Hasil akhir dari kegiatan tersebut terciptanya good governance Pemerintah Provinsi Riau melalui pengembangan kapasitas UPT Diklat berbasis metodologi
pemberdayaan masyarakat adalah mendorong terjadinya peningkatan kapasitas PNS pada satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dalam pelayanan
publik. Peningkatan kapasitas akan mendorong terbentuknya kebijakan berorientasi pemberdayaan masyarakat dengan prinsip ekonomis, efisisen, efektif
dan akuntabel. Dengan terciptanya kebijakan layanan publik yang lebih baik, maka masyarakat menjadi lebih puas dalam menerima pelayanan yang diberikan
untuk kemudian berpartisipasi dalam program-program pembangunan Pemerintah.
7.2. Tujuan Program
Tujuan program disusun atas dasar adanya kenyataan bahwa sistem metodologi pendidikan dan pelatihan pada UPT Pendidikan dan pelatihan BKD
Provinsi Riau dipandang belum menyentuh pada subtansi permberdayaan kemasyarakatan, meskipun diakui penyelenggaraan diklat dapat berjalan, namun
output pasca diklat belum dilakukan monitoring dan evaluasi secara langsung oleh UPT Pendidikan dan Pelatihan. Sisi lainnya adalah adanya kecenderungan sistem
pembelajaran kurikulum, modul, materi yang tidak menempatkan metodologi pemberdayaan masyarakat pada porsi yang lebih proporsional sesuai dengan
kebutuhan satuan kerja dalam peningkatan pelayanan publik. Hal ini diketahui berdasarkan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat maupun pemberitaan
surat kabar yang tidak puas atas bentuk pelayanan yang diberikan pemerintah melalui satuan kerja.
Berdasarkan hal tersebut di atas dirancanglah kegiatan pengembangan kapasitas UPT Diklat BKD Provinsi Riau dengan memakai metodologi
pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu diperlukan perencanaan program yang dapat disepakati
oleh semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaannya. Tujuan Program pengembangan kapasitas UPT Diklat BKD Provinsi Riau
melalui metodologi pemberdayaan masyarakat adalah:
1. Merubah bentuk kurikulum, modul, materi dengan memasukkan materi pemberdayaan masyarakat dengan porsi proporsional sesuai dengan
kebutuhan satuan kerja. 2. Meningkatkan kapasitas pengetahuan widyaiswara terutama dalam metodologi
pemberdayaan masyarakat. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi bagi perkembangan kinerja PNS ataupun
pejabat daerah pasca mengikuti pendidikan dan pelatihan serta rekomendasi bentuk pendidikan dan pelatihan terutama bagi peningkatan pelayanan publik.
4. Meningkatkan mutu pelaksanaan kegiatan UPT Pendidikan dan Pelatihan
melalui kerjasama dengan institusi lain yang berkompeten. 7.3. Manfaat Program
Program yang direncanakan merupakan program pengembangan kapasitas UPT Diklat BKD Provinsi Riau dengan meletakkan penambahan kurikulum,
modul dan materi pemberdayaan yang sejalan kebutuhan program, tugas, pokok dan fungsi satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Peningkatan
pendidikan dan pelatihan berbasis pelayanan publik diharapkan mengutamakan metodologi dan proses pemberdayaan masyarakat sehingga program bermanfaat
dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Kurikulum pembelajaran UPT Pendidikan dan Pelatihan berubah sesuai
dengan porsi kebutuhan kegiatan satuan kerja yang berguna bagi peningkatan pelayanan publik yang berbasis pemberdayaan masyarakat
2. Pengetahuan widyaiswara meningkat terutama dalam pengetahuan tentang metodologi pemberdayaan masyarakat, dan mampu memformulasikannya
dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. 3. UPT Pendidikan dan Pelatihan dapat memonitoring dan mengevaluasi
pekembangan kinerja PNS maupun pejabat daerah pasca mengikuti pendidikan dan pelatihan, serta membuat rekomendasi bentuk pendidikan dan
pelatihan terutama pengaruhnya pada peningkatan pelayanan publik yang menerapkan metodologi pemberdayaan.
4. Mutu pelayanan pendidikan dan Pelatihan UPT Pendidikan dan Pelatihan semakin meningkat, informasi perkembangan masyarakat semakin beragam
didapat melalui kerjasma dengan institusi lain, masukan yang diperoleh mendorong terbentuknya kebijakan pembangunan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. 7.4. Hasil yang Diharapkan
Program pengembangan kapasitas UPT Diklat BKD Provinsi Riau dilakukan melalui perubahan sistem kurikulum, modul dan materi berbasis
metodologi pemberdayaan masyarakat, dan optimalisasi peran dan kewenangan. Apabila hal tersebut dilaksanakan maka akan memberikan hasil sebagai berikut :
1. Terakreditasinya metode pembelajaran yang dikembangkan oleh UPT Pendidikan dan pelatihan, terutama pada materi yang berhubungan dengan
peningkatan pelayanan publik dengan muatan metodologi pemberdayaan masyarakat
2. Meningkatnya sistem pembelajaran UPT Pendidikan dan Pelatihan yang memasukan materi bermuatan lokal sesuai dengan kebutuhan satuan kerja,
dan materi berbasis pemberdayaan masyarakat. 3. Terbentuknya Tim Analisis kebutuhan diklat dimana anggotanya merupakan
representasi dari BKD, widyaiswara dan satuan kerja, mempunyai kewenangan dalam merekomendasikan bentuk-bentuk pembinaan, pendidikan
dan pelatihan, memonitoring dan mengevaluasi hasil pendidikan dan pelatihan, serta mampu memberikan masukan bagi perencanaan atau
pelaksanaan kebijakan publik yang berbasis pemberdayaan masyarakat. 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan sebagai tanggapan
positif atas kebijakan pembangunan pemerintah yang berorientasi publik. 7.5. Implementasi Pelaksanaan Program Pengembangan Kapasitas Unit
Pelaksana Teknis Diklat.
Untuk melaksanakan penguatan kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Pelatihan, maka perlu disusun implementasi pelaksanaan program
pengembangan kapasitas UPT sebagai pedoman rencana kerja bagi UPT dalam mengelola kelembagaannya seperti dirumuskan pada Tabel 19.
Tabel 19 Implementasi Pelaksanaan Program Pengembangan Kapasitas UPT Diklat BKD Provinsi Riau
No Nama Program
Alasan Pilihan Program Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
Stakeholder Metode Pelaksanaan
Sumber Pendanaan
1 Program
reformulasi bentuk dan kurikulum
pendidikan dan pelatihan
1.
Bentuk pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh UPT Pendidikan dan
Pelatihan masih cenderung memakai sistem pendidikan pedagogi dengan sistem
ceramah dan penugasan dan belum menempatkan metode participatory
training dalam bentuk sistem pendidikan andragogi yang mengikuti kaidah daur
proses belajar mulai dari mengalami,mengungkapkan, menganalisis,
menyimpulkan dan menerapkan, sehingga perlu dirancang reformulasi bentuk
pendidikan dengan menempatkan dominasi participatory training.
2.
Kurikulum yang ada saat ini masih dominan pada kegiatan rutinitas kegiatan
pendidikan dan pelatihan berjenjang yang sangat sedikit menempatkan materi
pemberdayaan masyarakat pada skala prioritas ataupun disesuaikan dengan
proporsi dan kebutuhan setiap satuan kerja, sedangkan kebutuhan bentuk training pada
setiap satuan kerja berbeda-beda walaupun dengan tujuan yang sama yaitu pencapaian
pelayanan prima dan good governance. Untuk itu perlu dirancang reformulasi
kurikulum dengan sesuai kebutuhan satuan kerja dengan melibatkan stakeholder yang
berkepentingan. 1. UPT Pendidikan
dan Pelatihan BKD Provinsi Riau
Juni sampai dengan Desember
2011 1. Sekretariat
Daerah Provinsi Riau.
2. BKD Provinsi Riau
3. UPT Pendidikan dan Pelatihan
widyaiswara 4. Perwakilan setiap
satuan kerja Provinsi Riau dan
kabupaten kota
1. Kajian dan Seminar Kajian
mengenai bentuk kurikulum
pendidikan dan pelatihan yang
berbasis pelayanan publik
dengan difokuskan pada
mutan lokal dan pemberdayaan
masyarakat
2. FGD untuk merancang format
bentuk dan kurikulum
pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan satuan
kerja
3. Rapat koordinasi membahasa
bentuk-bentuk pembinaan
terhadap PNS, baik diklat
maupun non diklat
APBD Provinsi
Riau
No Nama Program
Alasan Pilihan Program Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
Stakeholder Metode Pelaksanaan
Sumber Pendanaan
2 Program
peningkatan kapasitas
widyaiswara Widyaiswara sebagai pelaksana kegiatan
pendidikan dan pelatihan mulai dari merancang kurikulum, modul, sebagai instruktur atau
tutor, pembimbing serta mengevaluasi program kegiatan pendidikan dan pelatihan,
kurang mempunyai kompetensi yang kuat dalam metodologi pemberdayaan masyarakat
serta kemampuan pelakasanaan training dalam bentuk participatory training, untuk itu
diperlukan kegiatan penambahan kapasitas widyaiswara baik melalui pendidikan formal
pascasarjana, maupun dengan sistem diklat dengan muatan pendidikan yang berorientasi
pada pengembangan masyarakat. 1. UPT Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi Riau
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Riau 1. Juni sampai
dengan Desember
tahun 2011 tahap pertama
diklat
2. Januari sampai dengan
desember 2012 tahap
kedua diklat
3. Januari 2012 program
pascasarjana 1. Widyaisawara
UPT Pendidikan dan Pelatihan
BKD Provinsi Riau
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Riau 4. Aktivis
Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Riau 1. Inhouse Training
training metodologi
pemberdayaan 2. masyarakat, bentuk
dan aplikasinya dengan lembaga
penggiat pengembangan
masyarakatmaupun perguruan tinggi
3. Participatory Training training
metodologi pemberdayaan
masyarakat, bentuk dan aplikasinya
dengan lembaga penggiat
pengembangan masyarakatmaupun
perguruan tinggi
4. Kuliah Pasca Sarjana
manajemen pengembangan
masyarakat APBD
Provinsi Riau
No Nama Program
Alasan Pilihan Program Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
Stakeholder Metode Pelaksanaan
Sumber Pendanaan
3 Program
Penguatan Kapasitas
Kelembagaan UPT Pendidikan dan
Pelatihan BKD Provinsi Riau
1. Saat ini UPT pendidikan belum mempunyai kewenangan independen dalam memberikan
penilaian terhadap PNS pasca mengikuti pendidikan dan pelatihan, menganalisis
kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta merekomendasikan bentuk-bentuk
pendidikan dan pelatihan bagi pengembangan kapasitas PNS, mengingat
tidak semua persoalan yang terjadi pada individu PNS dapat dipecahkan melalui
jenjang pendidikan dan pelatihan. Bentuk Kewenangan ini harus diatur dalam bentuk
surat keputusan Gubernur dan disosialisasikan kepada semua satuan kerja
di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
2. Kurang berjalannya sistem koordinasi antara satuan kerja dengan UPT pendidikan dan
pelatihan, hal ini disebabkan kurang dilibatkannya satuan-satuan kerja dalam
proses penilaian PNS pasca mengikuti pelatihan, serta dalam merencanakan
bentuk-bentuk pembinaan , baik dalam bentuk training maupun non training.
padahal secara teknis satuan kerja lebih mengerti karakter potensi dan kelemahan
yang ada pada stafnya. 1. UPT Pendidikan
dan Pelatihan 2. Tentatif, pada
kantor-kantor satuan kerja
1. Berkelanjutan dimulai bulan
juni 2011 1. Gubernur Riau.
2. BKD Provinsi Riau
3. UPT Pendidikan dan Pelatihan
widyaiswara 4. Satuan kerja
Provinsi Riau dan kabupaten
kota 1. Rapat Koordinasi
2. Analisis Penilaian dan kesesuaian
merupakan analisis yang
dibua toleh Tim analisis
kesesuaian pendidikan dan
pelatihan yang merupakan staf
BKD Provinsi Riau,
widyaiswara, serta representasi
satuan kerja APBD
Provinsi Riau
87
No Nama Program
Alasan Pilihan Program Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
Stakeholder Metode Pelaksanaan
Sumber Pendanaan
4 Program
kerjasama dengan institusi
pendidikan internal dan
eksternal, khususnya dalam
upaya penerapan metodologi
pemberdayaan masyarakat
Saat ini UPT Pendidikan dan Pelatihan dalam melaksanakan kegiatannya terkesan monoton
dan kurang dalam kreatif dalam menyajikan informasi aktual mengenai kondisi kekinian
karakteristik sosial masyarakat , maupun model pendekatan masyarakat yang disesuaikan
dengan karakteristik lokalitas masyarakat. Hal ini juga disebabkan masih sedikitnya jaringan
stakeholder yang memberikan informasi mengenai hal tersebut jaringan masih terbatas
pada LAN dan BKD kabupaten dan belum memanfaakan potensi yang ada seperti lembaga
pendidikan tinggi maupun UPT pendidikan dan pelatihan teknis yang telah ada, sehingga
informasi yang diberikan kepada peserta pendidikan dan pelatihan tidak pernah ter - up
date sesuai dengan perkembangan pembangunan maupun perkembangan sosial di
masyarakat. Untuk itu diperlukan bentuk- bentuk kegiatan yang bekerjasama dengan
institusi pendidikan dan pelatihan yang berkompeten internal dan eksternal terutama
menyangkut penguatan pada metodologi pemberdayaan masyarakat, pada setiap kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang pada sesi-sesi tertentu mengundang tenaga profesional yang
berasal dari perguruan tinggi maupun UPT pendidikan dan pelatihan teknis di lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau, serta lembaga swadaya masyarakat yang dipandang
mempunyai kopetensi yang baik daerah maupun nasional
1. UPT Pendidikan dan Pelatihan BKD
Provinsi Riau. 2. LAN
1. Berkelanjutan dimulai bulan juni
2011 1. BKD Provinsi
Riau 2. UPT Pendidikan
dan Pelatihan 3. UPT Pendidikan
dan Pelatihan teknis pada
satuan kerja 4. Lembaga
pendidikan tinggi Universitas baik
daerah maupun nasional
5. LAN 6. Lembaga
Swadaya Masyarakat yang
dipandang cakap dan berkompeten
In house Training Participatory Training
MoU dalam bentuk kegiatan kerjasama
dalam pendidikan dan pelatihan.
Kontrak kerjasama antar institusi
APBD Provinsi
Riau
VIII. PENUTUP
8.1. Kesimpulan