Tujuan Penerapan Pembatasan Transaksi Tunai.

B. Tujuan Penerapan Pembatasan Transaksi Tunai.

Berdasarkan riset PPATK, trend transaksi tunai di berbagai lapisan masyarakat semakin meningkat. Transaksi tunai itu antara lain dilakukan dengan maksud untuk mempersulit upaya pelacakan asal-usul sumber dana yang diduga berasal dari tindak pidana. Transaksi tunai juga dilakukan untuk memutus pelacakan aliran dana kepada penerima dana. Dengan adanya aturan mengenai pembatasan transaksi tunai ini, diharapkan dapat menekan tingkat kriminalitas. Pembatasan transaksi tunai ini juga dapat untuk mengoptimalkan penggunaan jasa perbankan dan penyedia jasa keuangan lainnya. Serta dapat digunakan untuk kebutuhan proses penegakan hukum, dan sejalan dengan pengaturan dalam rangka menjaga kelancaran sistem pembayaran. 49 Berdasarkan hal di atas, ketentuan pembatasan transaksi secara tunai dapat mencegah sejak dini upaya tindak pidana karena pelaku tidak mudah lagi untuk menyerahkan uang tunai dalam jumlah besar. Namun disadari bahwa pembatasan transaksi secara tunai sangat berkaitan dengan hak asasi manusia untuk menentukan bentuk transaksi yang akan digunakan dalam aktivitas ekonominya. Pembatasan transaksi keuangan secara tunai disatu sisi memang akan mengurangi pilihan masyarakat, namun disisi lain akan mendorong penyelesaian transaksi keuangan melalui sistem pembayaran di perbankan. Selain itu, negara-negara yang telah menerapkan pembatasan transaksi secara tunai ternyata memberikan dampak positif yaitu berkurangnya tindak pidana khususnya korupsi. Hal ini disebabkan dalam kasus pencucian uang yang 49 “ PPATK Desak DPR Keluarkan Aturan Pembatasan Transaksi Tunai”, https:news.liputan6.comread498609ppatk-desak-dpr-keluarkan-aturan-pembatasan-transaksi- tunai diakses 27 desember 2014 dilakukan dengan transaksi non tunai dapat dilakukan pelacakan kembali, sehingga memudahkan para penegak hukum untuk melacak kembali aliran dana yang diperoleh dari hasil kegiatan illegal termasuk tindak pidana korupsi. Pada sisi lain, dalam penegakan hukum, bukti transaksi bisa digunakan oleh pihak yang berwenang untuk kebutuhan penegakan hukum. Adapun keuntungan lain dari adanya transaksi non-tunai melalui lembaga keuangan adalah dapat meningkatkan potensi atau pendapatan pajak negara. Setiap transaksi dalam sistem keuangan akan mempermudah aparat penegak hukum untuk melacak aliran dana dalam menemukan tersangka serta pihak-pihak terafiliasi lainnya, hubungan kejahatan, danatau perolehan hasil kejahatan.melalui transaksi perbankan, semua petugas pajak bisa mengetahui berapa pendapatan setiap warga negara. Jika seseorang digaji secara tunai, maka akan sulit untuk mengetahui berapa potensi pajak yang harus dibayarkan ke negara. Dengan penerapan pembatasan transaksi tunai restrictions on cash transactionslimitations on cash transactions atau pembatasan pembayaran tunai restrictions on cash paymentslimitations on cash payments akan mendorong less cash society minimalisasi penggunaan uang tunai atau transaksi non tunai non cash transaction. Dimana dengan penerapan pembatasan transaksi tunai tersebut, seluruh bank dan lembaga keuangan lainnya ikut berperan aktif dalam pencegahan korupsi dan money laundering pencucian uang lainnya, disamping menjalankan fungsi dan tugas utamanya. Lebih jauh lagi, selain memberikan dampak atau pengaruh pada pemberantasan praktik korupsi dan pencucian uang degan signifikan, adanya pembatasan transaksi tunai juga diarahkan untuk mewujudkan cita-cita menuju masyarakat non-tunai atau less cash society dan juga efisiensi sistem pembayaran. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat mengurangi budaya menggunakan uang tunai dalam kegiatan ekonomi di masa mendatang. 50

C. Manfaat pembatasan transaksi tunai.