Oksigen adalah gas tak berbau, tak berasa dan hanya sedikit larut alam air. Untuk mempertahankan hidupnya, mahluk yang tinggal dalam air, baik tumbuhan
maupun hewan, bergantung kepada oksigen yang terlarut ini. Jadi kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan kualitas air. Kehidupan di air
dapat bertahan jika terdapat oksigen terlarut minimal sebanyak 5 mgL. Selanjutnya bergantung kepada ketahanan organisme, derajat keaktifannya,
kehadiran bahan pencemar, suhu air. Oksigen terlarut dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air dan atmosfir yang masuk ke dalam air dengan kecepatan
tertentu Kristanto, 2009.
Oksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dan hewan di dalam air. Kehidupan mahluk hidup di dalam air tergantung dari
kemampuan air untuk mempertahankan konsentrasi oksigen minimal yang dibutuhkan untuk kehidupannya. Biota air hangat memerlukan oksigen terlarut
minimal 5 mgL, sedangkan biota air dingin memerlukan oksigen terlarut mendekati jenuh. Konsentrasi oksigen terlarut minimal untuk kehidupan biota
tidak boleh kurang dari 6 mgL. Konsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan jenuh bervariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmosfer Agusnar, 2007.
2.5.3 BOD Biochemical Oxygen Demand
BOD Biochemical Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau
mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur
secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi, yang ditunjukkan dengan semakin
kecilnya sisa oksigen terlarut di dalam air, maka kandungan bahan buangan yang membutuhkan oksigen adalah tinggi. Organisme hidup yang bersifat aerobik
membutuhkan oksigen untuk proses reaksi biokimia yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesis sel dan oksidasi sel. BOD dapat diterima bilamana jumlah
oksigen yang akan dihabiskan dalam waktu lima hari oleh organisme pengurai
Universitas Sumatera Utara
aerobik dalam suatu volume limbah pada suhu 20°C dan hasilnya dinyatakan dengan ppm atau mgL Kristanto, 2009.
2.5.4 Kecepatan Arus
Arus mempunyai peranan yang sangat penting terutama pada perairan mengalir lotik. Hal ini berhubungan dengan penyebaran organisme air, gas-gas
terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Kecepatan aliran air yang mengalir akan bervariasi secara vertikal. Arus air akan semakin lambat bila semakin dekat
ke bagian dasar sungai Barus, 2004.
2.5.5 Intensitas Cahaya Faktor cahaya matahari yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi sifat-sifat
optis dari air. Sebagian cahaya matahari tersebut akan diabsorbsi dan sebagian lagi akan dipantulkan ke luar dari permukaan air. Dengan terbentuknya kedalaman
lapisan air, intensitas cahaya tersebut akan mengalami perubahan yang signifikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Cahaya gelombang pendek merupakan
yang paling kuat mengalami pembiasaan yang menyebabkan kolam air yang jernih akan terlihat bewarna biru pada permukaan. Pada lapisan dasar, warna air akan
berubah menjadi hijau kekuningan karena intensitas dari warna ini paling baik ditarnsmisi dalam air sampai ke lapisan dasar Barus, 2004.
Menurut Romimohtarto Juwana 2001, banyaknya cahaya yang menembus permukaan perairan dan menerangi lapisan perairan setiap hari dan
perubahan intensitas memegang peranan penting dalam menentukan pertumbuhan fitoplankton. Cahaya mempunyai pengaruh yang sangat besar yaitu sebagai
sumber energi untuk membantu proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan yang menjadi sumber makanan biota di perairan.
2.5.6 pH potential of Hydrogen