B. Aktivitas Di Bidang Dakwah
Bukanlah Din Syamsuddin jika kegiatannya lepas dari dakwah Islam. Din adalah seorang da’i yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang tidak
diragukan lagi baik oleh kalangan cendekiawan, pedagang, petani maupun masyarakat umum. Din sebagai sosok da’i yang memiliki perhatian secara khusus
dalam mengembangkan kegiatan dakwah. Di sela-sela kesibukannya sebagai ketua umum PP Muhamadiyah, Din
adalah sosok da’i yang dekat dengan birokrasi pemerintah dan masyarakat. Baginya, dakwah Islam harus dilakukan kapanpun dan dimanapun, dengan dan
oleh siapapun. Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim yang mengerti, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam.
Pandangannya tentang dakwah Islam telah merubah paradigma masyarakat tentang aktivitas dakwah yang selalu dikaitkan dengan aktivitas
mimbar. Dakwah adalah kegiatan menyeru kepada manusia untuk mengenal Allah SWT. jika manusia sudah mengenal Tuhannya maka dirinya akan
memandang rendah dan pasrah dihadapan Tuhannya. Maka selanjutnya adalah ia akan mentaati apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan akan menjauhi apa-apa
yang dilarangNya.
6
Din juga merupakan sosok pribadi muslim yang selalu mengedepankan nilai-nilai perdamaian. Ia sangat menyadari betul betapa pentingnya arti
perdamaian bagi kemaslahatan kehidupan beragama.
7
Pemikirannya tentang
6
Wawancara pribadi
7
Din Syamsuddin, “Banishing Violence from the World: Faiths and Cultures in Dialogue” Makalah International Meeting for Peace, Naples, 21-23 October 2007.
dakwah berpijak pada salah satu ayat Al-Qur’an yang sering dijadikan sebagai referensi dakwah oleh kebanyakan da’i, yaitu Qur’an Surat An-Nahl ayat 125.
☺ ☺
¸¸¸ Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik... “ QS. An-Nahl,16:125
Menurut Din, ayat tersebut telah memberikan garis dakwah melalui tiga bentuk, yaitu dengan cara bil hikmah, mau’idzoh hasanah dan mujadalah.
8
Yang semuanya merujuk pada satu sumber yaitu Al-Qur’an. Namun pada
kenyataannya, dakwah Islam kerap dijadikan sebagai doktrin pembangkit militansi kiri oleh sekelompok muslim yang memberikan pengertian dakwah
sebagai proses Islamisasi. Dalam satu kesempatan wawancara, Din menjelaskan bahwa dakwah sebagai proses Islamisasi dan dakwah sebagai proses penyebaran
Islam tentu memiliki perbedaan historikal, walaupun dalam praktiknya ada kesamaan.
9
Bagi kalangan muslim yang mengorientasikan dakwah sebagai proses Islamisasi tak ubahnya seperti Kristen menggelontorkan isu Kristenisasi, atau
Barat dengan westernisasi-nya. Pola yang digunakan mereka adalah memberikan doktrin yang tidak sampai pada epistemologi. Tentu saja berbahaya bagi umat
Islam yang diberikan doktrin Islam tetapi tidak sampai pada epistemologi Islam.
8
Ibid.
9
Wawancara pribadi
Maka, lebih banyak dari aktivitas dakwah seperti ini menceritakan bagaimana orang Islam mendapat nikmat surga dan orang non-Islam mendapat siksa neraka,
lalu diceritakan lagi tentang siapa yang tidak melaksanakan shalat akan dimasukan ke dalam neraka, dan seterusnya. Walaupun memang ada unsur
materi keislamannya namun tidak harus selalu dijadikan materi sepanjang hayat dakwah Islam.
Bagi Din, bentuk Islamisasi tidak berbeda jauh dengan politisasi.
10
Karena yang digunakan oleh para da’i yang mementingkan kuantitas dari pada kualitas hanya memiliki kepentingan mengumpulkan angka-angka besar untuk
ummat Islam. Sehingga terkabarkan pada dunia internasional bahwa penduduk Indonesia adalah mayoritas Islam. Tentu, tidak sekedar itu. Mendakwahkan Islam
adalah bagaimana seorang da’i memberikan masyarakat tentang pemahaman Islam secara utuh. Baik dari segi Ibadah, Muamalah dan Syariah.
Jika dakwah Islam dilakukan sebagai proses penyebaran ajaran Islam, maka Islam akan dipahami secara epistemologi. Umat Islam menjalankan ajaran
Islam tidak sekedar mengamalkan ibadah mahdah-nya saja tetapi juga semua yang mengandung unsur kebaikan dalam Islam itu juga disebut sebagai ibadah.
Betapa pentingnya Din memandang dakwah sebagai proses penyebaran ajaran Islam, karena ia melihat kehidupan masyarakat tradisional yang cenderung
menjalankan Islam hanya sebatas ibadah mahdah saja seperti shalat, puasa, haji sedangkan yang ghaira mahdah-nya terkadang dilupakan. Sehingga ia tidak
peduli dengan syariat Islam tentang pentingnya perdamaian, hidup rukun, saling menghormati dan saling menghargai.
10
Ibid.
Pandangan Din tentang dakwah tersebut melahirkan banyak gagasan bagi Islam di dunia, salah satunya adalah berbagai perundingan perdamaian agama-
agama yang terjadi di sejumlah negara konflik seperti Irak, Afghanistan, Filipina, dan lain-lain. Din seringkali dijadikan sebagai narasumber pada acara-acara besar
dunia Islam dalam memberikan pandangan Islam terhadap perdamaian dunia. Inilah yang kemudian menurut Din dakwah Islam modern dilakukan bisa
menembus dunia
11
dan tidak dilakukan pada sisi kultural saja melainkan isu-isu dunia, isu-isu modern juga menjadi medan dakwah di abad 20 ini dan seterusnya.
Sebagai pimpinan Muhammadiyah, yang juga sebagai lembaga dakwah, Din begitu aktif dalam berperan mengantarkan masyarakat Islam kepada
kesejahteraan. Tidak hanya yang bersifat teori, Din juga berdakwah dengan cara memberikan tauladan Muhammadiyah sebagai lembaga dakwah memiliki
beberapa perhatian tentang kemasyarakatan, seperti pendidikan wirausaha, Din membangun koperasi bagi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan ekonomi masyarakat. juga di bidang pendidikan, Din Syamsuddin membuat sekolah-sekolah Islam Muhammadiyah di pelosok-pelosok
nusantara, seperti di NTB, Sulawesi, dan daerah-daerah lainnya. Karena ia memahami dakwah tidak hanya sebagai aktifitas pengajian saja, maka Din sangat
aktif dalam pembinaan pelajar dalam meraih ilmu sampai mengharuskannya memberikan beasiswa bagi pelajar-pelajar berprestasi.
Aktivitas dakwah Din tidak hanya dilakukan di dalam negeri. Sampai hari ini ia aktif berkunjung ke luar negeri dengan membawa misi dakwah Islam.
Seperti ia menjadi pembicara di Yale University, New Heaven, Connecticut, ia
11
Wawancara pribadi
selalu memberikan pesan dakwah dalam ceramah-ceramahnya di luar negeri. Salah satu pesan dakwah Din Syamsuddin saat ini adalah menyebarkan
pemahaman teologi kemiskinan, dengan tujuan agar tercipta pandangan kitis dunia akan penanggulangan kemiskinan. Menurutnya selama ini prinsip ekonomi
yang dianut oleh dunia adalah ekonomi yang tidak berkeadilan, lebih mengutamakan prinsip neoliberal, kapitalis. Saat ini ia dipercaya sebagai ketua
Indonesia Commite on Religions for Peace IComRP juga sebagai Chairman of Center for Dialogue and Cooperation among Civilization CDCC. Melalui
aktifitas dakwahnya yang sampai ke luar negeri, membuat ia masuk dalam daftar 500 tokoh Islam berpengaruh di dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies
Jodania dengan peringkat ke-35.
12
1. Dakwah Bil Hal, Bil Lisan dan Bil Qaul
Din Syamsuddin termasuk sebagai tokoh muslim yang mengemban tugas dakwah dengan cara memberikan suri tauladan kepada masyarakat muslim
lainnya. Di antara kegiatan dakwah Din Syamsuddin yang termasuk kepada pola dakwah bil hal adalah sebagai berikut :
- Mendirikan Majelis Tafsir Al-Qur’an MTA
- Mendirikan Badan Amil Zakat
- Mendirikan rumah sakit
- Membangun koperasi
- Mendirikan sarana pendidikan sekolah universitas
Adapun dakwah Din Syamsuddin yang tergolong pada dakwah bil lisan adalah : -
Ceramah ilmiah di Yale University, New Heaven, Connecticut.
12
The Royal Islamic Strategic Studies, Jurnal Jordania
- Ceramah ilmiah di International Meeting for Peace, Naplez.
- Ceramah ilmiah King Abdullah’s Initiative for Interfaith and
Intercultural Dialogue, Saudi Arabia. -
dan ceramah-ceramah lainnya baik tingkat lokal maupun internasional.
13
sedangkan yang termasuk pada dakwah bil qalam Din Syamsuddin adalah sebagai berikut :
- Its Significance and Implications for International Relations, makalah
seminar di Kerajaan Arab Saudi
-
Banishing Violence from the World: Faiths and Cultures in Dialogue, makalah International Meeting for Peace, Naplez.
- Love, Religion, and World Poverty, makalah ceramah di Connecticut.
- Prinsip Modernisme dalam Islam, makalah seminar di UMY, 2009.
2. Dakwah Kultural dan Struktural
Din Syamsuddin juga terlibat aktif dalam kegiatan dakwah yang bersifat kultural, diantaranya adalah ceramah agama pada acara-acara halaqah, pengajian-
pengajian baik di kalangan masyarakat Muhamamdiyah maupun masyarakat umum. Selain itu, ia juga terlibat aktif mengemban misi dakwahnya melalui jalur
struktural seperti melalui partai politik, diplomasi pemerintah serta sebagai duta negara-negara muslim dunia.
14
13
www.m-dinsyamsuddin.com
14
Biografi Politik, Satu Tahun Kebangkitan Nasional, Jakarta, TP, 2008
C. Pandangannya Terhadap Islam dan Kemodernan