Proses Pembelajaran Hadrah di Pondok Pesantren Sunan
58
hari Minggu. Masing-masing pertemuan memiliki durasi dimulai pukul satu siang sampai pukul tiga sore.
Semua kegiatan hadrah Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta merupakan kegiatan pembelajaran praktik. Banyaknya santri
yang mengikuti kegiatan hadrah, tidak memungkiri bahwa alat musik hadrah yang dipakai juga begitu banyak. Demi menunjang pembelajaran
hadrah, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran memiliki alat yang begitu banyak sehingga tidak menjadi kendala dalam pelatihanya.
Proses pembelajaran hadrah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta yang diberikan oleh pelatih yaitu pembelajaran
teori dan pembelajaran praktik yang terbagi atas latihan seksional dan latihan bersama.
Bpk. Samsul selaku pelatih menjelaskan bahwa: “Proses pembelajaran disini sangat jelas dengan teori dan praktik.Namun
teori disini tidak begitu lama, kita memilih untuk eksekusi kepada prakteknya langsung.Teorinya di sisipkan di sela-sela praktik. Pada
praktiknya juga dipisah
–pisah dulu, vokal dipaskan kemudian bass dan tam, dan seterusnya sehingga semuanya bisa digabung.”
Adapun penjelasannya untuk proses pembelajaran teori dan praktik dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembelajaran Teori
Pembelajaran teori yang diajarkan oleh pelatih kepada santri mulai dari pengenalan macam macam alat serta dasar dari teori
memainkan alat musik dan hanya dengan menggunakan notasi angka.Pembelajaran teori tidak lah sering digunakan dalam pelatihan
59
hadrah di pondok pesantren ini. Pada prosesnya, pembelajaran teori hanya digunakan dan diselipkan di tengah tengah praktek berlangsung.
Hal ini disampaikan oleh Bpk. Samsul: “Teori yang kita gunakan tidak seperti teori musik umum, notasinya
hanya menggunakan notasi huruf.Kalau teorinya seperti teori musik yang telah umum dipelajari ya anaknya kesulitan. Membedakan nilai
nada juga akan kesulitan. Makanya sedikit
– sedikit teorinya di sisipkan di sela praktik.”
Pada pembelajaran teori, seperti penjelasan sebelumnya, notasi yang digunakan tetaplah notasi ”D” dung dan “T” tak. Notasi
tersebut selalu digunakan di setiap alat musik hadrah kecuali vokal. Teori pada vokal hanya di ajarkan untuk lirik, pelalfalan panjang pendek
sebuah kalimat serta artikulasi dalam menyuarakan. Materi lagu juga diajarkan dalam pembelajaran teori, dimana
pelatih mengenalkan yang tak lepas dari pelatih menyanyikan lagu dasar “ya rabbishalli ala muhammad”.
b. Pembelajaran Praktik
Pelatih memberikan kegiatan pembelajaran praktik dalam kegiatan pembelajaran hadrah ini, yang di dalamnya pelatih mengajarkan cara
membawa alat, cara pemukulan, posisi dalam permainan. Pembelajaran praktik dalam kegiatan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu latihan
seksional dan latihan bersama.Pada kegiatan latihan seksional dibagi dalam beberapa latihan, yaitu latihan vokal, latihan terbang,
latihankeprak, dan latihan dumbuk, bass dan tam.
60
1. Latihan Seksional
a. Latihan Seksional vokal
Latihan seksional untuk vokal yang pertama ialah pelatih menerangkan bagaimana artikulasi lagu tersebut.Pelatih memberi
contoh nyanyiannya sehingga tidak ada salah pengucapan.Setelah itu pelatih memberi kesempatan santri untuk mencobanya.Santri diberi
waktu untuk mengenal lagu tersebut dahulu.Pelatih selanjutnya mengajarkan cara membagi suara supaya
terkesan “lebar” dalam permainannya. Pembagian yang dipakai pelatih ialah menggunakan
nada dasar, suara duadan suara 1 oktaf lebih rendah. Metode yang dipakai pelatih sangat jelas sekali.Metode
demonstrasi dalam memberi contoh laguya, memberi contoh dalam pemecahan suara. Metode ceramah dalam latihan vokal ialah ketika
pelatih menjelaskan tentang carapembagian suara. Metode drill ketika santri sudah di ajarkan nyanyian tersebut santri kemudian
latihan lagu tersebut supaya hafal dan kemudian setelah diberi contoh oleh pelatih dalam pemecahan suara, santri kemudian berlatih
lagi supaya benar dalam menyanyikannya. Berikut adalah materi lagu pada vokal :
Ya rabbi shali ala muhammad Ya rabbi shali alai wasalim
61
Gambar 16.Materi lagu pada vocal pada suara satu, dua, dan tiga.
Lagu tersebut di ulang-ulang karena dalam materi dasar Yarabbi Shali Ala Muhammad adalah lagu syiar, memuja nabi Muhammad
S.A.W. di ulang berkali-kali menurut aba-aba dari pemimpin vokal. b.
Latihan Seksional terbang Latihan dalam seksional terbangpertama adalah latihan
memegang alat supaya nyaman dan ketika dalam konteks pertunjukan secara visual supaya seragam dan selaras dengan yang
lain. Cara memegang pada instrumen terbang yang yaitu dengan tangan kiri menyangga ke atas dan tangan kanan digunakan sebagai
pemukul membran. Pada permainannya, pemain instrumen ini bisa dengan
duduk maupun
berdiri, tergantung
kebutuhan pertunjukannya.
Setelah itu memperkenalkanpola-pola pukulan kepada para santri.Pola-pola pukulan tersebut di demontrasikan oleh pelatih dan
62
juga dibantu dengan menggunakan simbol huruf.Pelatih memberikan penjelasan bahwa pada simbol D dan T, D untuk “Dung” dan T
untuk “Tak”.Kemudian teknik memukul Terbang yang meliputi latihanpemukulan tepi membran untuk bunyi “tak” dan tengah
memberan untuk “dung”, dalam istilah musik teknik tersebut disebut
teknik slapping.
Gambar 17. Area bunyi “Tak” dan “Dung”
dok. Mahamboro, 2015
Berikut cara memegang yang benar dan pola pukulan pada permainan terbang :
63
Gambar 18. Cara memegang terbang, tampak dari depan kiri dan belakang kanan. dok. Mahamboro, 2015
Tahap I. Santri menirukan hitungan dengan simbol D-T-D-T setelah pelatih memberi contoh.
Gambar 19.Bentuk pola ritme pada terbang untuk latihan pukulan dasar
Tahap II. Pelatih membagi santri menjadi dua kelompok yaitu tikah dan reginjing. Santri praktek memukul setelah diberi contoh oleh pelatih,
dengan simbol sebagai berikut Tikah
: D T DDD T
Gambar 20.Praktek pola pukulan tikah
Reginjing : D TTDD D T T
Gambar 21.Praktek pola pukulan reginjing
64
Gambar 22. Dua pemain terbang ketika memainkan tikah dan reginjing dok. Mahamboro, 2015
Latihan memukul pada pembelajaran praktik tentunya sangat mempengaruhi
kualitas suara.
Pada pelatihannya
pelatih menggunakan metode drill. Pelatih memberi tempo yang pelan
terlebih dahulu, yang kemudian jika santri sudah mampu menguasai materi permainannya, pelatih sedikit demi sedikit menambah tempo
yang kemudian diperoleh permainan pada tempo yang di inginkan. Dari pengenalan cara memegang, pola pukulan, latihan
memukul alat hadrah tersebut, metode yang digunakan oleh pelatih juga menggunakan percampuran metode yang telah dijelaskan
sebelumnya yaitu metode ceramah, demonstrasi, serta latihan atau drill.
Setelah latihan pola permainan dirasa cukup, kemudian dilanjutkan dengan materi lagu.Materi lagu dasar dalam permainan
hadrah adalah lagu Yarabbi Sholi Ala Muhammad. Yang kemudian pelatih mendemontrasikan terlebih dahulu bagaimana permainan
65
lagu tersebut dalam alat musik terbang dan santri kemudian menirukannya.
Metodetanya jawab juga di terapkan apabila santri sudah paham dengan lagunya. Setelah paham akan materi lagu Yarabbi Sholi Ala
Muhammad, santri kemudiandiberi kebebasan oleh pelatih untuk dikembangkan pola pukulanya menurut kreatifitas santri sendiri,
tentunya tetap dalam pengawasan pelatih. c.
Latihan Seksional keprak
Latihan seksional keprak tidak jauh berbeda dengan latihan seksional terbang. Permainannya bisa dimainkan dengan kondisi
berdiri maupun duduk. Cara pemegangan pun sama dengan cara memegang alat musik terbang. Proses latihannya, pelatih
memberikan contoh permainan dalam bentuk demontrasi maupun dalam bentuk notasi huruf. Dalam penulisannya hanya menggunakan
suara “tak” dengan simbol penulisan “T” dan “dung dengan penulisan “dung”.
Pelatih menerangkan bagian mana saja yang bisa di isi keprak karena permainannya hanya sebagai pemanis dan juga penegas
ketika ada perpindahan lagu. Setelah santri tahu bagian mana saja, pelatih kemudian menyerahkan kepada santri untuk dikembangkan
lagi permainannya.
66
d. Latihan Seksional dumbuk, bass dan tam.
Proses pembelajaran dumbuk,bassdan tam pelatih lebih terfokus pada koordinasi antar pemain agar tempo dan ritmis tetap terjaga,
terutamabass dan tam, karenabisa disebut satu kesatuan yang mengontrol jalanya lagu. Yang kemudian nanti pada inti lagu
kemudian dumbuk ikut dalam permainannya. Cara memegang alat pada instrumen ini dengan cara duduk
bersila. Dumbuk dengan duduk dan di letakan di samping badan, karena tam kecil, maka pemeganganya biasa, tangan kiri membawa
tam dantangan kanan memukul dan bas tetap pada posisi duduk, dengan pemukul di tangan kanan dan posisi bass di depan pemain.
Gambar 23. Formasi pemain bass, tam dan dumbuk beserta cara memegang alat yang benar. dok. Mahamboro, 2015
Latihan seksional bass dan tamdalampelaksanannnya sama seperti pelatihan alat-alat sebelumya, pelatih mendemonstrasikan
67
serta menuliskan notasi huruf yang kemudian santri ikut mengimitasi mempraktekan pola tersebut
Latihan seksional dumbuk dalam pelaksanaannya yaitu sama dengan yang diajarkan pada latihan seksional terbang, baik dari
pengenalan pola pukulan, dan materi lagu namun dalam permainan dumbuk hanya satu pemain, membawakan pola yang lebih cepat dan
lebih beragam. Metode demontrasi, latihan drill, ceramah dan tugas tentunya juga dipakai disini, ketika memberi contoh, ketika
menjelaskan bagaimana memukul secara benar yang kemudian santri diberi waktu melatihnya dan juga tugas kepada santri untuk
pengembangannya berdasarkan kreatifitas santri sendiri. Berikut pola permainan pada dumbukbass dan tam:
Gambar 24.Materi latihandasar permainan dumbuk, bass dan tam Materi lagu dumbuk pada pembelajaran hadrah ini dimainkan
lebih di bebaskan kepada pemainya, namun dalam permainannya dimainkan tidak sesering terbang. Ketika lagu naik, dumbuk wajib
diam.
68
2. Latihan Bersama
Latihan bersama yaitu setiap materi yang sudah diajarkan pada setiap
seksional digabungkan
menjadi satu
kesatuan.Pada pembelajaran hadrah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Yogyakarta, latihan bersama juga dilakukan bertahap, vokal kemudian di susul dengan bass dan tam, kemudian terbang, dan yang
terakhir dumbuk dan keprak. Lagu yang dipakai di pembelajaran dasar ini yaitu lagu dasar
“ya rabbishalli ala muhammad”yang sudah pelatih demonstrasikan sebelumnya.
Latihan bertahap
dilaksanakan sesuai
urutan
lagu,biasauntukmengawali lagu yang kemudian naikanuntuk inti lagu dan kemudian turun untuk mengahiri lagu.
Pelatih memberi kesempatan kepada pemain vokal dan pemain bass serta tam memainkan lagu, perlahan hingga lancar. Setelah
lancar, pemain terbang mulai latihan bersama.dan seterusnya hingga didapat komposisi yang enak menurut santri dan juga pelatih. Pelatih
tidak pernak membatasi santri di setiap permainannya. Bertahap
dengan urutan biasa, naik, kemudian turun.
Pada latihan bersama ini, pemain instrumen dari masing –
masing seksional memainkan materi pembelajaran dari pelatih secara berkelompok bahkan di beri keleluasaan oleh pelatih untuk di
kembangkan yang bagus menurut para santri, dan jika pada bagian tertentu di mana santri sering melakukan kesalahan, maka
69
pelatihakan dilatih lagi secara berulang – ulang bagian per bagian
sampai tim hadrah memainkan materi tersebut dengan maksimal.
Pada pola permaian biasa, bentuk permainanya tidak begitu
rancak tidak begitu semarak, masih dengan ketukan biasa, berikut contoh permaianya :
Dalam notasi huruf : Tikah
: DT.DDD. TDT. Reginjing : D TTDD D T . TDTT
Dumbek : D D D D. TTTT
Tam : D . T D T D T D
Bass : D . DD D D
Dengan bunyi :
Gambar 25.Pola permainanhadrah bagian biasa.
Pada pola permaian naik, bentuk permainan hadrah di tambah
rancaknya, dari permainan terasa lebih semarak, walaupun dumbuk berhenti, instrumen keprak dan juga mulai bermain pada bagian ini,
dengan vokal juga mulai di isi dengan suara dua dan tiga.
70
Dalam notasi huruf : Tikah
: D TT T .DTTTD Reginjing : D TT. TT D T . TDTT
Keprak 1 : D TT T .DTTT D
Keprak 2 : D TT. TT D T . TDTT
Tam : D . . TT T T T D . .
Bass : D . . D D D . .
Dengan bunyi sebagai berikut :
Gambar 26.Pola permainan hadrah bagian naik.
Pada pola permaian turun,semua instrumen dimainkan. Permainan
ini digunakan untuk menutup lagu.berikut permainan turun : Dalam notasi huruf :
Tikah : D TT T DD TT TD
Reginjing : D T TD DT . TD
71
Keprak 1 : D TT T DD TT TD
Keprak 2 : D T TD DT . TD
Dumbuk : T TT T TT T TTTTTT T
Tam : D . T TTTTTT . . T TTTTTT . .
Bass : D . DD . DD . DD . D
Dengan bunyi sebagai berikut :
Gambar 27.Pola permainan hadrah bagian turun.