diinginkan.   Usaha   yang   diperlukan   atau   manfaat   uang   diinginkan   dalam prakteknya dapat  dinyatakan  sebagai  fungsi  dari  variabel  keputusan  tertentu.
Optimasi  dapat  didefinisikan  sebagai  proses  untuk  mendapatkan  keadaan yang memberikan nilai maksimum atau minimum dari suatu fungsi.
Optimasi  produksi  adalah  penggunaan  faktor-faktor  produksi  yang terbatas seefisien   mungkin.   Faktor-faktor   produksi   tersebut   adalah   modal,
mesin, peralatan, bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Optimasi produksi diperlukan  perusahaan  dalam  rangka  mengoptimalkan
sumberdaya    yang  digunakan  agar  suatu  produksi  dapat  menghasilkan produk. Optimasi  merupakan  pendekatan  normatif dengan  mengidentifikasi
penyelesaian terbaik    dari    suatu    permasalahan    yang    diarahkan    pada    titik maksimum   atau minimum  suatu  fungsi  tujuan  dalam  kuantitas  dan  kualitas
yang  diharapkan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
3.3. Peramalan Forecasting
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan.  Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa
sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu.
3.3.1.  Pendefenisian Tujuan Peramalan
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu yaitu: 1.   Jangka pendek Short Term
Universitas Sumatera Utara
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
2.  Jangka Menengah Medium Term Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat
bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management. 3.  Jangka Panjang Long Term
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top
Management.
3.3.2.  Karakteristik Peramalan yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut
adalah sebagai berikut: 1.
Akurasi Akurasi dari suatu peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan konsistensi
peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau telalu rendah dibanding dengan kenyataan yang sebenarnya
terjadi.  Hasil peramalan dikatakan konsisten jika besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan
kekurangan persediaan sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera, akibatnya perusahaan kemungkinan kehilangan pelanggan dan
Universitas Sumatera Utara
keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan barang  persediaan, sehingga banyak  modal tersia-
siakan.  Keakuratan hasil peramalan berperan dalam menyeimbangkan persediaan ideal.
2. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan tergantung jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan
yang digunakan. Pemilihan metode peramalan harus sesuai dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang
penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto Analisa ABC.
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma
memakai metode yang canggih tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan
teknologi.
3.3.3.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan