Sistem Pengendalian Internal Kas Pada Lotte Mart Center Point Mall

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA LOTTE MART CENTER

POINT MALL

Oleh :

YOSEP TRINANDA 122102036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas akhir yang berjudul “ Sistem Pengendalian Internal Kas Pada Lotte Mart Center Point Mall “penulis tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekomnomi dan Bisnis, Universitas Sumatra Utara.

Kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan terimah kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan petunjuk sehingga dapat memotivasi dalam proses penulisan tugas akhir ini.

Dalam penulisan ini penulis mengalami hambatan maupun kesulitan dan syukur penulis panjatkan masih diberikan-Nya bantuan serta arahan serta bimbingan dari pembimbing - pembimbing penulis serta dosen - dosen dan orangtua penulis, untuk itu penulis senantiasa mengucapkan terima kasih khususnya kepada :

1. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum Mec.Ac, Ak, Ca selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak,CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatra Utara.


(3)

3. Bapak Khairul Nazwar, SE, M.Si, Ak selaku Seketaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

4. Ibu Dra. Nurzaima, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Pimpinan dan para karyawan Lotte Mart Center Point Mall yang telah banyak membantu memberikan data dan keterangan untuk melengkapi penulisan tugas akhir ini.

6. Yang Teristimewah untuk kedua orang tua Ayahanda Alm. Manumpak dan Ibunda Rosmaida Simatupang, Abang ( Josua Alexander Douglas, Amd ) Abang ( Johanes Zefanya Efraim, Amd ) dan Adik ( Ruth Ennoli ) yang selalu menjadi inspirasi juga penyemangat dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan baik dari materi maupun doa sampai akhirnya penulis Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

7. Sahabat dan seluruh teman - teman tercinta di program studi Diploma III Akuntasi Stambuk 2012 Group A, Pengurus Himpunan Mahasiswa Diploma III Akuntansi Periode 2014 - 2015 yang mendukung semangat pada menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Seluruh teman - teman civitas organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI ) komisariat Fedita khususnya Pengurus Komisariat Periode 2014 - 2015 yang telah mendukung dan memberikan semangat menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(4)

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari ketidaksempurnaan oleh karena kurangnya pengetahuan penulis maupun keterbatasan kemampuan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat lebih menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhir kata semoga penulisan ini Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi dan mahasiswa yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan.

Medan, 2015

Penulis

Yosep Trinanda


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D.Rencana Penulisan ... 6

1. Jadwal Survei/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... 7

BAB II : PT. LOTTE MART CENTER POINT MALL ... 9

A.Sejarah Ringkas ... 9

B.Struktur Organisasi ... 16

C. Job Description ... 19

D.Jaringan Usaha ... 26

E. Kinerja Usaha Terkini ... 29

F. Rencana Usaha ... 32

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNALKAS PADA LOTTE MARTCENTER POINT ... 34


(6)

B.Tujuan dan Fungsi Pengendalian

Internal Kas ... 38

C.Unsur - Unsur Pengendalian Internal Kas ... 39

D.Jenis - Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas Lotte Mart Center Point Mall ... 42

E. Prosedur Penerimaan dan PengeluaranKas Lotte Mart Center Point Mall ... 49

F. Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pengeluaran Lotte Mart Center Point Mall ... 52

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A.Kesimpulan ... 52

B.Saran ... 53

DAFTARPUSTAKA ... 55


(7)

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN

1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 6 2.1 Jajaran Manajemen PT.Pelindo (Persero) I Medan ... 14


(8)

NOMOR JUDUL HALAMAN 2.1 Logo Visi dan Misi Lotte Mart ……… 11 2.2 LogoLotte Mart ……….. 12 2.3 Bagan Struktur Organisasi Lotte Mart Center Point ... 13


(9)

NOMOR JUDUL HALAMAN 1 Surat Izin Riset dari Lotte Mart Center Point Mall ………….56


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan semua kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, dan bisa terhindar dari kecurangan/penyelewengan yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dengan adanya struktur pengendalian intern yang dapat menjaga kekayaan perusahaan maupun kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan.

Suatu kegiatan perusahaan menghasilkan informasi yang akan memberikan manfaat kepada para pemakainya apabila kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Pengendalian Intern Kas akan menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakainya apabila pengendalian intern tersebut sudah efektif


(11)

terjadi pada perusahaan, tapi pengendalian intern dimaksudkan untuk dapat mengetahui kasalahan dengan cepat dan segera menanganinya, menekan serendah mungkin masalah-masalah tersebut.

Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggungjawab terhadap pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal.

Pengendalian internal merupakan suatu teknik pengawasan dari seluruh kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan untuk membuat laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan, serta melindungi harta milik perusahaan terutama yang paling likuid yaitu kas (Tuanakotta,2013). Menurut Wells (2007) kecurangan mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan menyesatkan pembaca/pengguna laporan keuangan.

Tujuan ini dilakukan untuk mengambil keuntungan individu dari pihak-pihak tertentu. Karena sifatnya yang sangat likuid, maka kas sebagai aset sangat mudah digelapkan atau dimanipulasi pencatatannya. Pengendalian internal yang baik terhadap kas membutuhkan sistem dan prosedur yang memadai terhadap penyimpanan, eksekusi, dan pencatatan uang kas. Kas merupakan aktiva yang paling likuid yang terdiri dari pos-pos


(12)

yang berlaku sebagai alat tukar dan memberikan dasar pada pengukuran akuntansi. Sebagai media pertukaran kas merupakan aktiva yang paling mudah diselewengkan. Kas memiliki ciri-ciri yaitu: bentuknya kecil, sukar ditandai identitas pemiliknya dan mudah dipindahtangankan. Untuk menjamin transaksi yang berhubungan dengan kas harus dilakukan dengan suatu pengendalian intern kas.

Pengendalian internal kas tersebut digunakan untuk menghindari manipulasi oleh berbagai pihak karena manipulasi hanya dapat terjadi apabila tidak adanya pengawasan intern yang baik khususnya pada saat penerimaan sampai pada saat pengeluaran kas. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem pengawasan intern yang baik sesuai dengan prosedur yang berlaku, guna menjaga ketelitian dan keandalan catatan bagian administrasi serta mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian intern kas merupakan alat yang penting dan berguna bagi manajer keuangan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan, yang pada umumnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya pengendalian intern kas.

Pengendalian intern kas merupakan salah satu aktivitas yang berhubungan dengan penentuan atau evaluasi mengenai apa yang telah dicapai, sampai seberapa jauh pelaksanaan sesuai dengan rencana dan kebijakan dari pimpinan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut harus didukung oleh adanya kesatuan dan keselarasan dari keseluruhan komponen


(13)

yang ada dalam perusahaan yang mampu memberikan tanggapan positif terhadap persaingan dalam dunia bisnis.

Lotte Mart Center point Mall merupakan market yang bergerak di bidang usaha penjualan dan menengah yang melakukan penjualan barang dan penjualan jasa, penjualan barang pada pasarannya. Banyaknya transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi setiap harinya menyebabkan sangat diperlukan adanya pengawasan internal atas penerimaan dan pengeluaran kas. Pengendalian internal kas yang dilaksanakan oleh perusahaan adalah pengendalian yang didasarkan atas catatan bagian administrasi dan pengawasan langsung terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

Mengingat pentingnya peranan pengendalian internal kas dalam perusahaan dalam rangka menjalankan operasinya agar tujuan perusahaan dapat tercapai, sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai masalah tersebut dan mencoba membahasnya dalam Tugas Akhir Penulis dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA LOTTE MART CENTER POINT MALL ”.

Rumusan Masalah

Melihat bahwa piutang usaha adalah suatu aset yang perlu dikelola dengan baik oleh perusahaan, maka dalam hal ini penulis merumuskan masalah yang dibahas dalam tulisan ini, yaitu:

1. Tindakan apa yang dilakukan perusahaan dalam megelola piutang usahanya.


(14)

2. Apakah pengelolaan terhadap piutang telah dilaksanakan dengan baik.

B. Tujuaan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah:

a) Mengetahui sejauh mana peranan Sistem Informasi Akuntansi Piutang pada Lotte Mart Center Point Mall.

b) Mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi Piutang pada Lotte Mart Center Point Mall sudah berjalan dengan baik.

c) Mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi Piutang mempermudah manajerial dalam mengelola sumber-sumber pendapatan yang bersifat piutang pada Lotte Mart Center Point Mall.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a) Bagi penulis, yaitu menerapkan ilmu yang telah didapat selama bangku kuliah serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang peranan sistem akuntansi piutang.

b) Bagi Perusahaan, yaitu dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan atau organisasi lain tentang peranan sistem akuntansi piutang.


(15)

c) Bagi pembaca dan lingkungan akademis, yaitu sebagai bahan resensi untuk penelitian selanjutnya yang ingin membahas tentang piutang usaha juga.

C. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian ini dilakukan di Lotte Mart Center Point Mall yang beralamat di Jalan Jawa No.1 Medan, untuk lebih jelasnya mengenai jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan penyusunan Tugas Akhir

N o.

Kegiatan

2015

April Mei Juni

III IV I II III IV I II

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul Tugas Akhir

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukkan Dosen Pembimbing

5 Pengumpula Data


(16)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian berisi empat bab yang terdiri dari : Bab Pendahuluan, Bab Profil Perusahaan Lotte Mart Center Point Mall, Bab pembahasan, dan Bab penutup. Di mana pada masing-masing bab dijelaskan sesuai kebutuhannya untuk pembahasan yang lebih mendalam.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT. LOTTE MART CENTER POINT MALL

Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, Jaringan usaha/kegiatan, kinerja terkini dan rencana kegiatan.

BABIII:SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA LOTTE MART CENTER POINT MALL

Bab ini berisikan teori tentang pengertian pengertian kas dan internal akuntansi, tujuan dan fungsi pengendalian internal kas

7 Bimbingan Tugas Akhir


(17)

,unsur -unsur pengendalian intenal kas, jenis - jenis penerimaan dan pengeluaran kas lotte mart center point,prosedur penerimaan dan pengeluaran kas Lotte Mart Center Point Mall ,dan sistem pengeluran internal pada lotte mart center point mall.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan uraian serta saran guna meningkatkan penggunaan sistem pengendalian internal kas pada Lotte Mart Center Point Mall.


(18)

BAB II

PT. LOTTE MART CENTER POINT MALL

A. Sejarah Ringkas

Lotte Mart Center Point Mall Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perdagangan dengan penjualan sistem partai besar atau ( whole seller ) artinya perusahaan Lotte mart menjual barang - barang besar yang sasaran utamanya profesional yaitu para pengusaha yang bidang usahanya memerlukan penyediaan barang dalam jumlah besar, misalnya pengusaha kantin, hotel, dan restoran dan warung menengah atas ( retailer ), perkantoran, koperasi atau perdagang lain ( trader ) maupun agen penjualan. Sampai dengan 2008 Lotte Mart Medan dimiliki oleh SHV ( Steen Handels vereening ) yaitu perusahaan yang berada di belanda yang bidang usaha utamanya adalah pertambangan yang dimana

Perusahaan Makro didirikan oleh pertama kali di belanda oleh Marthij Van Derlely pada tahun 1968. Perusahaan makro ini tersebar luas di 3 kawasan reigonal international yaitu Benua Eropa, Asia dan Amerika Selatan. Saat ini PT. Makro Indonesia telah memiliki 20 toko yang tersebar


(19)

di bebagai daerah dan kota - kota besar yang menjadi sasaran utama pembangunan usaha perkulakan modern. Perusahaan Makro Indonesia didirikan pertama kali di Jakarta yaitu pada bulan Oktober 1991, dengan kantor pusat terletak di JL. Lingkar Luas Selatan Kav. 5- 6 Ciracas Jakarta Timur.

Pada bulan Juli tahun 2008 managemen pusat makro di belanda memutuskan untuk menjual usaha perusahaanya di Indonesai, hal ini disebabkan karena bisnis utama SHV ( Steen Handels Vereening ) adalah pertambangan, sehingga SHV akan lebih memfokuskan usahanya di Eropa hanya di bidang pertambangan. Kegiatan lelang international, sekitar bulan November 2008 usaha PT. Makro Indonesia beralih tangan kepemilikannya ke Lotte Group yang berkantor Pusat di Korea Selatan. Oleh karena itu, PT. Makro Indonesia berganti nama menjadi PT. Lotte Shopping Indonesia.

PT. Lotte Shopping Indonesia adalah sebuah perusahaan no.5 terbesar di Korea Selatan. Berpengalaman dalam mengoperasikan dunia retail. Sehingga impian managemen lotte group adalah menjadikan lotte sebagai perusahaan retail nomor satu di asia. Lotte membeli seluruh saham dan karyawan PT. Makro Indonesia, namun demikian Kantor pusat PT. Lotte Shopping Indonesia tetap di Jakarta Timur. Lotte Mart Center Point Mall Medan didirikan pada 26 September 2013 yang merupakan cabang dari Lotte Mart Pusat.


(20)

1. Visi dan Misi Lotte Mart Center Point Mall

Gambar 2.1

Logo Visi dan Misi Lotte Mart (Sumber: Website resmi Lotte Mart)

a) Visi Lotte Mart Center Point Mall

Adalah Kemampuan terbaik untuk melayani pelanggan dan mencari kesetiaan selera pelanggan.

b) Misi Lotte Mart Center Point Mall

Distributor produk dengan harga istimewah, kualitas dan varietes untuk pelanggan profesional, keuntungan dan kesempurnan kesemptaan yang berkembang.


(21)

Customer Focus, Proaktif dalam melayani dan membangun hubungan dengan pelanggan, melalui perilaku kunci : Proaktif dan Cepat Tanggap.

Integrity,Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsip dan etika Perusahaan, melalui perilaku kunci : Jujur & Taat, serta Berani & Bertanggung jawab.

Professionalism, Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup pengetahuan keterampilan dan sikap melalui perilaku kunci : Kompeten & Disiplin, serta Berkualitas.

Teamwork, Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan orang lain, melalui perilaku kunci: Berkolaborasi & Bersinergi, serta Tulus & Saling Menghargai.

2. Makna dari Logo Lotte Mart

Gambar 2.2 Logo Lotte Mart (Sumber: Website resmi Lotte Mart)


(22)

a) Nilai Visual (simbol logo) konsep visual logo Lotte Mart ini mengacu pada konsep wawasan antara modal yang mengandung nilai visual dinamis dan lancar.

]Struktur Organisasi

Berikut ini bagan struktur organisasi Lotte Mart Center Point Mall :

Gambar 2.3 STORE GENERAL MANAGER (SGM) Dry Food Manager Non Food Manager Fresh Food Manager Support Manager SH. Dry Food SH CIS,GR,FIN SH. Fresh Food SH. Non Food STAFF STAFF STAFF STAFF SS. CIS, GR, FIN SS. Fresh Food SS. Non Food SS. Dry Food


(23)

( Bagan Struktur Organisasi Lotte Mart Center Point Mall )

Sumber : Lotte Mart Center Point Mall

Tabel 2.1

Jajaran Manajemen Lotte Mart Center Point Mall (Sumber: Website resmi Lotte Mart Center Point Mall)

No Nama Jabatan

1 Anthony Jackson Store General Manager

2 Budi anto Non Food Manager

3 Luhut Dry Food Manager

4 Bachari Fresh Food Manager

5 Rudisno Section Head HRD

6 Ayu Section Head Finance

7 Sukma Aninto Section Head Good Receiving

8 Ramadhan Section Head Cashier

9 Maksi Section Head CIS


(24)

11 Haridwan Senior Staff Dry Food

12 Zimmy Sianturi Senior Staff Fresh Food

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas wewenang dan tanggung jawab secara sistemmatis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan.yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing karyawan tahu akan tugas, wewenang, dan bertanggung jawab sehingga karyawan tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tanggung jawab akan lancar hendaknya pegawai ditempatkan pada tempat dan tugas yang sesuai dengan bakat,pendidikan, pengalaman, dan keahlian fisiknya. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengorganisasian juga akan menjadi kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Sehingga dapat tercapai suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.


(25)

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercapai suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh instansi.

Struktur Organisasi Lotte Mart Center Point Mall dapat dilihat pada Gambar yang terlampir.

B. Job Description

Dalam setiap perusahaan manajemen mempunyai hubungan yang erat dengan struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan susunan pembagian kerja, wewenang dan sistem komunikasi dalam mewujudkan tujuan kantor atau organisasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat ditetapkan dapat dicapai dengan baik.

Pada organisasi Lotte Mart Center Point Mall menggunakan struktur organisasi line dan staff dimana secara vertikal, jenjang wewenang dan tanggung jawab mengalir dari atas kebawah yang berupa perintah dan


(26)

dari bawa ke atas berupa laporan, sedangkan secara horizontal terdapat koordinasi diantara karyawan setingkat.

Fungsi dan tugas dari masing-masing bagian struktur organisasi tersebut dapat diuraikan secara singkat dibawah ini:

a. Store General Manager Tanggung jawab utama :

Bertanggung jawab untuk perencanaan, mengelola, mengendalikan danmembangun taktik dan program kegiatan toko dan orang orang yang bekerja di toko, dengan tujuan mempromosikan penjualan sambil menjaga focus pada margin posotif dan aktif meningkatkan profitabilitas toko.

Tugas dan tanggung jawab umum :

Bertanggung jawab untuk mengelola Toko dari semua aspek ini menyiratkan (orang-orang, produk, promosi, harga, penyedia, pelanggan, dan profitabilitas pelanggan).

b. Divisi Fresh Food Tanggung jawab utama :

Merencanakaan, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan yang berkaitan dengan penjualan produk baru yang spesifik dengan tujuan mempromosikan penjualan sambil menjaga fokus pada marjin positif dan aktif meningkatkan profit.


(27)

Merencanakan dan menerapkan inovasi kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan makanan baru, dan memantau kegiatan harga pasar dan tetap up-to-date dengan kegiatan promosi dan lini produk terbaru yang akan mempengaruhi penjualan departemen

c. Divisi Dry Food

Tanggung jawab utama :

Bertanggung jawab untuk membantu Kepala seksi dalam mengelola bagian, dalam hal ini mencapai penjualan maksimum, mengendalikan tingkat persediaan, meminimilkan penyusutan kehilangan operasi, perikasa stok yang ada di toko dan dalam sistem, melayani pesanan tetap,mempersiapkan permintaan permintaan dan untuk pemasok.

Tanggung jawab khusus :

1) Periksa stok yang ada di toko dan dalam sistem

2) Melayani pesanan tetap, dan pesanan Lotte dan mengusulkan kuatitas diterima (catatan : pesanan tetap dilakukan setia hari )

3) Mempersiapkan permintaan pesanan dalam khusus darurat dan untuk pemasok

4) Memastikan pengiriman oleh pemasok pada waktu dan kualitas yang disampaikan

5) Mempertahankan dan mengisi stok dengan stok yang berkala

d. Divisi Non Food


(28)

Meningkatkan penjualan, perencanaan dan melaksanakaan penjualan dimana melalui inventaris yang akurat dan pengendalian mutu, terhadap standar merchandise, manajemen personalia yang baik dan berkembang.

Tanggun jawab khusus :

1) Meningkatkan penjualan dengan merekomendasikan, perencanaan dan pelaksanaan strategi penjualan.

2) Memastikan kepuasan pelanggan dengan membangun hubungan dan melayani pertanyaan mereka, keluhan dan saran

3) Tetap sejajar dengan harga pesaing, peluncuran produk dan kegiatan promosi.

4) Komunikasi yang terus menerus dengan pelanggan produk, dan kegiatan promosi

e. Divisi Human Resource Development ( HRD )

Tanggung jawab umum :

Memastikan manajemen yang konsisten pada kemahiran manusia untuk mempertahankan lingkunagn kerja Yang harmonis dan kebijakan dan sistem manajemen mutu sumber daya manusia dan meningkatkan isu - isu bebas masalah dan memberikan saran manajer lini mengeani isu - isu SDM.


(29)

1) Memastikan manajemen yang konsisten pada kemahiraan manusia untuk mempertahankan lingkungan kerja yang harmonis dengan rangka menetapkan dan melaksanakaan kebijakaan dan sistem manajemen mutu sumber daya.

2) Meningkatkan isu - isu bebas masalah untuk direktur HR( human Resource ) membantu dan memberikan saran manajer.

3) Memastikan HR dan pedoman dikomunikasikan dan dieksekusi dengan staf.

4) Mempromosikan disiplin yang baik diantara staf dengan perkembangan yang tepat dan sistem displin dan pedoman yang efektif

5) Terlibat dalam proses perekrutan di tingkat staf, menjaga kualitas seluruh proses untuk memastikan perusahaan mendapatkan karyawan terbaik dari pasar yang tersedia.

f. Divisi Goods Receiving ( GR )

Tanggung jawab utama

Membantu dan merencanakan mekanisme kegiatan yang berhubungan dengan menerima barang dan melepaskan semua item perdagangan dan melepaskan semua item perdagangan dan perdagangan bebas dan membentuk toko local, tepat waktu dalam meliris barang daripelabuhan ke tempat penjualan. Tepat dalam memeriksa pengiriman untuk memastikan bahwa barang - barang yang diterima


(30)

sesuai dengan pesan standar dan meyetujui/ menolak pengirman berdasrkan pembeli bersangkutan untuk konsultasi dengan manager GR.

Tanggung jawab khusus :

1) Pelaksanakaan prosedur penerimaan yang baik

2) Tepat dan akurat dalam memeriksa pengiriman untuk memastikan bahwa barang - barang yang diterima sesuai pesanan dan standar. 3) Menyetujui dan menlokan pengiriman berdasarkan standar

penerimaan.

4) Mempersiapkan perbedaan saran dan catatan barang yang kembali.

5) Memperthankan peralatan toko yang bagus, memastikan bahwa semua perlataan GR bekerja dalam kedaan baik.

g. Divisi Finance

Tugas tanggung jawab umum :

Bertanggung jawab untuk mengawasi, menaga dan menghasilkan standar tinggi pada akuntansi keuangan termasu, laporan MIS mempertahankan semua catatan yang relevan pada penualan dan biaya untuk waktu tertentu, sistem komputer toko termasuk MBS dan POS, dukungan area penjualan dengan kartu belanja dan administrasi lainnya.


(31)

Tugas tanggung jawab khusus :

1) Membantu dan mengelola penerimaan pelanggan

2) Memastikan semua panggilan telepon masuk untuk perusahaan ditandatanganin dengan benar oleh resposionis pelanggan

3) Memastikan kelancaraan sistem operasional toko dan sistem komputer toko lainnya.

4) Membuat laporan pesanan dan kasus - kasus darurat.

5) Menghasilkan dan memastikan railcard dan nama toko di tempat penjualan .

g. Divisi Customer Information Service Tanggung jawab utama :

Bertindak sebagai resepsonis dan operator telepon untuk memastikan bahwa kualitas layanan pelanggan adalah memberikan layanan kepada semua pelanggan dan untuk memelihara dan menjaga hubungan bisnis yang baik antara pihak Lotte dengan customer.

Tanggung jawab khusus :

1) Memastikan penanganan yang tepat dari pengembalian yang baik oleh pelanggan sesuai dengan aturan prosedur.

2) Memastikan bahwa penerimaan pelanggan bersih dan terorganisir sepanjang waktu. Memberlakukan peraturan keselamatan dan kebersihaan.


(32)

3) Memastikan bahwa semua pelanggan yang memasuki toko adalah pemegang kartu belanja Lotte dan membantu menyelesaikan masalah kartu belanja.

4) Memastikan bahwa pelanggan mengerti peraturan dan persyaratan members Lotte.

C. Jaringan Usaha

Maksud dan tujuan Lotte Mart Center Point Mall sesuai Anggaran Dasar Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa penjualan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Lotte Mart Center Point Mall dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sesuai Anggaran Dasar Perusahaan.

Lotte Mart Center Point Mall merupakan perusahaan retail dalam penjualan produk dalam partai besar dan perusahaan jasa dalam pengiriman perdagangan, cabang pertama perusahaan adalah cabang Gangbyeon cabang terebut dibuka pada bulan april 1998 dan merupakan penjualaan terbesar membuka tok rabat dalam waktu terpendek. Lotte sebenarnya bisnis distributor berskala global yang mengoperasikan 29 cabang di 3 negara yaitu, China, Indonesia dan Vietnam.


(33)

Pada puncaknya Lotte merupakan perusahaan Multi dimensional untuk menemukan sebuah usaha mekanisme baru dan dinamis sebagai periapan kejenuhan bisnis dalam toko rabat domestik yang akhirnya akan terjadi dalam waktu 4 - 5 tahun. Berikut ini adalah jenis - jenis dalam jaringan usaha yang dimiliki oleh Lotte Mart :

a. Ritel Modern

Lotte Mart memiliki banyak format yang berkembang sesuai dengan didalam negri maupun sebagai dampak perubahan pasar di dunia. Forma ritel modern perusahaan ini juga masih terus berkembang setiap saat dan belum diatur secara baku, atau kadang kala peraturan yang adapun tidak mencerminkan bisnis retail yang ada.

b. Hypermarket Supermarket

Lotte Mart dan minimarket pada dasarnya perkembangan dari toko kelontong dan pasar traditional, sehingga kemudian ritel modern ini sering diberi istilah pasar modern. Perbedaan utamanya pada luas ruangan , range produk dan jasa yang ditawarkan.

c. Hypermarket whosle

Lotte Mart dalam bentuk pasar modern yang sangat besar dan barang barang yang diperdagangkan. Selain besar dan konsep pelayanan dalam lapangan parkir lebih luas.


(34)

Setiap perusahaan mempunyai Visi dan Misi yang harus di jalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, Butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada LOTTE MART CENTER POINT MALL, perusahaan tersebut terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan displin dan loyalitas dalam bekerja.

Dalam pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalakan perusahaan adalah memenuhi semua permintaan pelanggan terhadap semua produk layanan yang dimiliki perusahaan, baik itu layanan 3S + 1M ( Salam, Senyum, Sapa dan Membantu ). Selain itu kinerja terkini dari

Daerah lingkungan kerja Lotte Mart Center Point Mall berada ditempat yang strategis. Hinterland perusahaan umumnya merupakan daerah penghasil komoditi ekspor yang bersumber dari industri pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan industri lainnya. Pihak manajemen menyadari bahwa pengembangan usaha tersebut, tidak semua dapat dikelola sendiri karena dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk pembangunan dan pengembangan perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan perseroan adalah melakukan pelaksanaan kerjasama usaha dengan pihak swasta.


(35)

• Kerjasama pengelolaan perusahaan Lotte Mart dari Korea selatan • Kerjasama pelayanan jasa Bank BNI Cab. Medan.

• Kerjasama pelayanan jasa Bank BCA Cab. Medan.

• Kerjasama pengoperasian unit pelayanan barang dan properti. • Kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Pengoperasian Public Tank Storage untuk komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya di pelabuhan Belawan.

Kerjasama usaha yang akan dilaksanakan:

• Kerjasama pelayanan Marketing kepalabuhanan di Pulau Batam.

• Kerjasama pembangunan dan pengelolaan gudang terpadu Lotte Mart whosole.

• Kerjasama pelayanan komoditi curah cair minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya melalui instalasi pipa terpadu di Pelabuhan Dumai.

Pengembangan pelabuhan strategis perlu diarahkan untuk meningkatkan level of service guna mempertahankan pangsa pasar yang telah ada serta penetrasi pasar dengan memanfaatkan pertumbuhan bisnis di hinterland. Kebijakan yang ditempuh untuk pencapaian tersebut adalah dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi aset serta investasi yang selektif.

Sehubungan hal tersebut diatas, pihak manajemen perseroan akan melakukan program-program pengembangan pemasaran untuk membangun kerjasama antara pihak - pihak yang terkait.


(36)

E. Rencana Usaha

Arah pengembangan perusahaan merupakan Grand Strategy Korporat untuk masa lima tahun mendatang. Saat ini Lotte Mart Center Point Mall fokus untuk melakukan perbaikan dan pembenahan agar dapat secara optimal memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat bisnis yang dijalankan.

Arah pengembangan perusahaan untuk periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:

a. Memperbaiki berbagai kelemahan korporasi, diantaranya : b. Peningkatan Kendali Perusahaan.

c. Peningkatan kualitas “data governance”.

d. Mengimplementasikan Sistem Teknologi Informasi yang andal (MSE, E-Billing, SIM Operasional, Keuangan,Manajemen Kinerja, HRIS).

e. Peningkatan peran kendali manajer divisi/dinas dan supervisor. f. Peningkatan Kualitas Layanan.

g. Pembentukan “Customer Care Relationship”. h. Peningkatan “Claim Responsiveness”.

i. Peningkatan akurasi informasi layanan.

j. Peningkatan keamanan dan keselamatan layanan.

k. Peningkatan kualitas dan kapasitas fasilitas dan perlatan.

1) Peningkatan kualitas pelayanan dan produktivitas bongkar muat. 2) Peningkatan Kinerja Keuangan.


(37)

4) Melakukan perubahan struktur biaya ke arah efisiensi.

l. Menyediakan dana belanja modal yang aman dan berbiaya rendah. m.Sentralisasi penyediaan dan penggunaan BBM.

n. Peningkatan Organisasi dan SDM. o. Penerapan remunerasi berbasis kinerja.

p. Melakukan internalisasi CIPTa kepada seluruh karyawan.

q. Melakukan evaluasi organisasi sesuai perkembangan bisnis secara berkala.

r. Restrukturisasi organisasi sesuai tuntutan perkembangan bisnis. s. Meningkatkan kompetensi SDM.

t. Peningkatan Manajemen Aset.

u. Peningkatan pengamanan dan utilisasi aset idle pada Lotte Market. v. Memperkuat bisnis yang telah dijalankan, dan meraih peluang bisnis w.Mengembangkan Bisnis Logistik menjadi Logistics Provider atau 3PL.


(38)

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA LOTTE MART CENTER POINT MALL

A. Pengertian Kas dan Internal Akuntansi

Untuk memenuhi lebih dalam tentang pengertian sistem pengendalian internal kas maka penulis menjelaskan definisi dari kas dan pengendalian terlebihi dahulu :

a. PengertianKas

Kas ( Cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kasadalah“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang)


(39)

finansialnya. Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat.

MenurutGarbutt (1985)dalam Basalamah,A (1994:11) pengertian kas secara umum yaitu kas adalah uang yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan Menurut Gito Sudarmo, I dan Basri (1995 : 61)mengemukakan pengertian kas adalah sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya dan menurut Djarwanto,Ps (1996 : 37)mengemukakan bahwa kas adalah uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

Kas tidak hanya disimbolkan pada uang tunai saja, contohnya pada koperasi Eka Bakti sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-transaksi seperti penerimaan dari pengumpulan piutang, tabungan, simpanan berjangka, simpanan-simpanan lain, bunga, penjualan aktiva tetap, dan penghasilan lain-lain. Sedangkan pengeluaran kasnya bisa muncul dari berbagai pembayaran tunai, misalnya untuk penyaluran pinjaman, pembayaran kembali tabungan, upah tenaga kerja, biaya-biaya tunai, pembelian aktiva tetap untuk periode yang bersangkutan, pajak dan


(40)

pembayaran SHU (Sisa Hasil Usaha). Dari pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kas adalah modal kerja yang sifatnya paling likuid/ lancar. Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya.

b. Pengendalian Internal

Dalam teori akuntasi dan organisasi, pengendalian internal atau internal controldidefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan


(41)

keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Internal, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Internal yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Carified Public Accountant (ICPA) adalah Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan.

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)Pengendalian Internal di definisikan sebagai “Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong di taatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.”

Menetapkan pengendalian internal yang diterapkan dalam suatu perusahaan sangat penting sekali untuk mengetahui bagaimana kerangka prosedur-prosedur yang berhubungan dan disusun dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan oleh fungsi utama


(42)

dari perusahaan dan urutan yang berkesinambungan serta melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

Dari beberapa definisi yang diungkapkan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa, Pengendalian Intern merupakan suatu “Pengendalian” yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta ,benda perusahaan, meneliti ketetapan dan seberapa jauh dapat dipercayai data akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan.

c. Akuntansi

Menurut Niswonger,Warren,Reeve, Fess (2005 :10)“Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan”.

Menurut Mardiasmo (2000:1) “Akuntansi adalah seni pencatatan,penggolongan peringkasan dan transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi dengan cara tertentu yang sistemtis,serta penafsiran terhadap hasilnya”.

Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah suatu seni mencatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dengan cara yang berarti untuk mendapatkan informasi yang bersifat keuangan yang dibutuhkan suatu organisasi agar dapat beroperasi secara efisien,


(43)

mengetahui hasil kerja selama ini dan merencanakan kegiatan ke depan agar lebih baik.

Berkembangnya kebutuhan informasi telah mendorong perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi, perkembangan ini juga mengakibatkan perubahan beberapa istilah dan teknik yang digunakan jika sebelumnya proses data akuntansi menjadi informasi disebut dengan sistem akuntansi maka dewasa ini disebut sistem informasi akuntansi.

Pengertian yang jelas mengenai sistem informasi akuntansi yang diuraikan oleh Bodnar dkk (2000 : 1) adalah:“Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.

Sistem Infromasi Akuntansi merupakan kesatuan dan keseluruhan komponen yaitu modal dan manusia, untuk mengolah data transaksi dalam menyiapkan informasi keuangan yang berguna bagi para pemakai informasi keuangan dalam membuat keputusan untuk mencapai berbagai tujuan dalam kesatuan usaha dan dalam penggunaan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin. Sistem informasi Akuntansi dapat juga dipakai untuk menentukan indikasi kinerja (performance indicator) sebagai dasar penilaian kinerja. Indikator kinerja dapat berupa finansial dan non-finansial.


(44)

Dari defenisi Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat kaitan yang erat antara akuntansi dan sistem informasi. Akuntansi membentuk sebagian besar informasi umum yang dinyatakan secara kuantitatif. Dalam konteks ini akuntansi menjadi bagian dari sistem informasi umum dari suatu kesatuan yang beroperasi sekaligus menjadi bagian dari suatu bidang dasar yang dibatasi oleh konsep informasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang saling berhubungan dengan tujuan memberikan informasi kepada para pengguna informasi untuk pengambilan keputusan manajemen dengan menggunakan berbagai sumber daya.

B. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Internal Kas

Dalam pelaksanaan kegiatan instansi saat ini. Manajemen membutuhkan sistem pengendalian internal untuk melakukan perencanaan yang merupakan langkah awal sebelum melakukan kegiatan usaha. Perencanaan tersebut bertujuan menentukan tujuan, menyusun target yang akan dicapai, menyusun anggaran dan untuk mengambil keputusan yang efektif dalam mencapai tujuan-tujuan instansi yang terkait. Dalam perencanaan ditentukan apa yang harus dilakukan instansi pada waktu yang akan datang siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana jika


(45)

terjadi kegagalan. Manfaat dari adanya perencanaan pada sistem pengendalian internal adalah :

1. Instansi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

2. Kemajuan dapat terus dipantau dan diukur sehingga tindakan korektif dapat diambil apabila tingkat pelayanan publik tidak memuaskan.

3. Dapat mempercepat dalam menghimpun dan mengkaji data objek kantor cabang dan pendapatan lainnya sesuai standar yang ditetapkan. 4. Dapat mempermudah pengembangan sistem otomatisasi dan

komputerasisasi penyajian data objek, subjek dan potensi pendapatan dan pendapatan lainnya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”.Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas (cash control system) adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian intern yang memadai terhadap kas.


(46)

Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian intern kas penyelewengan ini dapat dihindari.

Tujuan utama pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan dapat terjadi. Untuk dapat merealisasikan tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada tahap pertama bertujuan agar tahap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi yang dikeluarkan. Pada tahap berikutnya untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya. Jadi sistem pengawasan harus dapat dengan segera melaporkan penyimpangan dari rencana.Proses pengawasan biasanya terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Penetapan standar pelaksanaan (Perencanaan).

2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan. 3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata.

4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar. 5. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu.

Pengendalian internal kas ada 2 yaitu:

1. Pengendalian internal untuk Penerimaan Kas a) Semua penerimaan kas harus segera dicatat


(47)

b) Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke bank

c) Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register

2. Pengendalian internal untuk Pengeluaran Kas

a) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.

b) Cek harus ditandatangani minimal 2 orang pejabat

c) Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diasir dengan rapi d) Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan

Tujuan umum dari pengendalian internal kas adalah sebagai berikut: 1. Adanya pemisahan tugas.

Pemisahan tugas ini harus dilakukan supaya kas dapat lebih terjaga keamanannya dari segala persekongkolan.

2. Semua transaksi kas diotorisasi dan dicatat dengan tepat.

Pengendalian internal kas bertujuan supaya transaksi yang telah terjadi mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang, dapat dicatat dengan tepat sehingga manajemen dapat mengevaluasi semua informasi terhadap transaksi dengan benar


(48)

Dengan uang kas yang cukup perusahaan dapat menggunakan uang kas tersebut untuk membayar utang yang telah jatuh tempo. Dan apabila terdapat kelebihan uang kas maka perusahaan dapat menggunakan uang kas yang menganggur tersebut untuk investasi perusahaan.

4. Mencegah hilangnya uang kas akibat kecurangan.

Dengan pengendalian internal kas diharapkan segala penyalahgunaan kas dapat ditekan serendah mungkin. Pengendalian internal yang berfungsi dengan baik dan efektif akan membantu manajemen dalam mengambil keputusan.

Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian internal kas penyelewengan ini dapat dihindari. Pengendalian internal dalam perusahaan sangat diperlukan untuk mengawasi dan memberikan jaminan terhadap keamanan harta perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk mengawasi kondisi perusahaannya dengan menjaga seluruh aktivitas operasi perusahaan dengan suatu pengendalian yang baik. Pengendalian yang sangat penting diperhatikan adalah kas.

Fungsi Pengendalian Internal Kas

Fungsi pengendalian internal kas secara umum antara lain ialah untuk menjamin terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disahkan


(49)

oleh personil dan yang berwenang dan dengan jumlah yang benar. Beberapa hal pokok fungsi pengendalian internal kas antara lain :

1. Menjaga asset perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian, pembobolan, manipulasi, dankorupsidilakukan (fraud) oleh pihak-pihak tertentu, serta penggunaaan harta kekayaan perusahaan yang tidak diotorisasi.

2. Meningkatkanakurasidankepercayaandaricatatanakuntansidengancaram engurangiresikokesalahandalam proses akuntansi.

3. Mendorongdicapainyaefisiensisertadipatuhinyakebijakanmanajementen tangkas.

C. Unsur - Unsur Pengendalian Internal Kas

Adapun unsur-unsur pengendalian internal kas yang di terapkan oleh Lotte Mart Center Point Mall secara umum sama dengan

perusahaan/instansi lain yang diantaranya :

1. Pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya

Pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya merupakan unsur paling penting, orang-orang jujur, bekerja secara efesien, selalu mampu bekerja dengan segala kesungguhan meskipun kelima unsur lainnya begitu kuat, tetapi orang-orang yang tidak berkompeten serta tidak memiliki kejujuran dalam dirinya akan lebih mudah membuat sistem pengendalian tersebut menjadi tidak teratur. Agar sistem pengendalian dapat berjalan sebagaimana mestinya dan penyelenggaraan pekerjaan dilaksanakan sebaik-baiknya, harus ditetapkan pertanggungjawabannya


(50)

dari orang-orang tertentu. Orang yang diberi pertanggungjawaban tersebut akan bekerja lebih giat, hati-hati dan manajemen dapat lebih mudah mengawasinya.

2. Pembagian tugas yang jelas

Tujuan pembagian tugas yang jelas untuk mencegah kekeliruan yang sengaja atau tidak sengaja. Untuk itu ada empat pedoman yang dilakukan, yaitu:Pemisahan penanganan aktiva serta akuntansinya apabila fungsi ini dipegang oleh satu orang, sangat besar kemungkinan akan terjadi aktiva tersebut untuk kepentingan pribadi, dan memanipulasi pembukuannya untuk menghindarkan diri dari pertanggungjawaban.

3. Pemisahan otorisasi dari penanganan setiap aktiva sebaiknya orang yang memberi otorisasi transaksi tidak ikut partisipasi dalam pengendalian terhadap aktiva.

4. Pemisahan fungsi dalam tugas akuntansi

Dengan cara ini, akan terbuka banyak kesempatan bagi karyawan yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pemeriksaan silang.

5. Pemeriksaan otorisasi yang tepat.

a. Prosedur otorisasi yang tepat

Agar pengendalian dapat berjalan dengan baik, setiap transaksinya harus diotorisasi dengan semestinya. Otorisasi ini dapat berbentuk umum maupun khusus. Otorisasi umum berarti bahwa manajemen menetapkan kebijaksaan yang dirumuskan


(51)

untuk dilaksanakan di dalam organisasi. Setiap orang melaksanakan kebijaksaan ini dengan diberikan otorisasiuntuk setiap transaksi dalam batasan yang telah ditetapkan oleh kebijakantersebut. Sedangkan otorisasi khusus hanya berlaku pada transaksi saja.

b. Dokumen dan catatan yang memadai

Dokumen berfungsi sebagai penerus informasi di lingkungan organisasi atau di antara organisasi yang berbeda. Dokumen ini harus cukup memadai untuk memberikan jaminan bahwa aktiva telah berada dalam pengawasan yang semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar.

c. Verifikasi internal

Lotte Mart Center Point Mallmenghasilkan suatu pengendalian internal yang baik dalam perusahaan diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengendalian internalnya akan tercapai. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengendalian internal kas sangat penting peranannya dalam melindungi harta perusahaan dari ancaman-ancaman yang dapat merugikan perusahaan, terutama dari tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab yang datangnya dari dalam perusahaan itu sendiri. Kas yang tersedia pada Lotte Mart Center Point Malldigunakan untuk membayar biaya operasi


(52)

perusahaan, baik pembayaran biaya non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut, maupun untuk membayar rutin perusahaan yaitu biaya gaji, biaya operasional, dan lain-lain. Sehingga LotteMart Center Point Mall menetapkan suatu sistem pengendalian internal kas dalam perusahaannya guna memperlancar semua kegiatan organisasi serta untuk menghindari berbagai macam tindakan yang tidak wajar atau kecurangan-kecurangan. Hal ini dapat dihindari dengan mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur pengendalian internal kas yang diterapkan dalam perusahaan.

D. Jenis - jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Lotte Mart Center

Point Mall

1. Jenis – jenis Penerimaan dan pengeluaran Kas Pada Lotte Mart Center Point Mall

Jenis penerimaan kas yang ada pada Lotte Mart Center Point Mallbersumber dari pelanggan (Customer), berupa pembayaran atas rangkaian layanan/ penjualan jasa dalam bentuk kredit maupun tunai yang dilakukan perusahaan baik berupa pengiriman barang, pergudangan, distributor, dan beacukai.


(53)

Adapun prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan Lotte Mart Center Point Mallmeliputi serangkaian proses pencatatan pengkitisarian, sampai dengan pelporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggungjawaban kembali, proses ini dapat dilakukan secara manual ataupun sistem komputerisasi.

Secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

a. Kasir menerima uang dari langganan berupa cash dan kredit b. Kasir mengeluarkan bukti penerimaan uang dari customer

c. Kasir mencatat penerimaan kas daftar interm purcheses daftar harian dan langsung ke bagian Finance

d. Finance menyiapkan Data Mutasi setor ke bank distribusikan terhadap sebagai berikut : 1) BNI Kredit dan Debit

2) BCA Kredit dan Debit

e. Bagian Piutang memposting dalam buku pembantun piutang dan mengarsipkan bukti penerimaan kas.

f. Bagian buku besar mencatat penerimaan uang harian ke dalam jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas ke buku besar.

Dengan teknik pengawasan terhadap penerimaan kas seperti itu kemungkinan timbulnya hal – hal yang tidak diinginkan terhadap kas akan kecil, dimana bukti kas masuk yang dibuat oleh kasir dapat diawasi oleh bagian finance dengan cara membandingkan daftar


(54)

penerimaan kas dengan bukti setor yang langsung diterima oleh bagian keuangan dari bank. Jadi, disini bukti setor ke bank dapat dijadikan sebagai bukti pendukung oleh bagian keuangan.

Unsur pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas menurut Mulyadi ( 2001 : 60 ) untuk organisasi, sistem otoritas dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat adalah :

a. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi akuntansi, b. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi,

c. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindahaan bukuan (giro bilyet) d. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar

piutang yang harus ditanggung dan ditagih yang disebut fungsi akuntansi.

e. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.

f. Hasil perhitungan kas duekam dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera.


(55)

h. Kas dalam perjalanan ( baik yang ada ditangan kasir maupun yang ada ditangan penagih perusahaan ) harus diasuransikan (

cash-in-safe- dan cash-in-transit insurance).

E. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Lotte Mart Center Point Mall

Salah satu penerimaan kas Lotte Mart Center Point Mall adalah penerimaan dari piutang adapun prosedurnya penerimaan angsuran piutang di lakukan oleh bendahara yang didasarkan daftar angsuran piutang. Bendahara membuat kwitansi kas masuk rangkap dua lembar sebagai bukti penerimaan kas. Lembar 1 diserahkan ke bendahara, sedangkan lembar 2 diserahkan pada bendahara kantor bersamaan dengan penerimaan angsuran. Otorisasi kwitansi kas masuk dilakukan oleh bendahara dan ketua. Sebagai bukti pembayaran angsuran oleh debitur, debitur juga menandatanganikwitansi tersebut.

Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalamsistem akuntansi penerimaan kas dari piutang antara lain :

1. FungsiAkuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan dan pembukuan yang dibutuhkan serta membuat laporan keuangan yang dipaparkan dalam RAT.


(56)

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pengarsipan dalam hal surat menyurat. Fungsi administrasi dilaksanakan oleh bagian administrasi. 3. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab dalam penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari anggota.

4. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab dalam hal tagihan atau piutang dari anggota dan melaporkan ke bagian akuntansi agar dibukukan dan dicatat.Fungsi ini dilakukan oleh bagian penagihan sendiri terpisah dari bagian kas.

5. Fungsi Piutang

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pengelolaan piutang yang diterima dari angsuran anggota dan bertanggung jawab dalam pembuatan daftar piutang.

Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang adalah sebagai berikut:

1. Surat Pemberitahuan

Dokumen ini digunakan untuk memberitahukan kepada anggota beberapa jumlah saldo piutang mereka dan jumlah angsuran yang harus dibayar pada bulan tersebut.


(57)

Dokumen ini merupakan bukti dari pembayaran angsuran yang melakukan pembayaran secara langsung kepada penagih perusahaan.Dokumen digunakan sebagai bukti penerimaan kas.

3. Bukti pengeluaran kas

Dokumen ini merupakan bukti dari pengeluaran kas pada Finance Eka Bakti.

4. Kartu piutang

Kartu piutang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat jumlah piutang yang dimiliki oleh koperasi.Kartu piutang ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar dalam pembuatan jurnal penerimaan kas. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang adalah sebagai berikut:

1. Jurnal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penerimaan piutang. 2. Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang dibuat oleh fungsi akuntansi yang ada pada koperasi makmur abadi yang menunjukkan tentang posisi keseimbangan keuangan Koperasi Eka Bakti.


(58)

Laporan harian ini mencatat jumlah penerimaan kas selama sehari pada Koperasi Eka Bakti penerimaan kas yang berasal dari piutang akan tercantum dalam laporan harian kas dari piutang.

4. Laporan keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai keadaan keuangan koperasi.

Prosedurpengeluarankas

Salah satu pengeluaran kasLotte Mart Center Point Mall adalah pemberian pinjaman kepada anggota, adapun prosedur-prosedurnya antara lain :

1. Prosedur pemberian pinjaman a) Permohonan dari anggota :

Prosedur permohonan pinjaman dimulai dengan kedatangan pemohon pinjaman ke Koperasi Eka Bakti yang ditemui oleh bendahara. Pemohon kredit kemudian mengisi surat permohonan kredit,kecuali rincian gaji karena yang berhak mengisinya adalah bendahara gaji kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.

b) Verifikasi permohonan

Di bagian ini calon pemohon kredit akan melakukan verifikasi dulu untuk ditetapkan sebagai calon pemohon kredit, verifikasi yang dilakukan adalah mengisi formulir yang di berikan oleh pengurus ,


(59)

dan pengurus memeriksa perlengkapan berkas calon pemohon kredit yang harus sesuai dengan persyaratan.

c) Penetapan calon peminjam

Setelah calon peminjam melakukan verifikasi, di tahap inilah calon pemohon kredit ditetapkan sebagai calon pemohon kredit yang sah oleh pengurus karena telah melengkapi persyaratan kelengkapan berkas.

d) Persetujuan dari pengurus

Keputusan pemberian kredit didasarkan pada rincian gaji pemohon kredit yang dimintakan bendahara ke bendahara kantor. Jika pemohon kredit dapat membayar angsuran kredit, maka pemberian kredit akan disetujui.

e) Realisasi pinjaman

Prosedur realisasi pencairan kredit dilakukan oleh bendahara. Otoritas kwitansi kas keluar dilakukan oleh bendahara dan ketua. Sebagai bukti atas pemberian kredit oleh koperasi, debitur juga menandatangani kwitansi tersebut. Bendahara melakukan perhitungan pemberian kredit. Penghitungan pemberian kredit dilakukan dengan cara mengurangi jumlah pinjaman yang diberikan dengan sisa pinjaman sebelumnya dan potongan-potongan yang harus di bayar oleh debitur. Potongan-potongan-potongan itu adalah simpanan wajib kredit dan dana resiko kredit. Setelah perhitungan dilakukan , bendahara membuat kwitansi kas keluar


(60)

rangkap dua lembar, lembar 1 diserahkan untuk bendahara sedangkan lembar 2 untuk debitur bersamaan dengan penyerahan uang. Surat permohonan kredit dan rincian gaji di arsip oleh bendahara.

F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran Lotte Mart Center Point Mall

Sistem pengendalian internal terhadap pengeluaran yang dilakukan oleh Lotte Mart Center Point Mallsebagai Berikut :

a. Perusahaan menetapkan bagian – bagian tertentu yang berwenang untuk mendatanganin kwitansi, cek, dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu

b. Pendatangan cek dan alat pembayaran lainnya dilakukan oleh sekurang – kurang nya oleh 2 bagian,

c. Semua kwitansi yang akan dibayar umumnya mempunyai nomor urut, d. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan kas dilakukan oleh orang yang

berbeda,

e. Bagian keuangan membuat laporan keuangan setiap bulannya,

f. Bagian pengeluaran akan mengeluarkan dana setelah terlebih dahulu memeriksa bukti pendukung dan telah memenuhi syarat pembayaran, g. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung diberi


(61)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian akhir ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan mengenai sistem pengendalian internal kas pada Lotte Mart Center Point Mall . Penulis juga akan mencoba memberikan saran-saran yang bersifat membangun yang diharapkan dapat berguna bagi instansi dimasa yang akan datang.

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan dan evaluasi tentang pengendalian Internal Kas pada Lotte Mart maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Adanya Struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung jawab.

2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas yang berisi proyeksi penerimaaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan kas secara baik.

3. Dalam membuat anggaran kas perusahaan mengadakan koordinasi dengan setiap departemen/ bidang membuat anggaran masing - masing dan kemudian mendiskusikanya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain.


(62)

4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui kemungkinan posisi kas sebgai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan atau kelebihan kas karena rencana operasi perusahaan, besarnya dana serta saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit dibayar kembali.

5. Pengendalian Internal Kas pada Lotte Mart Center Point Mall Medan memperahatikan segi pengendalian terhadap fisik Kas dan orang yang menanganinya, dimana fungsi yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.

6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui.

7. Bukti - bukti penerimaan kas maupun pengeluaran harus terlebihi dahulu ditandatanganin oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukti - bukti pendukungnya.

8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang setelah meniliti bukti - bukti pendukungnya.

9. Bila pembayaran telah dilaksanakaan maka bukti pembayaraan untuk menghindari digunakannya bukti - bukti tesebut untuk pemakaiannya lebih dari satu kali.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap sistem pengendalian internal kas pada Koperasi Eka Bakti Dinas koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


(63)

1. Bukukaspembantuseharusnyadilengkapidengankwitansipengeluarandank witansipenerimaan.

2. Pemberianjaminan pada pelanggan agar menjaga kualitas dan pelayanan dalam penjualan.

3. Memberi diskon atau pun mengadakan promosi dalam penawaran harga dan selera konsumen .

4. Perlunyaantisipasi dalam keamanan Toko dan sanksi bagi para konsumen yang melakukan tindakan kriminalis.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Erwin, 2001,Jurnal Ekonomi, Pertimbangan Intern Dalam Mengaudit Lapaoran Keuangan Perusahaan Kecil, Edisi April, BPFE USU ; Medan. Baridwan, Zaki, 2001, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,

Edisi kelima, Cetakan Kelima, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Bodnar, Ali, 2001, Edisi 9, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat Jakarta.

Djarwanto, 1996, Analisis Laporan Keuangan, Edisi I, BPFE, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat, Jakarta.

Mulyadi,2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mardiamso, 2002, Perpajakan, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin,2011. Metodologi Penelitian, Bandung : Mandar Maju.

Soemarso, SR, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku I, Edisi Kelima, Cetakan Kelima, Penerebit Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, Henry,2001. Akuntansi Basis Dasar Pengembalian Keputusan Bisnis,Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Warrant, Carl S, James M. Reeve dan Philip E. Fees,2006. Accounting, Salemba Empat, Jakarta.


(1)

dan pengurus memeriksa perlengkapan berkas calon pemohon kredit yang harus sesuai dengan persyaratan.

c) Penetapan calon peminjam

Setelah calon peminjam melakukan verifikasi, di tahap inilah calon pemohon kredit ditetapkan sebagai calon pemohon kredit yang sah oleh pengurus karena telah melengkapi persyaratan kelengkapan berkas.

d) Persetujuan dari pengurus

Keputusan pemberian kredit didasarkan pada rincian gaji pemohon kredit yang dimintakan bendahara ke bendahara kantor. Jika pemohon kredit dapat membayar angsuran kredit, maka pemberian kredit akan disetujui.

e) Realisasi pinjaman

Prosedur realisasi pencairan kredit dilakukan oleh bendahara. Otoritas kwitansi kas keluar dilakukan oleh bendahara dan ketua. Sebagai bukti atas pemberian kredit oleh koperasi, debitur juga menandatangani kwitansi tersebut. Bendahara melakukan perhitungan pemberian kredit. Penghitungan pemberian kredit dilakukan dengan cara mengurangi jumlah pinjaman yang diberikan dengan sisa pinjaman sebelumnya dan potongan-potongan yang harus di bayar oleh debitur. Potongan-potongan-potongan itu adalah simpanan wajib kredit dan dana resiko kredit. Setelah perhitungan dilakukan , bendahara membuat kwitansi kas keluar


(2)

rangkap dua lembar, lembar 1 diserahkan untuk bendahara sedangkan lembar 2 untuk debitur bersamaan dengan penyerahan uang. Surat permohonan kredit dan rincian gaji di arsip oleh bendahara.

F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran Lotte Mart Center Point Mall

Sistem pengendalian internal terhadap pengeluaran yang dilakukan oleh Lotte Mart Center Point Mallsebagai Berikut :

a. Perusahaan menetapkan bagian – bagian tertentu yang berwenang untuk mendatanganin kwitansi, cek, dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu

b. Pendatangan cek dan alat pembayaran lainnya dilakukan oleh sekurang – kurang nya oleh 2 bagian,

c. Semua kwitansi yang akan dibayar umumnya mempunyai nomor urut, d. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan kas dilakukan oleh orang yang

berbeda,

e. Bagian keuangan membuat laporan keuangan setiap bulannya,

f. Bagian pengeluaran akan mengeluarkan dana setelah terlebih dahulu memeriksa bukti pendukung dan telah memenuhi syarat pembayaran, g. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung diberi


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian akhir ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan mengenai sistem pengendalian internal kas pada Lotte Mart Center Point Mall . Penulis juga akan mencoba memberikan saran-saran yang bersifat membangun yang diharapkan dapat berguna bagi instansi dimasa yang akan datang.

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan dan evaluasi tentang pengendalian Internal Kas pada Lotte Mart maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Adanya Struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung jawab.

2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas yang berisi proyeksi penerimaaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan kas secara baik.

3. Dalam membuat anggaran kas perusahaan mengadakan koordinasi dengan setiap departemen/ bidang membuat anggaran masing - masing dan kemudian mendiskusikanya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain.


(4)

4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui kemungkinan posisi kas sebgai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan atau kelebihan kas karena rencana operasi perusahaan, besarnya dana serta saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit dibayar kembali.

5. Pengendalian Internal Kas pada Lotte Mart Center Point Mall Medan memperahatikan segi pengendalian terhadap fisik Kas dan orang yang menanganinya, dimana fungsi yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.

6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui.

7. Bukti - bukti penerimaan kas maupun pengeluaran harus terlebihi dahulu ditandatanganin oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti bukti - bukti pendukungnya.

8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang setelah meniliti bukti - bukti pendukungnya.

9. Bila pembayaran telah dilaksanakaan maka bukti pembayaraan untuk menghindari digunakannya bukti - bukti tesebut untuk pemakaiannya lebih dari satu kali.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap sistem pengendalian internal kas pada Koperasi Eka Bakti Dinas koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


(5)

1. Bukukaspembantuseharusnyadilengkapidengankwitansipengeluarandank witansipenerimaan.

2. Pemberianjaminan pada pelanggan agar menjaga kualitas dan pelayanan dalam penjualan.

3. Memberi diskon atau pun mengadakan promosi dalam penawaran harga dan selera konsumen .

4. Perlunyaantisipasi dalam keamanan Toko dan sanksi bagi para konsumen yang melakukan tindakan kriminalis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Erwin, 2001,Jurnal Ekonomi, Pertimbangan Intern Dalam Mengaudit Lapaoran Keuangan Perusahaan Kecil, Edisi April, BPFE USU ; Medan. Baridwan, Zaki, 2001, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,

Edisi kelima, Cetakan Kelima, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Bodnar, Ali, 2001, Edisi 9, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat Jakarta.

Djarwanto, 1996, Analisis Laporan Keuangan, Edisi I, BPFE, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat, Jakarta.

Mulyadi,2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mardiamso, 2002, Perpajakan, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin,2011. Metodologi Penelitian, Bandung : Mandar Maju.

Soemarso, SR, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku I, Edisi Kelima, Cetakan Kelima, Penerebit Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, Henry,2001. Akuntansi Basis Dasar Pengembalian Keputusan Bisnis,Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Warrant, Carl S, James M. Reeve dan Philip E. Fees,2006. Accounting, Salemba Empat, Jakarta.