2.10. Limbah
PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan menghasilkan limbah cair yang terdiri dari limbah minyak goreng dan limbah cair. Limbah minyak goreng yang
dihasilkan dari proses peggorengan pada nugget dikumpulkan lalu dibuang ke tempat penampungan limbah di Kawasan Industri Medan sedangkan air limbah
diproses lebih dahulu sebelum dibuang ke tempat penampungan limbah Kawasan Industri Medan. Proses pengolahan air limbah dilakukan dengan langkah sebagai
berikut: 1
Air limbah dialirkan dari masing-masing saluran pembuangan air dan dikumpulkan di bagian waste treatment.
2 Air limbah yang terkumpul dipompakan ke dalam bak pengendapan yang
pertama, yaitu bak influence sump. Pada bak ini dilakukan proses aerasi. 3
Dari bak influence sump, air limbah dialirkan menuju bak koagulasi. Pada tahap ini, proses yang dilakukan sudah termasuk dalam proses kimia, dimana
dilakukan proses penjernihan limbah menggunakan Poly Aluminium Chloride PAC. PAC mempunyai PH = 2 yang dapat mematikan bakteri yang ada
pada air limbah. Tetapi bakteri disini dijaga agar tetap hidup, karena bakteri tersebut dapat membantu dalam pengolahan limbah. Agar bakteri tetap hidup,
pada bak dimasukkan cairan NaOH PH = 14. Pada bak ini terdapat alat sensor PH, apabila indikator pada alat tersebut menunjukkan bahwa PH sudah
mendekati 7, maka cairan NaOH akan otomatis dialirkan. 4
Proses selanjutnya dilakukan pada bak flocculation untuk penggumpalan floc menggunakan anion. Proses ini termasuk pada proses filtrasi.
5 Setelah itu air limbah dialirkan menuju bak Dissolved Air Floatation DAF.
Proses yang terjadi adalah proses filtrasi dan sedimentasi, dimana dilakukan proses pemisahan antara liquid dan sludge floc. Pemisahan dilakukan
menggunakan anion sehingga endapan sludge mengendap di atas cairan liquid. Pada bak ini terdapat alat sweeping untuk memisahkan sludge dengan liquid.
Endapan sludge dialirkan pada bak chemical sludge. 6
Pada bak chemical sludge dilakukan proses pressing untuk menyaring kembali sludge
dari sisa air yang masih ada. Selanjutnya sludge tersebut dibuang ke TPA dikarenakan tidak dapat dimanfaatkan kembali.
7 Sedangkan cairan liquid dialirkan langsung melalui pipa ke tempat
penampungan air limbah Kawasan Industri Medan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Produksi merupakan proses yang berkenaan dengan pengubahan input menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk
menghasilkan produk-produk fisik. Pada masa sekarang, manufacturing dilihat sebagai suatu proses yang mengintegrasikan kegiatan dari tiga pihak yaitu
pemasok bahan suppliers, pabrik pengolahan manufacturing plants dan para pelanggan costumers. Salah satu perusahaan industri manufaktur adalah PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Division. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengolahan makanan khususnya daging ayam. Beberapa produk yang
dihasilkan perusahaan adalah sausage sosis dan further nugget. Sosis merupakan produk makanan yang dibuat dari campuran daging halus
mengandung tidak kurang dari 75 daging dengan tepung atau pati dengan atau tanpa penambahan bumbu dan bahan tambahan makanan lainnya yang diizinkan
dimasukkan kedalam produksi sosis. Proses produksi sosis dalam PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division terdiri dari sepuluh stasiun kerja yaitu proses
seasoning , proses premixing, proses emulsifying, proses mixing, packaging awal,
cooking , sortir, metal detector dan weight checker, packaging akhir dan
penyimpanan. Pada proses produksi sosis masih terdapat beberapa jenis pemborosan dan
kegiatan yang bersifat non value added non value added activity yang dapat