ß : parameter kendala jarak mobilitas spasial antar tempat asal i dan tempat
tujuan k. Jarak ini diperoleh dengan cara menghitung jarak dari nilai koordinat nilai tengah dari masing- masing daerah asal i dan daerah tujuan j.
d
k
: parameter hambatan mobilitas spasial antara tempat asal dan tempat tujuan
untuk peubah beda karaktersitik ke-k antara tempat asal dan tempat tujuan Pada tahap Peubah X
kij
yang digunakan dalam analisis adalah: k
= 1 : beda nilai IPM antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah asal i k
= 2 : beda nilai IKM antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah asal i k
= 3 : beda tingkat pendidikan antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah asal i
k = 4 : beda nilai PDRB perkapita antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah
asal i k
= 5 : beda kepadatan penduduk antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah asal i
k = 6 : beda angka ketergantungan antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah
asal i k
= 7 : beda angka pengangguran antara daerah tujuan tempat kerja j dan daerah asal i.
Dengan menggunakan persamaan 3.2 akan diperoleh daya tarikdorong dari masing- masing daerah dan hambatan spasialnya. Untuk mendapatkan nilai parameter-
parameter tersebut, pengolahan dilakukan menjadi dua tahap. Tahap pertama dilakukan untuk mendapatkan peubah yang signifikan dari 7 peubah X dan 1 peubah
jarak. Peubah signifikan yang diperoleh dari tahap satu tersebut digunakan untuk memperoleh nilai parameter-parameter ?
i
, µ
j
dan d
k
.
3.3.4. Tahapan Proses Analisis
Untuk mencapai tujuan penelitian, proses analisis terbagi menjadi dua proses, yaitu analisis individu dan analisis agregat. Analisis individu akan menghasilkan
karakteristik PSK, pelanggan serta persebaran PSK, sedangkan analisis agregat akan
menghasilkan data spasial. Proses diawali dengan pengumpulan informasi dari sumber-sumber yang umumnya tersedia di BPS. Kemudian dilanjutkan dengan
pemilihan peubah dari setiap sumber data. Selanjutnya data-data individu ditabulasikan sehingga menghasilkan karakteristik individu PSK dan pelanggan.
Dengan menggunakan model log- linear entropi interaksi spasial dari data-data agregat menghasilkan parameter interaksi spasial. Selanjutnya untuk mendapatkan
indikator yang mempengaruhi masing- masing daya tarik dan daya dorong, maka digunakan model regresi. Peubah tak bebas untuk model ini adalah masing- masing
daya tarik dan daya dorong, sedangkan peubah bebasnya adalah luas wilayah, nilai PDRB, nilai PBRB per kapita, IPM, IKM, kepadatan penduduk, angka
ketergantungan, tingkat pendidikan, jumlah PSK, tingkat pengangguran terbuka, jumlah penduduk dan pengeluaran per kapita, yang secara ringkas dilihat pada
Gambar 2. Untuk melengkapi hasil analisis, dilakukan analisis institusi yang berkaitan dengan PSK. Analisis ini berupa uraian berdasarkan studi literatur.
Gambar 2. Diagram Proses Analisis
Data
Data Base Susenas Susenas 2003
- Pendidikan - Jumlah
penduduk - Pengeluaran
per kapita - Angka
pengangguran
Publikasi PDRB
- PDRB per kapita
- PDRB per wilayah
Sumber data Lainnya
- Luas wilayah - IPM
- IKM - Peta wilayah
Seleksi peubah
Seleksi peubah
Seleksi peubah
Analisis Deskriptif
Data agregat
Data individu
- Jumlah PSK berdasarkan daerah
asal
- Tempatlokasi kerja PSK
- Tingkat pendidikan PSk
- Tarif - Lamanya bekerja
sebagai PSK Seleksi
peubah
Data agregat
Pemetaan
Karakteristik PSK
pelanggan Hambatan
spasial Persebaran
PSK
Data Base Survei SSP 20022003
Analisis Entropy
Data agregat
Data agregat
Daya dorong Daya tarik
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Indikator yang mempengaruhi daya
tarik Indikator yang
mempengaruhi daya dorong
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN