BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat
dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan Hopkins, 1993 :44. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMPN 1 Kalasan Glondong Tirtomartani Kalasan,
Sleman Yogyakarta 2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan bulan Agustus – September 2009 .
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMPN 1 Kalasan Yogyakarta.
2. Obyek penelitian Obyek penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
D. Prosedur Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di
kelas sebelum menggunakan metode jigsaw. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga
mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah
menggunakan metode jigsaw. Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat langkah : 1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode
penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap
kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
a. Siklus pertama. Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan atau
tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi : 1 Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yang meliputi:
a Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam
tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan materi presentasi.
b Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : 1 Lembar observasi guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Lembar observasi kegiatan guru di kelas 3 Instrumen pengamatan kelas.
4 Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok. 5 Instrumen refleksi.
2 Tindakan Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a Guru bidang studi ekonomi bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa.
b Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 anggotasiswa yang memiliki karakteristik
yang heterogen. c Setiap kelompok mendapatkan topik dari materi yang akan dibahas
dalam bentuk teks. d Setiap siswa dalam anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian dari topik tersebut dan mereka menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya.
e Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada bagian topik yang sama dan mereka mendiskusikan
topik yang menjadi bagiannya tersebut dalam batas waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f Setelah setiap kelompok ahli selesai berdiskusi dan sudah menguasai materi secara individu tentang bagian yang mereka diskusikan, mereka
kembali ke kelompok asalnya dan kemudian memaparkan atau mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman yang lainnya.
g Kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi. h Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari seluruh
rangkaian pembelajaran i Guru mengadakan kuis
3 Observasi Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam
tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Keaktifan siswa tampak dari keberanian mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam kelompok,
dan kemampuan mengerjakan lembar kerja yang diberikan. Pengamatan juga direkam dengan menggunakan video camcorder .
4 Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil
observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya. b Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui
apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection
dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing- masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama
guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua. b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada
siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian