Integrasi Sistem HACCP dan Kerangka Pemikiran

Define, measure, analyze, improve and Contol dan design for six sigma DFSS- DMDV Define, Measure, Analyze, Design and verify Bass 2007. DMAIC di gunakan untuk meningkatkan proses bisnis yang telah ada sedangkan DMADV digunakan untuk menciptakan desain proses baru dan atau proses desain produk baru dalam cara demikian rupa agar menghasilkan kinerja bebas kesalahan zero defectserrors. DMAIC, terdiri atas lima tahap utama : 1 Define, mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang konsisten dengan permintaan atatu kebutuhan pelanggan dan strategi perusahaan. 2 Measure, mengukur kinerja proses pada saat sekarang agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Lakukan pemetaan proses dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan indikator kunci key performance indicators= KPIs. 3 Analyze, menganalisis hubungan sebab akibat berbagai faktor yang dipelajari untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan. 4 Improve, mengoptimalisasikan proses menggunakan analisis-analisis seperti Design of Experiments DOE, untuk mengetahui dan mengendalikan kondisi optimum proses. 5 Control, melakukan pengendalian terhadap proses secara terus menerus untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju target Six Sigma.

2.6 Integrasi Sistem HACCP dan

Lean Six Sigma Integrasi sistem HACCP, Lean dan Sigma bermaksud memberikan solusi bagi industri pangan untuk bergerak melampaui persyaratan HACCP menuju model bisnis yang sempurna melalui Lean dan Six Sigma Manggala 2005. Inti dari integrasi ketiga sistem tersebut adalah pendekatan yang berimbang dalam sistem manajemen keamanan pangan food safety management system. Keseimbangan ini dicapai dengan tidak hanya memfokuskan pandangan pada keamanan produk melainkan juga pada aspek lain yang tidak kalah pentingnya seperti keuntungan dan pertumbuhan perusahaan. Dampak integrasi ketiga sistem keuntungan dan pertumbuhan perusahaan sebagai tujuan utama organisasi dihasilkan dari sinergi ketiga sistem. Keunggulan tiap sistem memberikan kekuatan pada keamanan pangan food safety, Lean pada pengurangan pemborosan waste reduction dan Six Sigma pada peningkatan terus menerus improvement. Setiap irisannya memberikan kekuatan yang berbeda kepada organisasi Partner 2007. Gambar irisan dapat dilihat pada Gambar 6. Gam Varietas da kualitas pro Produkti mbar 6. Integrasi HACCP, LEAN dan SIX SIGM HAACP SIX LEAN Keamanan dan produk ktivitas Profit dan pertumbuhan GMA IX SIGMA Varietas dan kualitas produk Peningkatan 3 METODOLOGI

3.1 Kerangka Pemikiran

Mutu telah menjadi satu-satunya kekuatan terpenting yang membuahkan keberhasilan organisasi dan pertumbuhan perusahaan baik di pasar berskala nasional maupun internasional. Tingkat pengembalian investasi perbandingan laba terhadap investasi dari program mutu yang tangguh dan efektif akan menghasilkan probabilitas yang menggiurkan jika didukung dengan strategi mutu yang efektif. Wujud nyata dari hal ini terlibat pada peningkatan penetrasi pasar secara besar- besaran, peningkatan produktivitas total secara mencolok, penurunan biaya dalam jumlah besar dan kepeloporan yang tangguh dalam persaingan pasar. Penelitian tentang pengendalian mutu pada pembekuan udang meninjau kapabilitas proses dari penerimaan bahan baku, pemotongan kepala, pembekuan dan penimbangan produk sesuai dengan pesanan pelanggan di PT Lola Mina, Muara Baru, Jakarta Utara. Pengendalian mutu produk pembekuan udang yang dimaksud adalah menentukan atau mengukur nilai kapabilitas proses Cp pada masing-masing proses yang telah disebutkan, membuat peta kendali pada setiap proses yang menjadi kajian, mencari penyebab kesalahan yang terjadi dengan diagram sebab-akibat diagram tulang ikan. Pengendalian mutu pada pembekuan udang tidak hanya menentukan nilai kapabilitas proses, membuat peta kendali dan mencari penyebab terjadi kesalahan dengan diagram sebab akibat, tetapi juga pemberian solusi melalui konsep Lean Six Sigma. Sehingga pada akhirnya perusahaan tidak hanya dapat secara efektif dalam melaksanakan proses melainkan dapat mencapai keefisienan. Pemecahan masalah problem solving adalah aktivitas yang melibatkan perubahan suatu keadaan yang sedang berlangsung sebagaimana seharusnya. Tujuan Six Sigma sering kali berfokus pada perbaikan terobosan yang menambah nilai kepada perusahaan tersebut melalui pendekatan pemecahan masalah yang sistematis. Perbaikan kinerja bisnis dan kualitas yang sukses bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

3.2 Tata Laksana Penelitian