Produk Asuransi Kerugian Syariah

2. Produk Asuransi Kerugian Syariah

Menurut Undang-undang No. 2 tahun 1992, perusahaan asuransi kerugian tidak diperkenankan melakukan kegiatan diluar usaha asuransi kerugian dan reasuransi. Usaha asuransi kerugian dalam praktiknya di Indonesia dapat dibagi sebagai berikut: a. Asuransi kebakaran Luas jaminan yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat atau kondisi polis standar kebakaran Indonesia PSKI, yaitu memberikan jaminan risiko kerugian dan kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran, petir, peledakan, arus pendek, dan kejatuhan pesawat terbang. b. Asuransi kendaraan bermotor Memberikan jaminan kepada pemilik kendaraan bermoor atas kerugian kerusakan yang timbul sebagai akibat suatu kecelakaan, dicuri, maupun tanggung jawab pemilik terhadap pihak ketiga yang dirugikan. c. Asuransi kecelakaan diri Kecelakaan tidak diduga yang menimpa seseorang dan dapat menimbulkan kerugian berupa kematian akibat kecelakaan bukan karena sakit, kehilangan dan atau ketidakmampuan badan berfungsi sebagaimana mestinya yang menimbulkan cacat tetap atau kehilangan anggota badan atau cacat sementara. Jenis asuransi ini tidak menjamin kematian akibat dari penyakit yang diderita. d. Asuransi pengangkutan transport laut, darat dan udara Merupkan asuransi pengangkutan penanggung atau perusahaan asuransi yang akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan yang diasuransikan meliputi alat pengangkutnya sendiri maupun barang-barang muatannya, melalui laut, udara, dan darat serta tanggung jawab para penumpangnya. e. Asuransi peralatan berat Memberikan jaminan ganti rugi terhadap tertanggung atas kerusakan atau kerugian fisik dari alat berat yang dipertanggungkan karena kejadian yang disebabkan oleh risiko yang dijamin. Alat berat yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan beratsulit yang tidak mungkin atau tidak efektif jika dilakukan dengan tenaga manusia. f. Asuransi konstruksi Memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan konstruksi dan selama masa pemeliharaan. Selain itu, jaminan juga diberikan atas tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga selama aktifitas pembangunan konstruksi tersebut

3. Pengertian Kendaraan Bermotor