Hasil elusi deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase Hasil elusi deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase

d. Hasil elusi deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase

gerak etil asetat p.a: metanol p.a : larutan amonia 25 p.a 20 :8: 2 Gambar 19. Puncak baku deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase gerak etil asetat : metanol : larutan amonia 25 20 : 8 : 2 Komposisi fase gerak etil asetat p.a: metanol p.a : larutan amonia 25 p.a 20 :8: 2 menghasilkan puncak deksametason dan puncak deksklorfeniramin maleat yang puncak simetris dan sempit. Resolusi puncak deksametason dan deksklofenirain maleat ≥ 1,5 menunjukkan pemisahan yang baik Tabel XI.. Namun jarak antara puncak deksametason dan front solven memiliki resolusi ± 1,08, sehingga pemisahan keduanya kurang baik. Tabel XI. Nilai Rf dan As larutan baku deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase gerak etil asetat : metanol : larutan amonia 25 20 :8 :2 Campuran deksklorfeniramin deksametason 0,3 : 1,0 mgmL Rf Resolusi Deksklorfeniramin Deksametason Replikasi I 0,61 0,77 1,88 Replikasi II 0,60 0,75 1,58 Replikasi III 0,60 0,76 1,88 Hasil ini Tabel XI menunjukkan bahwa fase gerak komposisi etil asetat p.a: metanol p.a : larutan amonia 25 p.a 20 :8: 2 bukan merupakan komposisi fase gerak yang optimal, sehingga masih perlu dilakukan modifikasi komposisi Keterangan puncak: 1=deksklorfeniramin maleat 2= deksametason 3= front solvent fase gerak supaya diperoleh pemisahan deksklorfeniramin maleat dan deksametason yang baik.

e. Hasil elusi deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase

gerak etil asetat p.a : metanol p.a : larutan amonia 25 p.a 25:4:2 Gambar 20. Puncak baku deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase gerak etil asetat : metanol : larutan amonia 25 25 :4 :2 Komposisi fase gerak etil asetat p.a : metanol p.a : larutan amonia 25 p.a tidak menghasilkan pemisahan deksametason dan deksklorfeniramin maleat yang memenuhi persyaratan resolusi yang baik yakni diatas 1,5. Bentuk puncak deksametason dan deksklorfeniramin maleat sudah berbentuk sempit dan simetris. Tabel XII. Nilai Rf dan As larutan baku deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase gerak etil asetat : metanol: larutan amonia 25 25 :4 :2 Campuran deksklorfeniramin deksametason 0,3 : 1,0 mgmL Rf Resolusi Deksklorfeniramin Deksametason Replikasi I 0,64 0,70 0,80 Replikasi II 0,64 0,71 0,875 Replikasi III 0,66 0,74 0,875 Hasil ini Tabel XII menunjukkan bahwa fase gerak komposisi etil asetat p.a : metanol p.a : larutan amonia 25 p.a 25 : 4 : 2 bukan merupakan komposisi fase gerak yang optimal, sehingga masih perlu dilakukan modifikasi Keterangan puncak: 1=deksklorfeniramin maleat 2= deksametason 3= front solvent komposisi fase gerak supaya diperoleh pemisahan deksklorfeniramin maleat dan deksametason yang baik. Oleh karena itu, penggunaan larutan amonia 25 dikurangi supaya deksklorfeniramin tidak terlalu basa, sehingga tidak akan terelusi terlalu jauh.

f. Hasil elusi deksametason dan deksklorfeniramin maleat dengan fase