Hasil Koefisien Determinasi Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan Uji F

fasilitas kualitas pelayanan, kompetensi tenaga penjual dan harga tidak saling berkorelasi atau tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi.

6.2 Hasil Analisis Regresi Berganda

Untuk menjawab hipotesis yang ada, digunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda adalah regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen Bhuono, 2005. Hasil analisis regresi berganda tesebut diuraikan pada sub bab berikut ini.

6.2.1 Hasil Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Koefisien determinasi terletak pada tabel model summary b pada kolom Adjusted R Square. Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Tabel 6.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .626 a .391 .371 .38416 .391 18.657 3 87 .000 a. Predictors: Constant, Harga, Kualitas_Pelayanan, Kompetensi_Penjual b. Dependent Variable: Minat_Beli_Ulang Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Dari output SPSS pada Tabel 6.2 tersebut dapat dilihat bahwa : Universitas Sumatera Utara • Nilai koefisien korelasi sebesar 0,626 yang menunjukkan hubungan yang erat antara variabel kualitas pelayanan, kompetensi tenaga penjual dan harga terhadap minat beli ulang apotek di PT Novell Pharmaceutical Medan. Jika nilai R diantara 0,6 – 0.79 maka korelasi erat Situmorang dan Luthfi, 2008 • Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,391 . Artinya 39,1 minat beli ulang apotek di PT Novell Pharmaceuticall Labs Medan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, kompetensi tenaga penjual dan harga. Sedangkan sisanya yakni 60,9 dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

6.2.2 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X 1 , X 2 , X 3 secara bersama-sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak Ghozali, 2011 seperti terlihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.260 3 2.753 18.657 .000 b Residual 12.839 87 .148 Total 21.099 90 a. Dependent Variable: Minat_Beli_Ulang b. Predictors: Constant, Harga, Kualitas_Pelayanan, Kompetensi_Penjual Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 6.3 diperoleh nilai F hitung sebesar 18,657 , untuk menguji hipotesis secara simultan maka harus diketahui nilai F tabel . Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, alpha 5 , df1 jumlah variabel-1 =4-1 = 3 , kemudian df2 n-k-1= 91-3-1 = 87, diperoleh nilai F tabel melalui formula Microsoft Excell 2010 “=FINV0.05,3,87” yang menghasilkan angka 2,7094 . Karena nilai F hitung F tabel 18,657 2,7094, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan, kompetensi tenaga penjual dan harga terhadap minat beli ulang apotek di PT Novell Pharmaceuticall Labs Medan.

6.2.3 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t