Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi Selalu Berlangsung dalam Konteks Fisik dan Sosial

5. Memelihara Keseimbangan. Memelihara keseimbangan ialah suatu suasana yang adil antara komunikator dengan komunikan dalam hal kesempatan yang sama untuk berpikir, berasa, dan bertindak

2.1.4 Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antarpribadi merupakan proses komunikasi antarpribadi dengan ciri komunikator dan komunikan berada dalam suasana yang dekat. Dalam komunikasi antarpribadi juga terdapat adanya diskusi atau pembicaraan discourse dan terdapat tingkat keterhubungan relationship. Banyak pengertian komunikasi antarpribadi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya, yaitu menurut R. Wayne Pace 1979, “interpersonal communication is communication involving two or more in a face setting”, yaitu suatu proses tatap muka yang dilakukan antara dua orang atau lebih Lubis, 2011:32;138. Everett M Rogers menyatakan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dari mulut ke mulut yang terjadi di dalam interaksi tatap muka antara beberapa individu Wiryanto, 2004:35. Menurut Joseph.A. Devito, komunikasi antarpribadi adalah “proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang memang sedang berdua seperti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam satu pertemuan, misalnya komunikasi di antara penyaji makalah dengan salah satu peserta di dalam seminar Efendy. 2003:60. Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media komunikasi antarpribadi non media massa, seperti telepon. Dalam tataran antarpribadi, komunikasi berlangsung secara sirkuler, peran komunikator dan komunikan terus dipertukarkan, karenanya dikatakan bahwa kedudukan komunikator dan komunikan relatif setara. Efek komunikasi antarpribadi merupakan yang paling kuat di antara tataran komunikasi lainnya. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator dapat mempengaruhi langsung tingkah Universitas Sumatera Utara laku efek konatif dari komunikannya, memanfaatkan pesan verbal dan nonverbal, serta segera merubah atau menyesuaikan pesannya apabila didapat umpan balik negatif Vardiansyah, 2004:30-31. Komunikasi antarpribadi dianggap lebih ampuh dalam merubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan dibandingkan dengan bentuk –bentuk komunikasi lainnya. Hal ini dikarenakan oleh komunikasi antarpribadi yang berlangsung secara tatap muka. Ketika anda berkomunikasi dengan komunikan secara bertatap muka, maka akan terjadi kontak pribadi di mana anda akan langsung mengetahui tanggapan komunikan terhadap ekspresi wajah, gaya berbicara dan pesan yang anda sampaikan. Adapun ciri-ciri komunikasi antar pribadi menurut Rogers Depari dan Mc Andrews, 1995:17-18 adalah: 1. Arus pesan cenderung dua arah, 2. Konteks komunikasinya dua arah, 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi, 4. Kemampuan menghadapi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi, 5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relative lambat, dan 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap Wiryanto, 2004: 34-35. Menurut Widjaja 2000 sebagai komunikasi tatap muka, tujuan komunikasi antar pribadi dalam Lubis, 2011:138 adalah sebagai berikut. 1. Mengenal diri sendiri dan orang lain Komunikasi antarbudaya merupakan salah satu cara untuk mengenal diri sendiri. Melalui komunikasi antarpribadi, kita memiliki kesempatan untuk membicarakan diri kita sendiri yaitu dengan cara membicarakan diri kita kepada orang lain. Dengan membicarakan tentang diri kita kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan perspektif baru tentang diri kita sehingga kita akan lebih memahami diri kita sendiri. Selain untuk mengenal diri kita sendiri, melalui komunikasi antarpribadi kita juga akan mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain. 2. Mengetahui dunia luar Melalui interaksi antarpribadi, kita akan lebih mengetahui informasi seputar objek, kejadian-kejadian, dan orang lain sehingga kita dapat memahami Universitas Sumatera Utara ligkungan kita dengan lebih baik. Namun pada asumsinya, nilai, keyakinan, sikap dan perilaku kita banyak dipengaruhi oleh komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan media massa dan pendidikan formal. 3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna Manusia merupakan mahluk sosial, dimana mereka ingin menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang lain setiap harinya. Oleh karena itu, banyak waktu dalam komunikasi antarpribadi digunakan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain. 4. Mengubah sikap dan perilaku Dalam komunikasi antarpribadi kita sering menggunakan sikap dan perilaku orang lain. Singkatnya, banyak yang kita gunakan untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi, seperti memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru, membaca buku, berfikir dalam cara tertentu, dan sebagainya. 5. Bermain dan mencari hiburan Pembicaraan-pembicaraan mengenai kesenangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hiburan. Meskipun sering dianggap tidak penting, komunikasi yang demikian perlu dilakukan karena akan memberikan suasana yang lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan dan sebagainya. 6. Membantu orang lain Ketika teman kita menghadapi suatu masalah atau persoalan, kita sering memberikan nasehat-nasehat dan saran untuk menyelesaikannya. Dengan adanya hal tersebut, dapat dikatakan bahwa komunikasi antarpribadi memiliki tujuan untuk membantu orang lain. Komunikasi antarpribadi harus berjalan dengan baik agar tujuannya tercapai. Ketika tujuan-tujun komunikasi antarpribadi dapat tercapai, maka komunikasi antarpribadi tersebut dapat dikatakan efektif. DeVito 1978 mengemukakan beberapa faktor yang menjadi penentu efektivitas komunikasi antarpribadi dalam Liliweri, 2001:173-174, yakni: Universitas Sumatera Utara 1. Keterbukaan 2. Sikap Empati 3. Perasaan Positif 4. Memberikan Dukungan 5. Memelihara Keseimbangan. Berdasarkan sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibagi menjadi komunikasi diadik dyadic communication dan komunikasi triadik triadic communication. Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni, seorang komunikator yang menyampaikan pesan dan komunikan yang menerima pesan. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada komunikan tersebut, sehingga dialog yang terjadi lebih intens. Sedangkan komunikasi triadik, adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dengan dua orang komunikan, dimana kedua komunikan memusatkan perhatiannya kepada komunikator dan komunikasi yang terjadi di antara mereka secara timbal balik dari masing-masing komunikan kepada komunikator.

2.2 Kerangka Konsep