Penilaian terhadap kelelahan kerja perawat dilakukan berdasarkan perasaan subjektif kelelahan kerja dari Industrial Fatique Research Committee
IFRC. Tingkat kelelahan kerja dibagi menjadi 4 kategori yaitu kelelahan kerja rendah, kelelahan kerja sedang, kelelahan kerja tinggi, dan kelelahan kerja sangat
tinggi. Tingkat kelelahan kerja perawat rawat inap Rumah Sakit Tentara Binjai tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.21 Distribusi Perawat Berdasarkan Kelelahan Kerja di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Tentara Binjai Tahun 2016 No
Kelelahan Kerja Jumlah
Persentase
1 Kelelahan kerja rendah
12 31,6
2 Kelelahan kerja sedang
23 60,5
3 Kelelahan kerja tinggi
3 7,9
Jumlah 38
100
Dari tabel 4.21 diperoleh bahwa dari 38 perawat yang mengalami kelelahan kerja rendah sebanyak 12 orang 31,6, perawat yang mengalami
kelelahan kerja sedang sebanyak 23 orang 60,5, dan perawat yang mengalami kelelahan kerja tinggi sebanyak 3 orang 7,9.
4.9 Uji Bivariate
4.9.1 Hubungan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja Perawat di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Tentara Binjai
Berdasarkan hasil pengukuran dari 38 perawat di unit rawat inap untuk menganalisis hubungan beban kerja perawat dengan kelelahan kerja perawat
menggunakan uji exact fisher, hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja perawat di unit rawat inap Rumah Sakit Tentara Binjai tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Hasil Uji Exact Fisher antara Hubungan Beban Kerja dengan
Kelelahan Kerja pada Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Tentara Binjai Tahun 2016
Beban Kerja
Kelelahan Kerja Jumlah
Sig. P Rendah
Sedang Tinggi
N N
N N
Sedang 5
13,2 9 23,7 0
14 36,8 0,530
Berat 7
18,4 14 36,8 3
7,9 24
63,2
Jumlah 12
31,6 23 60,5 3
7,9 38
100
Dari tabel 4.22 di atas diperoleh hasil pengukuran kelelahan kerja rendah ditemukan pada beban kerja sedang sebanyak 5 orang 13,2, kelelahan kerja
sedang ditemukan pada beban kerja sedang sebanyak 9 orang 23,7, dan tidak ditemukan kelelahan kerja tinggi pada beban kerja sedang. Sedangkan pada
kelelahan kerja rendah ditemukan beban kerja berat sebanyak 7 orang 18,4, kelelahan kerja sedang ditemukan pada beban berat sebanyak 14 orang 36,8,
dan kelelahan kerja tinggi ditemukan pada beban kerja berat sebanyak 3 orang 7,9.
Hasil uji fisher antara beban kerja dengan kelelahan kerja diketahui bahwa nilai p = 0,530 sehingga p 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan
antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di unit rawat inap Rumah Sakit Tentara Binjai tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Beban Kerja Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Tentara
Binjai
Menurut Tarwaka 2015, menyebutkan bahwa ketika bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya dan pekerjaan itulah yang
merupakan beban bagi si pekerja. Tugas-tugas yang dilakukan oleh perawat di unit rawat inap menjadi beban kerja perawat.
Perawat di unit rawat inap Rumah Sakit Tentara Binjai dalam menjalankan tugas keperawatan dibantu oleh bidan. Mereka bekerja bersama-sama memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien. Hasil yang diperoleh pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa Beban kerja perawat dari 38 responden dengan jumlah
terbanyak yaitu pada kategori beban kerja berat sebanyak 24 orang 63,2 dan kategori beban kerja sedang 14 orang perawat 36,8. Menurut Munandar
2001, Perawat di rumah sakit dapat menerima beban kerja fluktuatif pada jangka waktu tertentu yang terkadang memiliki beban yang ringan dan pada saat yang
lain bebannya bisa berlebih. Dalam menjalankan tugas keperawatan, perawat dituntut untuk sigap,
cepat dan terampil, dan memliki kecakapan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Pasien di unit rawat inap dirawat dengan penyakit yang
berbeda-beda sehingga memerlukan penanganan yang berbeda. Seluruh proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, tahap diagnosa penyakit, tahap
perencanaan, melakukan tindakan, dan tahap evaluasi merupakan kerangka perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara