12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2 Aliran Bergantung Waktu
Sifat alir bergantung waktu adalah ketika suatu bahan diberi laju geser tertentu akan mengalami pemecahan struktur yang bersifat reversibel, namun
memerlukan waktu untuk kembali ke struktur aslinya. Karakteristik umum dari bahan ini adalah jika mereka mengalami peningkatan laju geser secara bertahap
dan segera diikuti oleh penurunan laju geser ke titik nol, maka akan dihasilkan kurva menurun yang berbeda dengan kurva menaik Aulton et al., 2001.
Perbedaan kurva menaik dan menurun menyebabkan pembentukan loop hystereis Triantafillopoulos, 1998. Daerah loop menandakan waktu yang dibutuhkan
untuk suatu struktur kembali seperti semula setelah gaya dihilangkan Herh et al., 1998.
2.3.2.1 Tiksotropi
Tiksotropi merupakan aliran bergantung waktu dimana dengan meningkatnya laju geser, viskositas cairan menurun shear thinning. Pada aliran
tiksotropi, struktur bahan rusak akibat adanya laju geser dan pulih pada saat pendiaman Bagley Dintzis, 1999.
Gambar 2.8 Kurva Reologi Aliran Tiksotropi dan Antitiksotropi
Sumber : Podczeck, 2007 telah diolah kembali
Tiksotropik bisa didefinisikan sebagai suatu pemulihan yang isoterm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan viskositasnya karena laju
geser. Struktur yang pecah tidak berbentuk kembali dengan segera jika laju geser dihilangkan atau dikurangi. Informasi mengenai reologi ini sangat penting untuk
diketahui. Pada umumnya, aliran yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetika
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
cair adalah aliran tiksotropi karena suatu sediaan yang ideal harus mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah, namun dapat dituang dan disebar dengan mudah
Martin et al., 2008. Contohnya pada sediaan suspensi harus memiliki sifat alir yang tepat baik selama pembuatan maupun penggunaan serta harus memiliki
konsistensi yang tepat sehingga partikel dapat tersebar dalam wadah Herh et al., 1998.
2.3.2.2 Antitiksotropi
Antitiksotropi atau disebut juga tiksotropi negatif merupakan tipe aliran yang bergantung waktu dimana struktur terbentuk pada laju geser, sedangkan
disintegrasi terjadi pada saat pendiaman Siginer et al., 1999. Menurut Samyn Jung 1967, antitiksotropi terjadi karena meningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispersi yang kemudian membentuk gumpalan-gumpalan akibat adanya laju geser, sehingga terjadi peningkatan
viskositas. Antitiksotropi juga timbul karena gumpalan tertentu yang menjadi longgar akibat adanya laju
geser. Dalam keadaan diam, gumpalan-gumpalan tersebut mengalami disintegrasi atau pemecahan menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga terjadi penurunan
viskositas Martin et al., 2008.
2.3.2.3 Reopeksi