Akibat kepailitan bagi kreditor. Akibat kepailitan terhadap harta kekayaan debitor.

karena itu, maka gugatan-gugatan yang diajukan dengan tujuan untuk memperoleh pemenuhan perikatan dari harta pailit, selama dalam kepailitan, yang secara langsung diajukan pada debitor pailit, hanya dapat diajukan dalam bentuk laporan untuk pencocokan. Hal ini berlaku juga bagi suami atau istri dari debitor pailit yang kawin dengan persatuan harta kekayaan. Kepailitan seorang suami atau seorang istri yang kawin dalam persatuan harta diperlakukan sebagai kepailitan persatuan tersebut. Kepailitan tersebut meliputi segala benda yang jatuh dalam persatuan harta perkawinan juga terkena sita kepailitan dan otomatis masuk ke dalam bundel pailit. 133

b. Akibat kepailitan bagi kreditor.

Kedudukan para kreditor terhadap debitor pailit adalah sama paritas creditorium dan karenanya mereka mempunyai hak yang sama atas hasil eksekusi bundel pailit sesuai dengan besarnya tagihan masing-masing, kreditor ini disebut kreditor konkuren. Namun demikian ada pengecualian yaitu terhadap golongan kreditor yang haknya didahulukan berdasarkan ketentuan Pasal 1139 dan Pasal 1149 KUHPerdata, kreditor ini disebut kreditor separatis. 134

c. Akibat kepailitan terhadap harta kekayaan debitor.

Sesudah putusan hakim tentang pernyataan pailit diucapkan, maka seluruh harta kekayaan sebagaimana ditentukan dalam Paal 21 UU No. 37 Tahun 2004 133 Bismar Nasution, Sunarmi, Dasar-Dasar Hukum Kepailitan di Indonesia, Magister Kenotariatan Program Pascasarjana, USU, Medan, 2003, hal. 44. 134 Pasal 1139 KUHPerdata berisi tentang piutang-piutang yang diistimewakan terhadap benda-benda tertentu, sedangkan Pasal 1149 berisi tentang piutang-piutang yang diistimewakan atas semua benda bergerak dan tidak bergerak yang dilunasi dari pendapatan penjualan benda-benda itu. Agussalim Nasution : Standar Kepentingan Umum Dalam Permohonan Kepailitan Oleh Kejaksaan Menurut…, 2008 USU e-Repository © 2008 dinyatakan sebagai harta pailit. Pengecualian dibuat untuk beberapa barang dipakai dan diperlukan oleh si pailit dan keluarganya secara pribadi, sebagaimana disebut dalam Pasal 22 UU No. 37 Tahun 2004, diantaranya benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitor sehubungan dengan pekerjaannya, profesi si pailit, penghasilan si pailit dari pekerjaan pribadi si pailit yang besarnya ditentukan oleh hakim pengawas dan biaya hidup yang diterima untuk memenuhi pembayaran uang nafkah berdasarkan hukum. 135 Segala tuntutan hukum yang berpangkal pada hak dan kewajiban yang mengenai harta pailit harus dimajukan oleh atau kepada kurator. Selain itu segala tunutan yang bertujuan untuk mendapatkan pemenuhan suatu perikatan dari harta pailit mencakup baik perikatan untuk dapat pembayaran suatu jumlah uang maupun prestasi lain dari bundel si pailit, selama kepailitan berlangsung, maka hanya boleh dimajukan dengan cara melaporkan kepada kurator atau diversifikasi.

D. Fungsi dan Kewenangan Lembaga Kejaksaan dalam Kepailitan