22
C. Model Pembelajaran Motorik Kasar Melalui Alat Permainan Edukatif
APE Outdoor 1.
Model Pembelajaran Motorik Kasar
Keberhasilan perkembangan motorik kasar tidak lepas dengan model pembelajaran yang dipilih oleh guru saat proses kegiatan belajar mengajar
motorik berlangsung. Adapun pengertian pembelajaran motorik menurut beberapa ahli antara lain menurut Richrad Decaprio 2013: 18 pembelajaran motorik
adalah proses pembelajaran yang diaplikasikan dalam bentuk gerakan atau psikomotor mulai dari keterampilan gerak sederhana hingga keterampilan gerak
kompleks. Richrad Decaprio 2013: 19 mengungkapkan bahwa pembelajaran motorik kasar merupakan pembelajaran gerakan fisik yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh dengan menggunakan otot- otot besar. Model pembelajaran yang digunakan ialah berpusat pada anak dan
guru sebagai fasilitator. Menurut Kamtini dan Husni 2005: 45 pendidikan berpusat pada anak
adalah pendidikan yang menjadikan anak untuk berfikir kritis, mampu membuat pilahan-pilihan, menemukan dan menyelesaikan permasalahan, kreatif, imajinatif,
serta memiliki perhatian terhadap lingkungan. Program pendidikan yang berpusat pada anak dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dengan
menghormati keragaman budaya dan menekankan pada individualisasi pengalaman-pengalaman belajar pada setiap anak. Peran guru adalah sebagai
fasilitator anak dalam kegiatan belajar untuk mengembangkan bakat, minat, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu anak.
23
2. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pengembangan Keterampilan
Motorik Kasar di TK Taman Kanak-Kanak
Berikut ini penjelasan mengenai tujuan, fungsi, dan ruang lingkup pengembangan jasmani di tingkat pendidikan Taman Kanak-Kanak dari berbagai
sumber antara lain: Kamtini dan Husni Wardi Tanjung, 2005: 134 tujuan
pengembangan keterampilan motorik kasar di Taman Kanak- Kanak antara lain: 1 Mengembangkan kemampuan koordinasi
motorik kasar, 2 Menanamkan nilai-nilai sportifitas dan disiplin, 3 Meningkatkan kesegaran jasmani, 4 Memperkenalkan sejak
dini hidup sehat, dan 5 Memperkenalkan gerakan-gerakan yang indah melalui irama musik.
Menurut Sumantri 2005: 9 tujuan model pengembangan keterampilan
motorik kasar anak usia dini meliputi: a Meningkatkan keterampilan gerak, b Memelihara kebugaran jasmani, c Menanamkan sikap percaya diri, d Mampu
bekerjasama, dan e Mampu berperilaku disiplin, jujur, dan sportif. Jadi dapat disimpulkan tujuan pengembangan keterampilan motorik kasar untuk
meningkatkan keterampilan motorik gerak agar memiliki jasmani yang sehat sehingga dapat dijadikan sebagai bekal untuk memecahkan permasalahan dalam
kehidupan yang akan dihadapi anak kelak. Pengembangan keterampilan motorik kasar tentu memiliki fungsi yang
sangat berarti untuk perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Fungsi pengembangan keterampilan motorik kasar di Taman Kanak-Kanak yaitu
meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan jasmani, rohani, dan kesehatan anak; membentuk dan memperkuat tubuh anak; melatih keterampilan ketangkasan
gerak serta berfikir anak; meningkatkan keterampilan sosial-emosional anak; serta