Agama Hindu mendefinisikan perkawinan sebagai ikatan sekala niskala atau lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal atau satya Alaki rabi http:www.babadbali.com.
Perkawinan dalam pengertian Buddhisme adalah suatu ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia sesuai dengan Dhamma atau ajaran Sang Budha http:artikelbuddhist.com.
Dari definisi mengenai perkawinan di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa perkawinan merupakan suatu ikatan sah baik secara
hukum dan agama, antara pria dan wanita yang dilakukan berdasarkan persetujuan pribadi serta dilandasi rasa saling mencintai sebagai pasangan
suami istri dan dituntut adanya tanggung jawab yang melibatkan keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan seksual,
dan menjadi orang tua serta kesetiaan kepada pasangan.
2. Alasan Orang Menikah
Ada banyak alasan ketika seseorang memutuskan untuk menikah. Setiap orang mempunyai alasan yang berbeda-beda ketika memutuskan
untuk menikah. Bagi orang-orang yang memutuskan untuk menikah, mereka memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk memenuhi
kebutuhan sosial, dalam hal ini menikah. Secara garis besar Turner dan
Helms 1995 menyebutkan beberapa alasan seseorang memutuskan untuk menikah, yaitu:
a. Cinta
Cinta dan komitmen menjadi salah satu alasan utama seseorang memutuskan untuk menikah. Melalui perkawinan pasangan yang saling
mencintai dan memiliki komitmen dapat berbagi satu dengan yang lain dalam hubungan yang lebih intim dan abadi.
b. Persahabatan
Persahabatan juga merupakan alasan penting seseorang untuk menikah. Melalui perkawinan, pasangan yang saling mencintai
memiliki kesempatan untuk menghabiskan hidup bersama dengan dilandasi ikatan emosional, perasaan aman dan nyaman sebagai
pasangan suami istri. Perasaan sebagai sahabat pada pasangan yang saling mencintai menyediakan kesempatan untuk saling berbagi dalam
menjalani keseharian hidup berkeluarga. c.
Konformitas Bagi kebanyakan orang pernikahan merupakan suatu hal yang
harus dilakukan atau tahap perkembangan alami yang dilalui dalam membangun hubungan. Setelah melalui tahap berpacaran dan
bertunangan, menikah dipandang sebagai tahap akhir dari proses memilih pasangan hidup. Alasan ini biasanya juga didukung oleh
adanya dorongan sosial seperti dari keluarga, teman, dan hal-hal pribadi lain yang mendorong pasangan untuk menikah.