Pihak-Pihak Terkait Landasan Teori .1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

b. Penyaluran bantuan dengan cara pemberian sebagian barangjasa yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek dan sebagian kebutuhan lainnya disediakan oleh masyarakat; c. Penyaluran bantuan dengan cara pemberian uang tunai.

2.2.5.6 Pihak-Pihak Terkait

Adapun pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan antara lain sebagai berikut:

2.2.5.6.1 Penyaluran Pinjaman Program Kemitraan

Pihak-pihak yang terkait dalam proses penyaluran pinjaman pada Program Kemitraan adalah sebagai berikut: 1. BUMN Pembina atau BUMN Penyalur atau Lembaga Penyalur. BUMN Pembina atau BUMN Penyalur atau Lembaga Penyalur bertanggung jawab untuk menyusun program penyaluran pinjaman, melakukan evaluasi terhadap proposal yang diterima, menyalurkan pinjaman kepada Mitra Binaan yang memenuhi persyaratan, serta melakukan monitoring dan pembinaan terhadap Mitra Binaan. 2. Koordinator BUMN Pembina. Setiap tahun Menteri Negara BUMN menetapkan kordinator BUMN Pembina pada masing-masing propinsi. Kordinator BUMN Pembina mempunyai kewajiban sebagai berikut:  Melakukan koordinasi atas perencanaan dan pengalokasian dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dilakukan oleh BUMN Pembina;  Memberikan informasi kepada BUMN Pembina mengenai Calon Mitra Binaan untuk menghindari duplikasi penyaluran pinjaman dana Program Kemitraan;  Menyampaikan laporan triwulan dan tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan di wilayah koordinasinya kepada Menteri Negara BUMN dan tembusan kepada BUMN Pembina di wilayahnya.

2.2.5.6.2 Penyaluran Dana Pembinaan Kemitraan

Pihak-pihak yang terkait dalam proses penyaluran Dana Pembinaan Kemitraan pada Program Kemitraan adalah sebagai berikut: a. BUMN Pembina BUMN Pembina bertanggung jawab untuk menyusun program yang dibutuhkan oleh Mitra Binaan, melaksanakan program tersebut atau menunjuk pihak lain untuk melaksanakannya, serta melakukan pembiayaan atas program tersebut; b. Mitra Binaan Mitra Binaan bertanggung jawab untuk berperan serta dalam program yang telah disusun oleh BUMN Pembina tersebut; c. Pelaksana penyaluran Dana Pembinaan Kemitraan Pelaksana penyaluran Dana Pembinaan Kemitraan bertanggung jawab untuk melaksanakan program yang diamanatkan oleh BUMN Pembina dan menyampaikan program tersebut kepada Mitra Binaan.

2.2.5.6.3 Pemberian Bantuan Program BL BUMN Pembina

Pihak-pihak yang terkait dalam proses pemberian bantuan pada Program Bina Lingkungan BUMN Pembina adalah sebagai berikut: a. BUMN Pembina BUMN Pembina bertanggung jawab untuk mengevaluasi proposal yang diterima dari masyarakat jika permohonan datang dari masyarakat atau mengevaluasi objek bantuan, melakukan penyaluran bantuan, serta pengawasan terhadap pelaksanaan dari proposal tersebut; b. Kordinator BUMN Pembina Kordinator BUMN Pembina bertanggung jawab untuk melakukan kordinasi dalam perencanaan penyaluran bantuan; c. Penerima bantuan Penerima bantuan bertanggung jawab untuk menyusun proposal permintaan bantuan, melaksanakan proposal tersebut sesuai kesepakatan dengan BUMN Pembina, serta melaporkan pelaksanaan program tersebut kepada BUMN Pembina.

2.2.5.6.4 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Unit PKBL

Pihak-pihak yang terkait dalam proses penyusunan RKA Unit PKBL adalah sebagai berikut: a. BUMN Pembina Setiap BUMN Pembina wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran RKA Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang terpisah dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP BUMN Pembina. RKA PKBL disampaikan kepada Menteri Negara BUMNPemegang Saham dengan tembusan kepada Dewan PengawasKomisaris. b. Menteri Negara BUMNRapat Umum Pemegang Saham Menteri Negara BUMN selaku Pemilik Modal pada BUMN Perum dan Rapat Umum Pemegang Saham BUMN Persero mengesahkan RKA PKBL.

2.2.5.6.5 Penyusunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Unit PKBL

Pihak-pihak yang terkait dalam proses penyusunan laporan keuangan Unit PKBL adalah sebagai berikut: a. BUMN Pembina Setiap BUMN Pembina wajib menyusun Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan audited wajib disampaikan kepada Menteri Negara BUMNPemegang Saham dengan tembusan kepada Dewan PengawasKomisaris. b. Menteri Negara BUMN Menteri Negara BUMNRUPS mengesahkan Laporan Keuangan audited Unit PKBL.

2.3 Kerangka Konseptual

Atas dasar Peraturan Menteri Negara BUMN No. 5 tahun 2007 tentang Perusahaan BUMN yang wajib melaksanakan tanggung jawab sosial melalui Program Pemerintah; Surat Keputusan Direktur Keuangan No. Kpts- 340H000002006-S4 tentang wewenang persetujuan pelaksanaan kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan; Memorandum Direktur Keuangan selaku Ketua PKBL No. 125H000002007-S4 tentang kegiatan PKBL di PT. Pertamina; Surat keputusan Direktur Utama N0. Kpts-42C000002007-S0 tentang pemberlakuan organisasi program kemitraan dan bina lingkungan, maka PT. Pertamina UPMS V Surabaya selaku salah satu perusahaan BUMN yang akan diteliti juga wajib mematuhi dan melaksanakannya. Ada tiga komponen penting yang mendukung peneliti melakukan penelitian, yaitu Penerapan Program Pemerintah, Pelaksanaan Program Pemerintah dan Perkembangan Program Pemerintah pada PT. Pertamina UPMS V Surabaya. Dimana tiga komponen tersebut berhubungan dengan Unit PKBL selaku pelaksana di dalamnya dan berkaitan erat dengan Unit Usaha Kecil UKM yang dibina atau yang akan dibina oleh PT. Pertamina UPMS V Surabaya serta lingkungan sekitar wilayahnya. Antara Unit PKBL dan UKM serta lingkungan sekitar terjadi hubungan timbal

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan Di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat

5 51 139

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper Di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak

4 101 177

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97

PELAKSANAAN CSR DALAM BENTUK PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEBAGAI WUJUD TANGGUNG JAWAB EKSTERNAL PERUSAHAAN DI PTPN VII (PERSERO)

0 17 94

PELAKSANAAN CSR DALAM BENTUK PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEBAGAI WUJUD TANGGUNG JAWAB EKSTERNAL PERUSAHAAN DI PTPN VII (PERSERO)

0 9 78

IMPLEMENTASI DAN PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN SEBAGAI WUJUD TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN KEPADA STAKEHOLDERS DI PERUSAHAAN PERTAMINA UPMS V SURABAYA

0 0 20