Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM

Ismawan 2001 41 berpendapat bahwa pemberdayaan sesungguhnya mengacu pada kemampuan masyarakat untuk mendapatkan dan memanfaatkan akses ke dan kontrol atas sumber-sumber daya yang penting. Tentu saja sebuah usaha yang pemberdayaan tidak dapat dilepaskan dari perspektif pengembangan manusia bahwa pembangunan manusia merupakan pembentukan aspek pengakuan diri, kemandirian, kemampuan bekerja sama, dan toleran terhadap sesamanya, dengan menyadari potensi yang dimilikinya. Dalam panduan program Inpres Desa Tertinggal masyarakat miskin dianggap berdaya apabila telah mampu meningkatkan kesejahteraan sosial- ekonominya melalui peningkatan kualitas SDM, peningkatan kemampuan permodalan, pengembangan usaha, dan pengembangan kelembagaan usaha bersama dengan menerapkan prinsip gotong royong dan partisipaso Ismawan, 2001 42 .

2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM

a. Pengertian UMKM 41 Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan kecil dan Menengah , Gramedia: Jakarta, 2001, h. 55 42 Indra Ismawan, Sukses di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan kecil dan Menengah , Gramedia: Jakarta, 2001, h. 37 Agar lebih lengkap pemahaman kita maka ada baiknya melihat beberapa definisi yang ada dari berbagai pihak yang memiliki keterlibatan dengan UMKM, definisi tersebut sebagai berikut: 43 1 UU No. 91995 tentang Usaha Kecil, Usaha Kecil adalah aset yang kurang dari 200 juta di luar tanah dan bangunan. Omzet tahunan kurang dari Rp. 1 milyar. Dimiliki oleh orang Indonesia. Independen, tidak terafiliasi dengan usaha-usaha menengah-besar. Boleh berbadan hukum, boleh tidak. 2 Badan Pusat Statistik, Usaha Mikro: mempunyai pekerja 5 orang, termasuk tenaga keluarga yang tidak di bayar. Usaha Kecil: mempunyai pekerja 5-19 orang. Usaha Menengah: mempunyai pekerja 10-99 orang. 3 Bank Indonesia: Usaha Mikro SK Dir BI No. 3124KEPDIR tgl 5 Mei 1998: usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Dimiliki keluarga. Sumberdaya lokal dan teknologi sederhana. Lapangan usaha mudah untuk exit dan entry. Usaha Kecil UU No. 51995: aset Rp. 200 juta diluar tanah dan bangunan dengan omzet tahunan Rp. 1 milyar. Usaha Menengah SK Dir BI No. 3045DirUK tgl 5 januari 1997: Aset 5 milyar untuk sektor 43 M. Asdar, Strategi Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM Melalui Lembaga Keuangan Syariah LKS Untuk Mengentaskan Kemiskinan Dan Pengurangan pengangguran , International Seminar On Ismlamic Economics as a Solution, Medan, 2005, hal. 164 industri. Aset Rp. 600 juta diluar tanah dan bangunan untuk sektor non-industri manufacturing. Omzet tahunan Rp. 3 milyar. b. Karakteristik UMKM Untuk melakukan pemberdayaan yang komprehensif maka kita perlu memahami karakteristik dan problem UMKM, sehingga dengan mengetahui kondisinya maka dapat dilakukan diagnosa lebih baik untuk menentukan solusi terbaik yang kemudian dapat dijabarkan dalam sebuah strategi. Adapun karakteristik UMKM adalah sebagai berikut: 44 1 Mempunyai skala yang kecil, baik modal, penggunaan tenaga kerja maupun orientasi pasar. 2 Banyak berlokasi di pedesaan, kota-kota kecil atau daerah pinggiran kota besar 3 Status usaha milik pribadi atau keluarga 4 Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sosial budaya etnis, geografis yang direkrut melalui pola pemagangan atau melalui pihak ketiga. 5 Pola kerja seringkali part time atau sebagai usaha sampingan dari kegiatan lainnya. 6 Memiliki kemampuan terbatas dalam mengadopsi teknologi, pengelolaan usaha dann administrasinya sederhana. 44 Alila Pramiyanti, Studi Kelayakan Bisnis Untuk UKM, Yogyakarta: Media Presindo, 2008, hal. 5 7 Struktur permodalan sangat terbatas dan kekurangan modal kerja serta sangat bergantung terhadap sumber modal sendiri dan lingkungan pribadi 8 Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sering berubah secara cepat. c. Sektor-sektor UMKM Usaha-usaha kecil dan mikro terdapat pada seluruh sektor perekonomian, yaitu DEKOPIN, 2002 45 : 1 Sektor perkebunan Usaha perkebunan yang termasuk usaha kecil dan mikro disini adalah usaha perkebunan pada kebun-kebun rakyat yang terbagi dalam lahan sempit. 2 Sektor pertanian Usaha pertanian termasuk kategori usaha kecil, karena sebagian besar dari mereka mengusahakan lahan pertanian yang luasnya kurang dari 1 hektar. 3 Sektor industri Usaha kecil dan mikro pada sektor ini berwujud berbagai industri kecil rumah tangga, yang menghasilkan berbagai jenis barang kerajinan dan keperluan rumah tangga. 45 Ishak RS, Pemberdayaan Masyarakat Miskin, www.dekopin.com., di akses pada tanggal 29 Agustus 2008 4 Sektor perdagangan Usaha kecil dan mikro pada sektor ini berwujud usaha perdagangan yang dijalankan rakyat kecil di pasar-pasar tradisional, toko, kios dan warung-warung di sepanjang jalan dan kampung-kampung dan sebagainya. 5 Sektor kehutanan Pada sektor kehutanan ini usaha kecil dan mikro berwujud pada rupa- rupa usaha pemanfaatan hasil hutan. d. Problem UMKM Setelah memahami karakteristik UMKM maka langkah lebih lanjut adalah memahami permasalahan-permasalah yang ada di dunia UMKM, adapaun permasalahan tersebut antara lain: 46 1 Kelemahan dibidang organisasi dan manajemen 2 Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur akses terhadap sumber-sumber permodalan 3 Kelemahan dalam memperoleh peluang dan memperbesar pangsa pasar 4 Keterbatasan dalam kelemahan pemanfaatan akses dan penguasaan teknologi, khususnya teknologi terapan. 46 Alila Pramiyanti, Studi Kelayakan Bisnis Untuk UKM, Media Presindi: Yogyakarta, 2008, h. 10 5 Masih rendahnya kualitas SDM yang meliputi aspek kompetensi, keterampilan, etos kerja, karakter, kesadaran akan pentingnya konsisten mutu dan standarisasi produk dan jasa, serta wawasan kewirausahaan. 6 Keterbatasan penyediaan bahan baku mulai dari jumlah yang dapat dibeli, standarisasi kualitas yang ada, maupun panjangnya rantai distribusi bahan baku yang berakibat pada harga bahan baku itu sendiri. 7 Sistem kemitraan yang pernah digulirkan selama ini, cenderung mengalami distorsi di tingkat implementasi sehingga berdampak pada sub-ordinasinya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dibandingkan dengan mitra usahanya usaha besar. BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA NIRLABA MASYARAKAT MANDIRI PARUNG, BOGOR

A. Sejarah Berdiri