9
iman. Tidak lagi dapat dilihat apakah orang tersebut beriman Kristen atau tidak. Pada umumnya perbuatan morallah yang menjadi perwujudan iman,
misalnya mengikuti perkuliahan dengan baik, mendengarkan dosen ketika dosen sedang menerangkan materi, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh dosen. Berbagai bentuk ini dapat disebut sebagai perwujudan iman, sejauh mahasiswa dan mahasiswi melakukannya dengan penuh tanggung
jawab. Penghayatan iman Kristiani yang sejati tentu saja menempatkan dua
bentuk tersebut sebagai hal yang penting dan harus dilaksanakan secara seimbang. Pengungkapan iman tanpa perwujudan dalam hidup tidaklah nyata dan
perwujudan iman tanpa dilengkapi dengan pengungkapan iman akan kehilangan kejelasannya dan ada bahaya hanya akan menjadi kepentingan manusia belaka.
2. Pengertian Iman
Iman adalah penyerahan diri secara total kepada Allah yang menyatakan
diri tidak karena terpaksa, melainkan “sukarela” KWI, 1996: 128. Iman juga
dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan. Untuk mencapai taraf iman orang harus terlebih dahulu percaya. Orang dapat percaya akan sesuatu hanya jika ia
mengetahuinya, oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk mengetahui apa yang kita imani.
Iman dalam diri seseorang sangatlah pentingnya karena iman merupakan suatu aspek yang esensial dari konversi. Bersama dengan pertobatan, keduanya
merupakan keharusan dalam keselamatan. Dengan beriman dapat mengantarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kita pada suatu keselamatan karena iman adalah sarana yang dengannya kita diselamatkan Roma 10:9, dan jalan menuju pengharapan yang pasti Ibr 11:1.
Sampai saat kebangkitan, kita dijaga oleh kuasa Allah melalui iman I Ptr 1:5. Berikut ini akan diuraikan pokok-pokok iman menurut KWI 1996: 127-
130 dalam bu
ku “Iman Katolik” sebagai berikut:
a. Iman adalah Anugerah
Tuhan yang diimani jauh mengatasi yang mengimani-Nya. Tuhan adalah Mahatinggi dan tak terjangkau oleh manusia. Dengan kekuatan sendiri tidak
mungkin manusia mengenal dan berhubungan dengan Tuhan. Demi melengkapi kekurangan dan demi kebaikan manusia, Tuhan memperkenalkan sabda-Nya,
kehendak-Nya, perintah-Nya dan diri-Nya. Melalui iman Tuhan memberikan Sabda-Nya, kehendak-Nya, perintah-Nya dan manusia menjawabnya. Iman
merupakan jawaban
dan tanggapan
manusia terhadap
Tuhan yang
memperkenalkan Sabda, kehendak, perintah dan diri-Nya KWI, 1996: 129.
b. Iman adalah Keputusan
Dalam iman manusia mengenal Tuhan sebagai yang paling diandalkan dan mendatangkan kebaikan padanya KWI, 1996: 129. Oleh karena itu, untuk
beriman dari pihak manusia harus ada keputusan. Manusia harus menentukan apakah berhadapan dengan Tuhan yang dapat diandalkan dan mendatangkan
kebaikanNya itu manusia berani dan mau memutuskan untuk menyerahkan diri kepadaNya. Iman berarti memilih, sehingga iman bukan hal yang otomatis apalagi
kebetulan terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI