Pengaturan pH Pengukuran Viskositas dan Reologi Pembuatan Kurva Viskositas dan Reologi Rancangan Analisis Data Viskositas

24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.1.5 Pembuatan Larutan Polimer Xanthan Gum

Xanthan gum ditimbang seksama sebanyak yang dibutuhkan, kemudian dilarutkan dalam akuades menggunakan overhead stirrer dengan kecepatan 500-800 rpm pada suhu 70 o C Food and Agriculture Organization, 1999. Akuades ditambah sampai berat larutan mencapai 500 gram. Dengan prosedur yang sama, larutan dibuat duplo.

3.3.2 Pengaturan pH

Pada setiap larutan polimer yang sudah homogen, dilakukan pengaturan pH menggunakan trietanolamin sampai pH larutan mendekati 7,4 + 0,1 Broadhead, 2004.

3.3.3 Sterilisasi Larutan Polimer

3.3.3.1 Sterilisasi Uap

Setiap larutan polimer yang telah dipreparasi, disimpan terlebih dahulu selama 24 jam kemudian dilakukan sterilisasi pada suhu 121 o C selama 15 menit menggunakan alat autoklaf Bindal et al., 2003; WHO, 2015.

3.3.3.2 Sterilisasi Radiasi Gamma

Setiap larutan polimer yang telah dipreparasi, disimpan terlebih dahulu selama 24 jam kemudian dilakukan sterilisasi radiasi dengan dosis radiasi 25 kilogray WHO, 2015, dengan laju dosis 7,399 kGyjam menggunakan alat gamma irradiator cell .

3.3.4 Evaluasi Fisik

3.3.4.1 Pengamatan Organoleptis

Pengamatan organoleptis dilakukan untuk melihat tampilan fisik sampel dengan cara melakukan pengamatan warna, dan kekeruhan dari larutan polimer yang telah dipreparasi Suyudi, 2014. 25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.4.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan mengoleskan larutan pada kaca preparat transaparan dan dilihat ada tidaknya partikel yang belum tercampur secara homogen Suyudi, 2014.

3.3.5 Pengukuran Viskositas dan Reologi

Pengukuran viskositas dan reologi dilakukan 24 jam setelah preparasi pada suhu 25 + 2 o C Bindal et al., 2003. Pengukuran dilakukan menggunakan alat viskotester 6R Haake dengan spindle R2 dan R3 untuk larutan konsentrasi konsentrasi rendah serta spindle R6 untuk larutan konsentrasi tinggi. Pengukuran dilakukan pada laju geser 0,3-200 rpm secara duplo Suyudi 2014; Islam et al., 2004.

3.3.6 Pembuatan Kurva Viskositas dan Reologi

Kurva viskositas dibuat dengan menempatkan nilai viskositas cps sebagai sumbu X dan nilai laju geser rpm sebagai sumbu Y. Sedangkan kurva reologi dibuat dengan menempatkan nilai torque sebagai sumbu X dan nilai laju geser sebagai sumbu Y Ansel et al., 2011.

3.3.7 Rancangan Analisis Data Viskositas

Data hasil viskositas satu titik yaitu pada 60 rpm disajikan dalam bentuk mean ± RSD . Perubahan viskositas tanpa sterilisasi dibandingkan dengan viskositas setelah sterilisasi uap atau radiasi dengan analisis statistik menggunakan Paired Samples T Test. Hasil dianggap bermakna secara statistik ketika nilai p 0,05 Shimmura et al., 1998. 26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Preparasi Larutan Polimer

Polimer yang digunakan dalam penelitian ini antara lain karbopol 940, Na CMC, natrium alginat, tragakan dan xanthan gum. Kelima polimer ini merupakan polimer golongan anionik dan diantara jenis polimer anionik lainnya, kelima polimer ini memiliki viskositas yang dapat diukur dengan viscotester Haake. Pengaturan pH dilakukan pada setiap larutan polimer dengan menambahkan trietanolamin TEA pada larutan polimer hingga didapatkan pH larutan yaitu 7,4 + 0,1. Rentang pH ini merupakan pH optimum yang dipersyaratkan untuk sediaan steril. Pengaturan pH dilakukan sebagai bentuk simulasi sediaan steril dan berfungsi untuk menyeragamkan kondisi pada setiap larutan polimer, karena adanya variasi pH pada masing-masing polimer. Larutan polimer masing-masing dibuat menjadi dua seri konsentrasi yaitu konsentrasi rendah dan konsentrasi tinggi. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada syarat viskositas sediaan steril yang diaplikasikan pada jaringan terutama mata yaitu gel in situ. Gel in situ merupakan bentuk sediaan yang memiliki kemampuan untuk mengalami transisi sol-to-gel yaitu perubahan dari bentuk larutan menjadi gel ketika diaplikasikan Bhowmik et al., 2010; Baranowski et al., 2013; Makwana et al., 2016. Syarat viskositas sediaan dalam bentuk fase larutan adalah 5-1000 cps, dan 10.000-50.000 cps setelah mengalami transisi menjadi fase gel Ramchandra et al., 2012; Saxena et al., 2013; Gangadia et al., 2014. Berdasarkan rentang viskositas tersebut, kemudian dipilih dua seri konsentrasi larutan polimer dimana larutan polimer konsentrasi rendah memiliki viskositas 500-1000 cps, sedangkan larutan polimer konsentrasi tinggi memiliki viskositas 10.000-20.000 cps pada laju geser 30 rpm. Dalam penelitian ini, setiap konsentrasi larutan polimer dibuat menjadi tiga kondisi antara lain tanpa sterilisasi, sterilisasi panas uap dan sterilisasi radiasi. Sterilisasi panas uap dilakukan pada suhu 121 o C selama 15 menit. Sterilisasi radiasi dilakukan menggunakan gamma irradiator pada dosis 25 kGy. Dosis 25 kGy merupakan dosis radiasi yang direkomendasikan oleh WHO karena dari