Faktor Internal Analisis Bivariat

4.2.3 Pernikahan Usia Muda Tabel 4.16 Distribusi Pernikahan Usia Muda Pada Remaja di Desa Seumadam

Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 Pernikahan usia muda n Menikah usia muda 25 26,3 Belum menikah 70 73,7 Jumlah 95 100,0 Dari Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang melakukan pernikahan usia muda sebanyak 25 orang 26,3 dan minoritas responden yang belum menikah usia muda sebanyak 70 orang 73,7.

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen yaitu pernikahan usia muda dengan variabel independen yaitu faktor internal pengetahuan, pelaksanaan agama, kematangan emosi dan faktor eksternal dorongan orang tua, budaya, paparan media massa, pergaulan bebas. Dikatakan ada hubungan bermakna jika nilai p 0,05.

4.3.1 Faktor Internal

Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari pengetahuan, pemahaman agama, kematangan emosi yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.17 Hubungan Pengetahuan dengan Pernikahan Usia Muda Pada Remaja di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 Pengetahuan Pernikahan Usia Muda Jumlah p Menikah Usia Muda Belum Menikah n n n Baik 3 9,1 30 90,9 33 100,0 0,005 Kurang 22 35,5 40 64,5 62 100,0 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.17 menunjukkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan pernikahan usia muda didapatkan dari 33 remaja dengan pengetahuan baik terdapat 3 orang 9,1 remaja menikah usia muda dan 30 orang 90,9 remaja belum menikah sedangkan dari 62 remaja dengan pengetahuan kurang terdapat 22 orang 35,5 remaja menikah usia muda dan 40 orang 64,5 remaja belum menikah. Taraf signifikan p=0,005 0,05 secara statistik terbukti ada hubungan pengetahuan dengan pernikahan usia muda di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014. Tabel 4.18 Distribusi Pemahaman Agama dengan Pernikahan Usia Muda di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 Pemahaman Agama Pernikahan usia muda Jumlah p Menikah usia muda Belum menikah n n n Baik 20 25,0 60 75,0 80 100,0 0,501 Kurang 5 33,3 10 66,7 15 100,0 Dari Tabel 4.18 menunjukkan hasil analisis hubungan antara pemahaman agama terhadap pernikahan usia muda didapatkan 80 remaja dengan pemahaman agama baik sebanyak 20 orang 25,0 remaja menikah usia muda dan 60 orang 75,0 remaja belum menikah sedangkan dari 15 remaja dengan pemahaman agama kurang sebanyak 5 orang 33,3 remaja menikah usia muda dan 10 orang 66,7 remaja belum menikah. Taraf signifikan p=0,501 0,05 secara statistik tidak ada hubungan pemahaman agama dengan pernikahan usia muda di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Distribusi Kematangan Emosi Terhadap Pernikahan Usia Muda Pada Remaja di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 Kematangan Emosi Pernikahan usia muda Jumlah p Menikah usia muda Belum menikah n n n Baik 18 46,2 21 53,8 39 100,0 0,0001 Kurang 7 12,5 49 87,5 56 100,0 Dari Tabel 4.19 menunjukkan hasil analisis hubungan antara kematangan emosi dengan pernikahan usia muda, didapatkan 39 remaja dengan kematangan emosi baik sebanyak 18 orang 46,2 remaja menikah usia muda dan 21 orang 53,8 remaja belum menikah sedangkan 56 remaja dengan kematangan emosi kurang sebanyak 7 orang 12,5 remaja menikah usia muda dan 49 orang 87,5 remaja belum menikah. Taraf signifikan p=0,0001 0,05 secara statistik terbukti ada hubungan kematangan emosi dengan pernikahan usia muda di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014.

4.3.2 Faktor Eksternal