki ketepatan waktu dalam bekerja. 3. Pernyataan saya akan lebih memilih untuk kembali ke kantor daripada beristirahat jika sedang tidak melayani nasabah mendapatkan tanggapan 17 orang 28,3 menyatakan sangat setuju dan 43 orang 71,7 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol akan kembali ke kantor jika tidak melayani nasabah di lapangan. 4. Pernyataan saya akan mengerjakan pekerjaan di kantor jika tidak ada pekerjaan di lapangan mendapatkan tanggapan 28 orang 46,7 menyatakan sangat setuju dan 32 orang 53,3 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol memilih mengerjakan pekerjaan yang ada di kantor jika tidak melayani nasabah di lapangan. 5. Pernyataan saya menjelaskan mengenai kredit kepada calon nasabah, sekalipun tidak ditanyakan mendapatkan tanggapan 31 orang 51,7 menyatakan sangat setuju dan 29 orang 48,3 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol akan menjelaskan detail kredit kepada calon nasabah walaupun tidak ditanyakan. 6. Pernyataan apapun hasil kerja saya, akan saya laporkan dengan benar kepada pimpinan walaupun tidak diminta mendapatkan tanggapan 23 orang 38,3 58 menyatakan sangat setuju dan 37 orang 61,7 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol akan melaporkan hasil kerja dengan benar walaupun belum diminta pimpinan. 7. Pernyataan karyawan mampu mengarahkan dan memimpin rekan kerja pada setiap kerja kelompok mendapatkan tanggapan 19 orang 31,7 menyatakan sangat setuju dan 41 orang 68,3 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mampu mengarahkan dan memimpin rekan kerja pada setiap kerja kelompok. 8. Pernyataan karyawan mampu memberikan dorongan bagi rekan kerja untuk bekerja lebih baik dari prestasi kerja saat ini mendapatkan tanggapan 21 orang 35 menyatakan sangat setuju dan 39 orang 65 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol mampu memberikan dorongan bagi rekan kerja untuk bekerja lebih baik dari prestasi kerja saat ini. 9. Pernyataan saya akan mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab sebelum diperintah oleh pimpinan mendapatkan tanggapan 12 orang 20 menyatakan sangat setuju dan 48 orang 80 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol akan mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab sebelum diperintah oleh pimpinan. 10. Pernyataan karyawan tetap melaksanakan pekerjaan walaupun pimpinan tidak berada di tempat mendapatkan tanggapan 20 orang 33,3 59 menyatakan sangat setuju dan 40 orang 66,7 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol tetap melaksanakan pekerjaan walaupun pimpinan tidak berada di tempat. 11. Pernyataan perusahaan memberikan target penyaluran kredit yang tidak memberatkan karyawan mendapatkan tanggapan 17 orang 28,3 menyatakan sangat setuju, 20 orang 33,3 menyatakan setuju, dan 23 orang 38,3 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol merasa bahwa target yang diberikan tidak memberatkan karyawan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang merasa bahwa target penyaluran kredit yang diberikan memberatkan karyawan. 12. Pernyataan target pencapaian kredit tidak akan membebani pekerjaan mendapatkan tanggapan 7 orang 11,7 menyatakan sangat setuju, 30 orang 50 menyatakan setuju, dan 23 orang 38,3 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol merasa bahwa target pencapaian kredit tidak akan membebani pekerjaan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada sebagian karyawan yang merasa bahwa target pencapaian kredit membebani pekerjaan. Berdasarkan data pada Tabel 4.6 diketahui bahwa butir pernyataan 5 saya menjelaskan mengenai kredit kepada calon nasabah, sekalipun tidak ditanyakan 60 mendapatkan tanggapan yang dominan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol bersedia menerangkan detail kredit kepada calon nasabah walaupun tidak ditanyakan. Butir pernyataan 11 perusahaan memberikan target penyaluran kredit yang tidak memberatkan karyawan dan 12 target pencapaian kredit tidak akan membebani pekerjaan memiliki tanggapan kurang setuju atas butir pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian karyawan yang merasa bahwa target penyaluran kredit yang dibebankan oleh PT Bank X Area Medan Imam Bonjol terlalu tinggi sehingga memberatkan karyawan. Hal ini akan berakibat kepada ketidakmampuan karyawan untuk memenuhi target yang telah ditentukan.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu: a. Pendekatan histogram 61 Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.2 Histogram Normalitas Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tidak menceng ke kiri atau ke kanan. b. Pendekatan Grafik Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.3 Pendekatan Grafik Normalitas Pada gambar 4.3 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2.02805079 62 Most Extreme Differences Absolute .122 Positive .079 Negative -.122 Kolmogorov-Smirnov Z .948 Asymp. Sig. 2-tailed .330 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Situmorang 2012:107 memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of significant α = 5. Melalui Tabel 4.7 terlihat nilai Asymp. Sig. 2- tailed adalah 0,330 dan diatas nilai 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z yaitu 0,948 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik.

2. Uji Heterokedastisitas

Alat untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik scatter plot atau dengan pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Glejser Situmorang, 2012:107. a. Uji Glejser Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. 63 Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .033 1.773 .018 .985 Komp_Finansial_Langsung .057 .059 .148 .967 .338 Komp_Finansial_Tidak_Langsung -.012 .060 -.032 -.209 .835 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.8 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas, dimana hasil uji signifikan variabel kompensasi finansial langsung memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,338 dan kompensasi finansial tidak langsung sebesar 0,835. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat adanya heterokedastisitas dalam model regresi. b. Pendekatan Grafik Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.4 Pendekatan Grafik Normalitas 64 Gambar 4.4 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan, berdasarkan masukan variabel kompensasi finansial.

3. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.9: Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 16.762 2.425 6.913 .000 Komp_Finansial_Langsung .175 .081 .259 2.158 .035 .751 1.551 Komp_Finansial_Tidak_Lang sung .310 .082 .456 3.804 .000 .735 1.361 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance dari kompensasi finansial langsung sebesar 0,751 yang lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,551 yang lebih kecil dari 5. Variabel kompensasi finansial tidak langsung memiliki nilai tolerance sebesar 0,735 yang lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,361 yang 65 lebih kecil dari 5. Artinya tidak terjadi masalah multikolinearitas pada masing- masing variabel bebasnya.

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas kompensasi finansial terhadap variabel terikat kinerja karyawan PT Bank X Area Medan Imam Bonjol. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20 dengan menggunakan metode enter. Tabel 4.10 Metode Enter Variables EnteredRemoved a Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Komp_Finansial_Tidak_Langsung , Komp_Finansial_Langsung b . Enter a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan b. All requested variables entered. Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Tabel 4.10 menunjukkan variables entered removed menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut: 1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel bebas yaitu kompensasi finansial langsung X 1 dan kompensasi finansial tidak langsung X 2 2. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan removed 3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.762 2.425 6.913 .000 Komp_Finansial_Langsung .175 .081 .259 2.158 .035 Komp_Finansial_Tidak_Langsung .310 .082 .456 3.804 .000 66 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Persamaan Regresi Linier Berganda dapat diperoleh dari Tabel 4.11 sebagai berikut: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +e = 16,762+0,175X 1 +0,310X 2 +e Dimana: Y = Kinerja Karyawan X 1 = Kompensasi Finansial Langsung X 2 = Kompensasi Finansial Tidak Langsung e = Variabel Pengganggu standard error Interpretasi model: 1. Variabel kompensasi finansial langsung sebesar 0,175 menunjukkan bahwa kompensasi finansial langsung berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain, jika kompensasi finansial langsung ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,175. 2. Variabel kompensasi finansial tidak langsung sebesar 0,310 menunjukkan bahwa kompensasi finansial tidak langsung berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain, jika kompensasi finansial tidak langsung ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,310. 67

4.2.5 Pengujian Hipotesis 1.

Uji Determinasi Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika Adjusted R square semakin mendekati 1 maka model semakin baik. Tabel 4.12 Pengujian Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .630 a .397 .376 2.06332 a. Predictors: Constant, Komp_Finansial_Tidak_Langsung, Komp_Finansial_Langsung Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,376 berarti 37,6 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung, sedangkan sisanya 62,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya motivasi dan disiplin kerja karyawan.

2. Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan Ha b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df c. Mencari nilai F hitung 68 d. Terima H bila F hitung ≤ F tabel atau H diterima apabila signifikansi F α e. Tolak H terima Ha bila F hitung ≥ F tabel atau Ha diterima apabila signifikansi F α Tabel 4.13 Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 159.734 2 79.867 18.760 .000 b Residual 242.666 57 4.257 Total 402.400 59 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan b. Predictors: Constant, Komp_Finansial_Tidak_Langsung, Komp_Finansial_Langsung Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.13, diperoleh nilai F hitung sebesar 18,760 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikan 0,000 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H , terima Ha, variabel-variabel bebas yaitu kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung yang terdapat dalam penelitian ini dapat dipakai mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank X Area Medan Imam Bonjol. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . Jika F hitung F tabel , maka hipotesis diterima. F hitung = 18,760 dan F tabel untuk sampel 60 adalah 3,15. Artinya, F hitung 18,760 F tabel 3,15 maka kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank X Area Medan Imam Bonjol. 69

3. Pengujian Parsial Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test. Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: X 1 : Kompensasi finansial langsung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan X 2 : Kompensasi finansial tidak langsung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan Tabel 4.14 Pengujian Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.762 2.425 6.913 .000 Komp_Finansial_Langsung .175 .081 .259 2.158 .035 Komp_Finansial_Tidak_Langsung .310 .082 .456 3.804 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Melalui Tabel 4.14 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Variabel kompensasi finansial langsung mempunyai angka signifikansi sebesar 0,035 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kompensasi finansial langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 2,158 dan t tabel untuk sampel 60 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,658. Artinya, t hitung 2,158 t 70 tabel 1,658 maka variabel kompensasi finansial langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank X Area Medan Imam Bonjol. 2. Variabel kompensasi finansial tidak langsung mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kompensasi finansial tidak langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 3,804 dan t tabel untuk sampel 60 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,658. Artinya, t hitung 3,804 t tabel 1,658 maka variabel kompensasi finansial tidak langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank X Area Medan Imam Bonjol.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka adapun pembahasan yang didapatkan yaitu:

1. Pengaruh Kompensasi Finansial Langsung Terhadap Kinerja Karyawan

PT Bank X Area Medan Imam Bonjol Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT Bank X Area Medan Imam Bonjol sudah baik dalam memberikan program kompensasi finansial langsung kepada karyawan divisi marketing. Ini ditandai dengan jawaban responden yang mayoritas menyatakan sangat setuju dan setuju atas butir pernyataan variabel kompensasi finansial langsung seperti yang tertera pada Tabel 71 4.4. Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa gaji yang diterima oleh karyawan sesuai dengan jam kerja dan juga sesuai dengan prestasi yang telah diberikan. Akan tetapi, ada sebagian kecil karyawan merasa bahwa kompensasi finansial langsung yang diberikan perusahaan belum sesuai dengan harapan karyawan. Sebagian kecil karyawan merasa bahwa sistem pemberian insentif yang berlaku saat ini cenderung mempersulit karyawan untuk mendapatkan insentif. Walaupun karyawan mampu mencapai target pada tanggal tutup buku yakni pertanggal 30 tetapi melewati batas perhitungan insentif yakni tanggal 25 tidak akan mendapatkan insentif. Hal ini menimbulkan kekecewaan karyawan dengan sistem pemberian insentif yang berlaku saat ini. Selain itu, pemberian asuransi juga belum optimal dampaknya dirasakan oleh karyawan. Hal ini terjadi karena pengajuan klaim asuransi masih belum berjalan dengan efektif. Karyawan merasa kesulitan untuk mengajukan klaim ketika karyawan membutuhkan. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel kompensasi finansial langsung berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,175. Selain itu, melalui uji parsial diketahui bahwa kompensasi finansial langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,035 yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,158 t tabel 1,658. Artinya, dengan meningkatkan variabel kompensasi finansial langsung maka kinerja karyawan secara signifikan akan semakin meningkat. Jika PT Bank X Area Medan Imam Bonjol meningkatkan unsur kompensasi finansial langsung dengan cara memperbaiki sistem pemberian gaji khususnya insentif dan asuransi. Hal ini akan 72 meningkatkan kinerja karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Febryanti 2011 tentang Pengaruh Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Carsurindo Superintendent Medan yang menyimpulkan bahwa kompensasi gaji, insentif dan tunjangan secara serempak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Carsurindo Superintendent Medan.

2. Pengaruh Kompensasi Finansial Tidak Langsung Terhadap Kinerja

Karyawan PT Bank X Area Medan Imam Bonjol Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT Bank X Area Medan Imam Bonjol sudah cukup baik dalam memberikan program kompensasi finansial tidak langsung kepada karyawan divisi marketing. Ini ditandai dengan jawaban responden yang mayoritas menyatakan sangat setuju dan setuju atas butir pernyataan variabel kompensasi finansial tidak langsung seperti yang tertera pada Tabel 4.5. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa Tunjangan Hari Raya THR yang diberikan oleh PT Bank X Area Medan Imam Bonjol sudah sesuai dengan jabatan karyawan, karyawan mudah mendapatkan THR, karyawan mendapatkan kemudahan dalam mengurus izin cuti, dan fasilitas kerja karyawan sesuai dengan standar yang ditetapkan di perusahaan. Akan tetapi, ada sebagian kecil karyawan merasa bahwa kompensasi finansial tidak langsung yang diberikan perusahaan belum memprioritaskan kesejahteraan karyawan. Sebagian kecil karyawan merasa bahwa penggantian biaya perobatan karyawan dan tunjangan kesehatan masih sulit untuk didapatkan. 73 Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel kompensasi finansial tidak langsung berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,310. Selain itu, melalui uji parsial diketahui bahwa kompensasi finansial tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 3,804 t tabel 1,658. Artinya, dengan meningkatkan variabel kompensasi finansial tidak langsung maka kinerja karyawan secara signifikan akan semakin meningkat. Jika PT Bank X Area Medan Imam Bonjol meningkatkan unsur kompensasi finansial tidak langsung dengan cara mempermudah karyawan dalam mengajukan pengganti biaya perobatan dan memberikan tunjangan kesehatan secara merata kepada semua karyawan divisi marketing. Melalui perbaikan sistem pemberian kompensasi finansial tidak langsung ini maka kinerja karyawan divisi marketing PT Bank X Area Medan Imam Bonjol secara signifikan akan semakin meningkat. Teori pendukung sejalan dengan hasil penelitian ini. Menurut Moh. As’ad 1987:118 salah satu faktor yang memepengaruhi kinerja adalah faktor finansial atau kompensasi, yaitu terpenuhinya keinginan karyawan terhadap kebutuhan finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi; sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tobing 2006 tentang Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada 74 PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Polonia Medan yang menyimpulkan bahwa variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada PT Angkasa Pura II Medan. 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan