Genus makrozoobentos yang hanya terdapat pada stasiun 5 yaitu Gerris. Hal ini disebabkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kehidupan genus
tersebut seperti kecepatan arus. Bouchard 2012, menyatakan bahwa genus Gerris biasanya ditemukan pada sungai yang memiliki kecepatan arus yang tinggi.
4.3 Indeks Keanekaragaman H’ dan Keseragaman Makrozoobentos pada setiap stasiun penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan pada setiap stasiun penelitian didapatkan Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E makrozoobentos
seperti terlihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Indeks Keanekaragaman
H’ dan
Keseragaman Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian
Stasiun 1
2 3
4 5
Keanekaragaman H’ 1,37
2,53 2,08
1,89 2
Keseragaman E 0,48
0,93 0,69
0,74 0,78
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa indeks keanekaragaman H’ tertinggi terdapat pada stasiun 2 sebesar 2,53. Tingginya indeks keanekaragaman pada
stasiun 2 disebakan karena penyebaran jumlah dari inidividu pada tiap spesiesnya merata. Brower et al.,1990, menyatakan bahwa suatu komunitas dinyatakan
mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang relatif merata. Dengan kata
lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata, maka komunitas tersebut mempunyai
keanekaragaman yang rendah.
Indeks Keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 1 yaitu 1,37. Rendahnya nilai indeks keanekaragaman ini karena melimpahnya jumlah dari
genus Hydropysche sehingga menyebabkan penyebaran jumlah dari individu pada tiap spesesnya tidak merata. Menurut Odum 1993, keanekaragaman jenis
dipengaruhi oleh pembagian atau penyebaran individu dalam tiap jenisnya, karena
Universitas Sumatera Utara
suatu komunitas walaupun banyak jenisnya tetapi bila penyebaran individunya tidak merata maka keanekaragaman jenis dinilai rendah.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Indeks Keseragaman E tertinggi terdapat pada stasiun 2 sebesar 0,93 dan terendah pada stasiun 1 sebesar
0,48. Pada stasiun 2 menunjukkan bahwa keseragaman populasi makrozoobentos besar artinya penyebaran individu tiap jenis merata. Hal ini terlihat pada nilai
keseragaman pada stasiun 2 mendekati 1. Pada stasiun 1 menunjukkan keseragaman penyebaran individu tiap jenis tidak merata dan ada spesies yang
mendominasi stasiun 1. Hal ini terlihat pada nilai keseragaman pada stasiun 3 mendekati 0.
Menurut Fachrul 2007, Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0 – 1. Apabila nilai keseragaman E mendekati 0, maka tingkat keseragamannya
dikatakan tidak merata dan ada satu jenis yang mendominasi. Apabila nilai keseragaman E mendekati 1 maka sebaran individu tiap jenis merata. Menurut
Odum 1993 dalam Setiawan 2009, Keanekaragaman jenis dipengaruhi oleh pembagian atau penyebaran individu dari tiap jenisnya, karena suatu komunitas
walaupun banyak jenis tetapi bila penyebaran individunya tidak merata maka keanekaragaman jenisnya dinilai rendah.
4.4 Indeks Similaritas IS Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian