Uji Reliabilitas Uji Konsistensi Perhitungan Nilai Normalisasi dengan Standarisasi SCOR Perhitungan Nilai akhir Performansi Supply Chain

41 3.4 Pengolahan Data 3.4.1 Uji Validitas Untuk menghitung validitas, maka kita akan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : r = [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − Y Y N X X N Y X Y X N dimana : r = Koefisien korelasi yang dicari N = Jumlah responden X = Skor tiap-tiap variabel Y = Skor total tiap responden Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha : r 11         −     − ∑ 2 1 2 1 1 σ σ b k k = 42 dimana : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal Σσ b 2 = Jumlah varians butir σ 1 2 a. Consistency Index CI = Varians total Program komputer SPSS 10.0 Statistical Package for The Social Science dapat melakukan perhitungan koefisien alpha dengan mudah.

3.4.3 Uji Konsistensi

Dalam uji konsistensi ini, dilakukan perhitungan antara lain : CI = 1 max − − n n λ b. Consistency Ratio CR CR = RI CI Matriks konsistensi jika CR ≤ 0,1

3.4.4 Perhitungan Nilai Normalisasi dengan Standarisasi SCOR

Dalam proses standarisasi SCOR ini, diberlakukan perhitungan sebagai berikut : 1. Large is Better S norm 100 min max min x S S S S i − − = 2. Lower is Better S norm 100 min max max x S S S S i − − =

3.4.5 Perhitungan Nilai akhir Performansi Supply Chain

43 Untuk menghitung nilai akhir performansi Supply Chain diberlakukan rumus : Pi = ∑ = n j j ij W S 1 Dimana : P i = Total performansi supply chain varian i n = Jumlah obyektif performansi S ij = Skor supply chain ke i didalam obyektif performansi ke j W j Sistem Monitoring = Bobot dari obyektif performansi Dari perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai performansi dari PT. Laser Jaya Sakti. Jika nilai kinerja 40 maka pencapaian performansinya dapat dikategorikan dalam kondisi yang sangat rendah poor sedangkan jika nilai kinerjanya 90 maka dapat dikategorikan sangat baik sekali Indikator Performansi 90 Exellent 71 – 90 Good 51 – 70 Average 40 – 50 Marginal 40 Poor Sumber : Trienekens dan Hvolby, 2000 Tabel 3.2 : Kategori Indikator Performansi

3.5 Analogi Perhitungan KPI 1. Pembobotan KPI dengan AHP menggunakan Sofware Expert Choice V.9