ke jaringan sebagai cadangan makanan. Obat antidiabetika oral dipercaya mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di luar pankreas, efek di dalam
pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar mengeluarkan insulin dengan seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek di luar pankreas yaitu mampu
menstabilkan kadar glukosa darah Rudnick, 2001.
Obat yang mempunyai prosentase tertinggi dari pemakaian obat antidiabetika oral adalah golongan sulfonilurea di dalam penatalaksanaan DM,
sulfonilurea mempunyai mekanisme memacu sekresi insulin untuk pengatasan keadaan hiperglikemia karena jumlah insulin yang ada dalam jaringan tidak
tercukupi.
Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOL. OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSEN TASE
1 Insulin -
- -
11 36,67 glikazid Diamicron
10 33,
33 Glucovance 2
6, 67
glibenklamid Diabenese 1
3, 33
glipizid Glucotrol 2
6, 67
glikuidon Glurenorm 1 3,
32 Sulfonilurea
glimepirid Amaryl 5 16, 67
Metformin 2 6,
67 Glucophage 3
10 Biguanid metformin
Diabex 2 6, 67
Miglinitida repaglinid Novonomin
2 6,
67 2 Obat
antidiabetika oral
Thiazolidine pioglitazone Actos
2 6, 67
b. Obat Kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler diperlukan untuk terapi komplikasi lanjut DM. DM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komplikasi hipertensi yang tidak tertangani dengan baik mengarah pada Coronary vascular disease
CVD, seperti diterangkan diatas pada penderita DM komplikasi hipertensi darah terlalu kental akibat tingginya kadar gula yang terdapat
didalamnya sehingga mengakibatkan adanya penyempitan pada pembuluh darah koroner serta jantung tentunya bekerja lebih keras, akibat dari hal tersebut
mengakibatkan otot jantung lemah, penderita mengalami iskemia bahkan sebagian otot jantung mati karena kekurangan oksigen yang dapat memacu pula timbulnya
angina. Obat antihipertensi dibutuhkan di dalam penanganan DM komplikasi
hipertensi, hal tersebut berfungsi didalam penurunan tekanan darah dan bahaya metabolit sindrom yang akhirnya menjadi penyakit jantung koroner jika tidak
tertangani dengan baik. Obat yang dipergunakan dalam penatalaksanaan proses terapi dalam rekomendasi American Diabetes AssociationADApengobatan DM
komplikasi hipertensi rekomendasi utamanya adalah golongan penghambat ACE dan ARBs untuk mencapai tekanan darah 13080 mmHg yang harus dicapai pada
pasien DM komplikasi hipertensi. Dapat ditambahkan thiazid diuretik, pilihan obat bagi ibu hamil dapat digunakan methyldopa, labetolol, diltiazem, klonidin,
dan prazosin. Dari tabel di atas penggunaan obat antihipertensi paling tinggi
prosentasinya pada golongan penghambat ACE terutama kaptopril 36,67 kemudian ramipril 26,67, baru golongan antagonis kalsium yaitu amilodipin
sebanyak 16,67. Penggunaan obat antilipidemikum terutama golongan statin yang mempunyai prosentase besar, mampu menghambat secara kompetitif enzim
HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati, efektif dalam menurunkan kolesterol–Low Density Lipid LDL, sedang golongan
klofibrat mempunyai spektrum luas dapat mengurangi trigliserida, LDL, dan menaikkan High Density Lipid HDL.
Antiangina digunakan untuk mencegah serangan akut angina pectoris dan mencegah nyeri dada saat istirahat. Antagonis kalsium mampu memperkecil
jumlah kalsium dalam sel yang berefek vasodilatasi pada pembuluh darah, mengurangi kontraksi otot jantung. Senyawa nitrat bekerja merelaksasi otot polos
pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persyarafan miokardium. Diuretik turut digunakan digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung dan
pada dosis rendah mampu menrunkan tekanan darah. Golongan tiazid bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi natrium pada tubulus distal, sedang golongan
kuat mampu menghambat reabsorbsi cairan pada “loop” henle dam tubulus ginjal.
Obat sistem koagulasi darah yang prosentasenya tinggi digunakan adalah hemostiptikum obat ini penggunaannya tinggi untuk mengatasi pendarahan yang
timbul baik akibat luka ataupun pendarahan paska operasi. Terutama pada pasien DM proses pembekuan darah dapat berlangsung lama karena tingginya kadar gula
didalam darah sehingga darah lebih kental namun sukar membeku. Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat
terjadinya pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Proses kerja dari obat tersebut terbukti mampu mencegah penyakit serebrovaskuler atau kardiovaskuler
trombotik sehingga dapat mengurangi resiko kematian karena komplikasi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengarah kepada penyakit seperti strok yang berdasar data komplikasi penyerta mempunyai prosentase yang tinggi.
Tabel VI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
N O
GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑
PROSENTASE kaptopril Kapoten
11 36,
67 ramipril Triatec
8 26,
67 ACE Inhibitor
perindopril Prexum 2 6,
6 losartan Angioten
1 3,
33 Antagonis Reseptor
Angiotensin II valsartan Blopress
3 1
Obat yang bekerja sentral
klonidin Katapress 1
3, 33
1. Antihiper tensi
Αlpha blocker doksazosin
Cordura 1
3, 33 Gol. Nitrat
isoborbid dinitrat Cedocard
4 13, 33
β- Blocker atenolol
- -
nifedipin Tanapress Nifedipin
Adalat 1
1 3
3, 33 3, 33
10 amlodipin besilat
Tensivask Norvask
2 5
6, 67 16, 67
diltiazem hidro klorid
Herbesser 1 3, 33
2. Anti angina
Antagonis kalsium
nimodipin Nimotop
2 6, 67
furosemid 1 3, 33
Gol.Kuat furosemid
Lasix 3 10
3. Diuretik Gol. Tiazid
hidroklorotiazid Hct
1 3, 33
nicegolin Sermion 2
6, 67
4. Gangguan sirkulasi darah
Vasodilator perifer klopidogrel Plavik
1 3, 33
5. Obat Syok
hipotensif -
epinefrin bitartras Ergotika
3 10
6. Antiaritmia - lidokain Pletaal 4
13, 33
gemfibrozil Lipira 1 3,
33 Kelompok klofibrat
fenofibrat Liphantyl supra
2 6, 67
kalsium atorvastatin
Lipitor 4 13,
33 7. Obat
hipolipidemik Statin
simvastatin Simvastatin 2 6,67
Persantin 1 3,33 Antiplatelet dipiridamol
Citaz 1 3,33
8. Obat sistem
koagulasi darah Hemostatik
asam traxenamat Kalnex
4 13, 33
c. Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat.