commit to user dalam model regresi, akan dilihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Faktor VIF dengan alat bantu program SPSS 16. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=
1 tolerance. Nilai cutoff yang dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Jika tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, maka tidak terjadi problem multikolinieritas. c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelsi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2009. Untuk
menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan Run rest. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi
secara random atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat
commit to user hubungan korelasi, maka dikatakan bahwa residual adalah acak
atau random Ghozali, 2009. H0: residual res_1 random
HA: residual res_1 tidak random
d. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah model
regresi yang terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residula satu
pengamatan ke
pengamatan lain
tetap, maka
disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas Ghozali, 2009. Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan uji
park. Apabila koefisien beta dari persamaan regresi signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.
Metode lain yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, jika ada pola tertentu seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian
menyempit maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
commit to user pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali,
2009.
3. Uji Hipotesis