kesejahteraan para pelaku usaha makanan kecil baik pada aspek ekonomi, sosial maupun lainnya.
70
Oleh karena itu, pada sub-bab ini penulis akan mengkaji dampak program yang telah dilakukan Masyarakat Mandiri MM pada program Urban
di Bidaracina Jakarta Timur.
1. Dampak Ekonomi
Berdasarkan hasil analisa, penulis mengkategorikan dampak ekonomi pada program pemberdayaan Masyarakat Mandiri MM meliputi
pemberian modal, pendapatan atau penghasilan, tabungan dan asset produktif.
a. Pemberian Modal
Unsur ini dicirikan melalui tingkah laku yang mengutamakan pemupukan modal untuk kelangsungan dan pengembangan proses
produksi selanjutnya. Berkaitan dengan hal tersebut pemberian pinjaman atau modal didasarkan pada qardhul hasan
71
, yaitu pemberian harta kepada orang lain yang dapat di tagih atau diminta
kembali atau dengan kata lain meminjamkan dengan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam pengertian lain, Qardhul Hasan adalah
pembelian pinjaman atau modal dilakukan oleh orang yang punya
70
Cetak Biru Program, Program Pemberdayaan EkonomiPelaku Usaha Mikro Makanan Jajanan Yang Rentan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
, Bogor: Masyrakat Mandiri, 2006, h. 3
71
M. SyafiI Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h. 131
modal dalam hal ini MM-DD kepada mustahik dengan pengembalian tanpa bunga.
Modal yang diberikan Masyarakat Mandiri kepada mitra kemudian disebut sebagai pinjaman mikrokredit. Pinjaman ini lebih banyak
dimanfaatkan untuk permodalan usaha dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Permodalan usaha antara lain
penambahan volume usaha. Pinjaman yang diperoleh mitra mandiri dilakukan secara bertahap. Untuk lebih rinci lagi dapat dilihat
besarnya modal mitra sebelum ada program Masyarakat Mandiri sebagaimana pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. Besarnya Modal Mitra sebelum Program MM-DD N=14
Komunitas Modal Sebelum Program
Orang
Rp. 100.000-500.000 10 orang
71.4 Rp. 500.000-800.000
3 orang 21.5
Rp. 800.000-1.000.000 1 orang
7.1
Total 14 orang
100 Dari tabel 4 terlihat bahwa modal sebelum Masyarakat Mandiri yang
digunakan mitra rata-rata Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 500.000 dengan jumlah mitra sebanyak 10 orang dengan persentrase 71.4.
Mitra yang mempunyai modal antara Rp. 500.000 sampai dengan 800.000 berjumalah 3 orang dengan persentrase 21.5, sementara
mitra yang mempunyai modal di atas Rp 800.000 berjumlah 1 orang dengan persentrase 7.1. modal usaha mitra tersebut di atas biasanya
diperoleh dari simpanan sendiri atau bahkan dari pinjaman yang tidak terikat. Secara keseluruhan modal awal yang digunakan mitra
tergolong rendah, sehingga pendapatan pun terbatas pada modal yang dikeluarkan.
Dengan adanya program Masyarakat Mandiri mitra mulai mendapat pinjaman mikrokredit tanpa bunga untuk tambahan modal usaha.
Pinjaman mikrokredit ini berupa uang yang di klasifikasikan berdasarkan tahapan atau tingkatan pada tiap-tiap skimnya. Besarnya
pinjaman mikrokredit mitra secara rinci disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5. Besarnya Pinjaman Tiap-tiap SKIM Mitra N=14
SKIM Ke-1 Besar Pinjaman
Orang
Rp. 400.000 1 7.1
Rp. 500.000 1 7.1
Rp. 600.000 2 14.4
Rp. 700.000 1 7.1
Rp. 750.000 9 64.3
Total 14 100
Berdasakan tabel 5 terlihat bahwa dengan adanya program Masyarakat Mandiri mitra mendapat tambahan modal untuk menambah jumlah
modal atau volume usaha yang dijalankan, sehingga dengan adanya penambahan jumlah modal diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan yang diperoleh mitra dari usahanya.
b. Pendapatan