Bentuk- Bentuk Metode Dril and Practic.

Dalam Pedoman khusus pengembangan instrumen dan penilaian ranah psikomo- tor Direktorat Pendidikan Menengah Umum 2004:7 dijelaskan bahwa kompe- tensi kunci adalah kemampuan utama yang harus dimiliki seseorang agar tugas dan atau pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara benar dan hasilnya optimal. Sebelum melaksanakan metode drill, guru harus mempertimbangkan tentang seja- uhmana kesiapan guru, siswa dan pendukung lainnya yang terlibat dalam penera- pan metode ini. Dalam https:www.academia.edu , langkah-langkah dalam peng- gunaan metode drill ini terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain : 1 Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa 2 Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan 3 Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan 4 Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh b. Tahap Pelaksanaan 1 Langkah pembukaan Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan. 2 Langkah pelaksanaan a. Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu b. Ciptakan suasana yang menyenangkanmenyejukkan c. Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut d. Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih 3 Langkah mengakhiri Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa. c. Penutup 1 Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh siswa. 2 Memberikan latihan penenangan. Munjid Nasih dan Kholidah 2009:93, menyatakan bahwa dalam pelaksanaan metode drill ini yang tak kalah pentingnya bagi seorang guru adalah memperhati- kan petunjuk dibawah ini: 1 Sebelum latihan dimulai, siswa hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang dilatihkan. 2 Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnostis. Kalau pada latihan pertama siswa tidak berhasil, maka guru mengadakan perbaikan lalu penyempurnaan. 3 Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan. 4 Latihan hendaknya disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa. 5 Latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna. Roestiyah 2012:127 menyatakan perlunya instrukturguru memperhatikan langkah-langkah prosedur yang disusun untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan, yaitu sebagai beikut : a. Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilaku- kan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pe- mikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan de- ngan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya. b. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan datang. Juga dengan latihan itu siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya. c. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan ketrampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa sehingga dapat mernilihmenentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa responsetanggapan yang telah benar dan memperbaiki response- response yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan sehingga timbul response yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau ketrampilannya. d. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau ketrampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga perlu diperhatikan pula apakah response siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat. e. Guru memperhitungkan waktu masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan tetapi sering dilakukan puda kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan ketrampilan yang baik. f. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang esensialyang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal- hal yang rendahtidak perlu kurang diperlukan. g. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa; Sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkandikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan. Dengan langkah-langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul berman- faat bagi siswa untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan pema-

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SULAIMAN SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

0 5 85

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS V A SD NEGERI 10 METRO PUSAT

1 9 67

PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN PADA SISWA PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 16

PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA LEKSIKAL DAN MAKNA GRAMATIKAL Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna Leksikal dan Makna Gramatikal dalam Teks Berita pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Plupuh Tahun Ajaran 201

0 0 16

PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA LEKSIKAL DAN MAKNA GRAMATIKAL Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna Leksikal dan Makna Gramatikal dalam Teks Berita pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Plupuh Tahun Ajaran 201

0 0 17

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

1 5 36

PENGGUNAAN MEDIA KARAOKE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN.

0 6 42

Meningkatkan Kemampuan Memahami Bacaan Melalui Pelatihan Aspek Pemahaman Bacaan Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar - Ubaya Repository

0 0 2

Meningkatkan Kemampuan Memahami Bacaan Melalui Pelatihan Aspek Pemahaman Bacaan pada Siswa Kelas IV SD Ubaya Repository Lena Prosiding IPPI

0 0 8

MAKNA DAN PESAN PENGUAT SUMPAH ALLAH DALAM SURAT-SURAT PENDEK

0 0 24