eksperimen, maka pada pertemuan 5 diadakan posttest untuk menguji penguasaan materi pembelajaran. Kegiatan ini diakhiri dengan analisis data dan penarikan
kesimpulan untuk dilaporkan.
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Pembuatan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian Sugiyono, 2010: 148. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 173. Dalam Sugiyono 2010: 173 instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang valid dan reliabel
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan materi yang disesuaikan dengan kurikulum. Kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP. 2. Merumuskan indikator.
Indikator dibuat dengan melihat Kompetensi Dasar KD yang ada di dalam silabus materi koloid.
3. Membuat silabus. Silabus yang digunakan pada penelitian ini yaitu silabus sesuai kurikulum
KTSP. 4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
5. Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 6. Menyusun perangkat tes hasil belajar kognitif.
1 Membuat batasan terhadap bahan yang akan diujikan yaitu materi bidang studi kimia materi pokok koloid.
2 Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu yang disediakan. Jumlah butir soal yang diujicobakan sebanyak 50 butir soal dengan alokasi
waktu untuk mengerjakan adalah 2 x 45 menit 2 jam pelajaran. 3 Menentukan tipe atau bentuk tes.
Tipe atau bentuk tes yaitu berbentuk pilihan ganda dengan lima buah pilihan jawaban A, B, C, D, dan E.
4 Menentukan komposisi jenjang. Komposisi jenjang ini terdiri dari 6 jenjang kognitif yaitu aspek
pengetahuan C1, aspek pemahaman C2, aspek penerapan C3, aspek analisis C4, aspek sintesa C5, dan aspek penilaian C6.
5 Menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal disusun dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP.
6 Menyusun butir-butir soal. Sebanyak 50 butir soal dibuat dengan lingkup dan jenjang yang
disesuaikan dengan kisi-kisi soal. 7 Mengujicobakan soal.
Uji coba soal dilakukan di kelas XII IPA SMA Negeri 2 Ungaran karena kelas tersebut telah mendapatkan materi pokok koloid.
8 Menganalisis hasil uji coba. Analisis dilakukan dengan cara menghitung validitas, daya pembeda,
tingkat kesukaran, dan reliabilitas soal uji coba. Analisis hasil uji coba bertujuan untuk mengetahui syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat
pengambilan data. 9 Menyusun soal pretest dan posttest.
Soal pretest dan posttest disusun setelah dilakukan analisis soal uji coba, butir-butir soal yang digunakan berdasarkan hasil analisis yang valid dan
reliabel. 7. Menyusun lembar observasi.
1 Menentukan aspek yang akan diamati dan jumlah aspeknya untuk penilaian afektif dan psikomotorik.
2 Membuat indikator-indikator dari setiap aspek penilaian afektif dan psikomotorik.
3 Menentukan tipe atau bentuk lembar observasi yang berupa check list. 4 Membuat lembar observasi penilaian afektif dan psikomotorik.
8. Menyusun lembar angket. 1 Membuat indikator-indikator untuk lembar angket.
2 Menentukan tipe atau bentuk angket tanggapan yang berupa check list dengan alternatif jawaban sangat setuju SS, setuju S, kurang setuju
KS, dan tidak setuju TS. 3 Membuat lembar angket tanggapan siswa terhadap penggunaan metode
pembelajaran discovery dengan media match card. 4 Membuat lembar angket tanggapan guru terhadap penggunaan metode
pembelajaran discovery dengan media match card.
3.6.2 Uji Coba Instrumen Tes