tengah melakukan penelitian di Stasiun Penelitian Ketambe-Taman Nasional Gunung Leuser. Kehidupan umat beragama di Kecamatan ini berlangsung damai,
saling menghargai dan memiliki toleransi yang tinggi antar umat beagama. Warga Ketambe terbuka terhadap pendatang, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan
masyarakat yang dengan ramah terhadap WNA walaupun berlainan agama. Selain itu masyarakat Ketambe juga memiliki kegiatan keagamaan seperti wirit ataupun
pengajian yang diadakan oleh warga bersamaan dengan tetangga mereka, Biasanya kegiatan ini terlaksana di rumah salah satu warga secara bergantian.
II.3.3 Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian
Saat ini terdapat beberapa sarana sekolah mulai dari tingkat taman kanak- kanak sampai pada tingkat SMU. Di Kecamaatn Ketambe saat ini tercatat ada 2
dua unit Taman Kanak-kanak berstatus swasta, 1satu unit MIN negeri, 1 satu unit MIS Swasta, 5 lima unit SD yang berstatus negri, 1 satu unit MTsN,
1satu Unit MTsS, 2 Dua unit SMP, satu negeri dan satunya lagi bersatus swasta, 1satu unit MAS, 1satuSMA Negeri, dan 1satu unit SMKS. Sekolah-
sekolah yang ada di kecamatan Ketambe ini cukup memadai untuk pendidikan masyarakat setempat. Akan tetapi tidak semua desa yang ada di Kecamatan
Ketambe memiliki sarana pendidikan. Untuk lebih jelasnya, sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Ketambe dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel II. 6 Status Sekolah TK, SD, MINMIS, SLTP, MTsNMTsS, SMA, MANMAS, SMKSMKS Dalam Kecamatan Ketambe Tahun 2008
N O
Desa Nama Sekolah
Negeri Swas ta
1 Deleng Damar
TK Qurrata Ayun
2 Jongar Raya
TK Swasta Sambinoe
3 Jongar
MIN Jongar
4 Suka Rimbun
MIS Suka Rimbun
5 Ketambe
SDN Balai Lutu
6 Jambur Lak-Lak
SDN Jambur Lak lak
7 Jongar
SDN Jongar
8 Kubang Lohob
SDN Kubang Lohob
9 Lawe Aunan
SDN Lawe Aunan
1 Jl Kutacane-Belangkejeren
MTsN Jongar
1 1
Lawe Penanggalan MTsS Badrul Ulum
1
2 Jl Kutacane-Belangkejeren
SMPN 1 Ketambe
1 3
Jongar SMPN 3 Badar
1
4 Lawe Penaggalan
SMPS BAdrul Ulum
1 5
Lawe Penanggalan MAS Badrul Ulum
1
6 Jongar Raya
SMAN 2 Badar
1 7
Lawe Penanggalan SMKS BAdrul Ulum
Sumber: Dinas Pendidikan dan Pengajaran Aceh Tenggara
Tetapi dari segi tingkat dan mutu pendidikan, warga Ketambe masih digolongkan ke dalam tingkat pendidikan yang masih rendah terutama mereka
yang sudah berusia di atas tiga puluhan. Warga yang berusia di atas tiga puluhan hanya berstatus pendidikan dasar. Untuk pemuda yang tidak sekolah biasanya
diakibatkan oleh tidak mampunyai biaya sekolah, sehingga banyak dari mereka yang menjadi pengangguran. Pemuda-pemuda yang putus sekolah ini biasanya
bekerja sebagai buruh bangunan atau juga buruh kebun. Mereka yang bekerja
Universitas Sumatera Utara
sebagai buruh bangunan akan keluar dari desanya dan merantau di desa lain yang masih dalam ruang lingkup Kabupaten. Tapi bagi pemuda yang bekerja sebagai
buruh kebun biasanya menetap di desa dengan bekerja di kebun milik orang tuanya atau di kebun milik orang lain. Walaupun banyak pemuda yang tidak
bersekolah, ada juga pendidikan informal di desa. Pendidikan informal ini berupa pengajian rutin di Masjid.
Sedangkan untuk mata pencaharian atau pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada zaman sekarang ini, karena apabila
seseorang tidak memiliki pekerjaan, tentunya ia akan mengalami kesulitan dalam hidup bermasyarakat, yang menuntut terpenuhinya segala kebutuhan baik
sandang, pangan maupun papan. Oleh karena itu, setiap orang harus berusaha untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian juga penduduk di
kecamatan Ketambe lebih banyak kepada Petani Perkebunan walaupun ada pekerjaan lainnya seperti 1 Pegawai, 2 Pedagang, 3 Wiraswasta, 4 Tukang
Bangunan dan lain-lain. Penduduk Kecamatan Ketambe mayoritas bekerja sebagai buruh kebuntani dan keluarga perkebunanpertanian. Maksud dari buruh
kebuntani adalah orang-orang yang menggarap atau menyewa ladang dari orang lain, bukan milik sendiri. Banyak para pegawai swastanegeri yang merangkap
juga sebagai buruh kebun. Selain kebun yang ditanami dengan tanaman besar seperi Karet dan Kemiri, ada juga ladang yang mereka garap untuk menanam
tanaman jagung, terong, tebu, singkong, ubi jalar, dan lain sebagainya. Menggarap ladang merupakan salah satu dari mata pencaharian bagi mereka untuk
Universitas Sumatera Utara
menyambung hidup lebih jelasnya keadaan mata pencaharian penduduk di Kecamatan Ketambe dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.7 Jumlah Keluarga Pertanian dan Keluarga Buruh Tani Dirinci Per Desa Dalam Kecamatan Ketambe Tahun 2008
NO Desa Jumlah
Keluarga Keluarga
Pertanian Keluarga
Buruh Tani
Lain-lain
1 Deleng Damar
106 75
49 2
Simpang III Jongar 114
70 65
3 Penyebrangan
Cingkam 103
96 75
4 Jongar
166 95
90 5
Lawe Penanggalan 147
95 35
6 Jambur Lak Lak
104 98
30 7
Lawe Mengkudu 102
98 46
8 Aunan Sepakat
72 95
5 9
Ketambe 102
95 32
10 Rumah Bundar
60 98
10 11
Kayu Mentangur 102
95 95
12 Lawe Sembekan
97 85
42 13
Lawe Gekh Gekh 80
75 15
14 Lawe Beringin
75 85
40 15
Bener Berpapah 73
99 1
16 Datuk Pinding
72 90
10 17
Penungkunen 80
99 11
18 Jati Sara
71 99
20 19
Leuser 139
96 50
20 Bukit Baru
82 99
22 21
Kati Maju 75
98 32
22 Lawe Aunan
149 95
35 23
Bintang Bener 84
99 21
24 Suka Rimbun
82 98
32 25
Simpur Jaya 84
99 45
Sub Jumlah 2.421
- -
Sumber : Registrasi penduduk Akhir tahun diolah Kecamatan Ketambe Dari tabel tersebut angka-angka yang menunjukan informasi Jumlah
Keluarga Pertanian dan Keluarga Buruh Tani dirinci per desa dalam kecamatan Ketambe tahun 2008 tidaklah mutlak. Tidak mutlak dalam arti bukan tidak
mungkin seseorang memiliki pekerjaan lebih dari satu dibidang yang berbeda. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini seperti, seorang petani yang kesehariannya menjadi seorang petani perkebunnan juga memiliki usaha dagang makanan ringan di depan rumahnya.
Atau kasus lainnya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan sampingan dari pekerjaan utamanya.
Selain itu pekerjaan atau mata pencaharian penduduk di Kecamatan Ketambe yang dominan adalah sebagai Petani, yang dibagi menjadi dua, yaitu
petani perkebunan dan petani padi. Petani perkebunan maksudnya adalah seorang petani yang bekerja di kebun dengan memanfaatkan kebun-kebun di sekitar
Ketambe, misal kebun karet, kebun jagung, dan lain sebagainya. Sedangkan petani padi maksudnya adalah seorang petani yang bekerja di sawah, di bidang
pertanian. Di Kecamatan Ketambe sendiri, lahan untuk persawahan termasuk sedikita dan bergantung musim atau bias dikatakan tidak ada karena daerah
Ketambe meupakan daerah dataran tinggi dimana air untuk persawahan hanya bergantung pada gujan dan tidak bias dialiri oleh air sungai. Usaha bersawah atau
berkebun di Kecamatan Ketambe mengikuti musim, dimana sebenarnya mata pencaharian ini merupakan mata pencaharian yang dominan digeluti
masyarakatnya. Mengikuti musim maksudnya adalah menunggu datangnya saat yang tepat untuk melukan usaha bersawah cocok tanam padi, menggingat
turunnya hujan, ataupun hal-hal lain.
II. 4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Ketambe sudah dapat dikatakan memadai, walau belum sepenuhnya sempurna. Mulai dari sarana
Universitas Sumatera Utara
pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, balai adat, dan sarana olah raga. Semua sarana tersebut untuk menunjang kebutuhan masyarkatnya dan juga pembangunan
Kecamatan Ketambe itu sendiri.
II.4.1 Sarana Perhubungan Transportasi dan Komunikasi