26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangancross sectional dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali saja pada kurun waktu tertentu yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap terjadinya pernikahan usia muda pada remaja di Desa Seumadam Kecamatan
Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena masih ditemukan remaja
yang melakukan pernikahan di usia muda yaitu sebanyak 122 pasang dan belum pernah dilakukan penelitian di daerah tersebut mengenai pernikahan usia muda di
Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2013 sd Mei tahun 2014.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja usia 15-19 tahun di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Tahun 2013 sebanyak 556jiwa.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-19 tahun yang sudah menikah dan remaja belum menikah yang mempunyai pacar atau sudah bertunangan.
Penentuan sampel menggunakan rumus besar sampel satu populasiyang digunakan untuk uji hipotesisHidayat, 2010:
+ -
β ]²
n = Keterangan :
= Besar sampel minimum Z
₁- =
Nilai deviasi standar pada tingkat kemaknaan α 5 = 1,96 Z
₁-β = Nilai deviasi standar pada tingkat kemaknaan β 10 = 1,282 P
= Proporsi yang melakukan pernikahanusia muda = 0,30 Rejeki, 2012
Pa = Perkiraan proporsi yang diharapkan dari pernikahan usia muda= 0,16
+ 1,282 ]²
= 0,16-0,30²
n = 95,4 ≈ 95 responden
Jadi, besar sampel pada penelitian ini adalah 95 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak sistematis yaitu dengan memberi
nomor secara urut terhadap seluruh anggota populasi. Dengan alasan karena populasi homogen dan tidak menyebar luas, populasi dalam jumlah besar sehingga
perhitungan dilakukan secara berurutan dengan menggunakan daftar nama responden
Universitas Sumatera Utara
yang sudah ada dan lebih praktis. Menghitung nilai interval sampel dengan menggunakan rumus : i =
Keterangan : i
= interval sampel N
= ukuran populasi n
= ukuran sampel i =
= 5,8 ≈ 5
Setelah diketahui interval sampelnya kemudian kita menggunakan dengan cara memakai 5 gulungan kertas dengan nomor 1-5, dimana sampel pertama yang terambil
angka 2 maka untuk mengambil sampel selanjutnya dengan menggunakan interval sampel yang sudah diperoleh seperti 2, 7, 12, 17, 22 dan seterusnya.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden dengan wawancara menggunakan angket yang berisi daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3.4.2 Data Skunder
Data skunder yang terdiri dari data Kantor Urusan Agama Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang dan Kantor Datuk Penghulu Desa Seumadam berupa
daftar nama remaja.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional
Pedoman awal untuk pengumpulan informasi sesuai dengan fokus penelitian, digunakan defenisi operasional yang dikembangkan dalam uraian dibawah ini :
1. Pernikahan usia muda adalah sebuah bentuk ikatanpernikahan yang dilakukan oleh pasangan berusia dibawah 19 tahun atau sedang mengikuti pendidikan
disekolah menengah atas. 2. Pengetahuan adalah pengertianpemahaman responden dalam memahami
tentang pengertian pernikahan, pernikahan usia muda, usia ideal menikah, penyebab perkawinan usia muda dan dampak perkawinan usia muda terhadap
kesehatan reproduksi. 3. Pemahaman agama adalahpengetahuan remaja yang bersifat religius tentang
pernikahan. 4. Kematangan emosi adalah kemampuanrespon remaja dalam berfikir,
mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 5. Dorongan orang tua adalah Dukungankemampuan orang tua untuk
menganjurkan anaknya melakukan perkawinan di usia muda. 6. Budaya adalah adat istiadat atau tradisi kebiasaan yang turun temurun dianut
oleh responden. 7. Paparan media massaadalah keadaan pernah tidaknya remaja mengakses situs
pornografi melalui media massa baik media cetak maupun elektronik. 8. Pergaulan bebas adalah gaya interaksipergaulan responden dengan sesama
teman yang cenderung mempunyai aturan batasan norma yang lemah seperti berpegangan tangan,berpelukan, berciuman dan melakukan hubungan seksual
Universitas Sumatera Utara
sehingga akibat pergaulan tersebut mendorong responden melakukan perkawinan di usia muda.
3.6 Aspek Pengukuran 3.6.1 Pernikahan Usia Muda