Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

commit to user Tabel IV.13 Uji One-sample Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 31 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.27611492 Most Extreme Differences Absolute .140 Positive .118 Negative -.140 Kolmogorov-Smirnov Z .778 Asymp. Sig. 2-tailed .581 Sumber: data primer diolah Nilai Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas adalah 0.778 dengan signifikansi lebih besar dari 0,05 0,581, gambar yang ditunjukkan oleh grafik scatterplot yang mendekati garis lurus serta gambar grafik histogram yang tidak menceng ke kanan atau kiri ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel independen Ghozali, 2009. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka dikatakan terjadi problem multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi, akan dilihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Faktor VIF dengan alat bantu program SPSS 16. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel commit to user independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF= 1 tolerance. Nilai cutoff yang dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Jika tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka tidak terjadi problem multikolinieritas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.14 Hasil uji multikolinearitas Konstruk Tolerance VIF Keterangan Kepuasan Pelanggan 0,246 4,062 Tidak terjadi multikolinearitas Proses Bisnis Internal 0,297 3,370 Tidak terjadi multikolinearitas Pembelajaran dan Pertumbuhan 0,426 2,348 Tidak terjadi multikolinearitas Komunikasi Strategi 0,278 3,595 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: data primer diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance pada variabel independen berada di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelsi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang commit to user berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2009. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan Run rest. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random Ghozali, 2009. H0: residual res_1 random HA: residual res_1 tidak random Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini: Tabel IV.15 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .06625 Cases Test Value 15 Cases = Test Value 16 Total Cases 31 Number of Runs 11 Z -1.823 Asymp. Sig. 2-tailed .068 Sumber: data primer diolah Dari tabel IV.15 di atas dapat dilihat nilai test adalah 0.6625 dengan probabilitas 0.068 dengan signifikansi 0,05 yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. commit to user

4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pasar Minggu

5 22 148

PENILAIAN KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional Dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Pt Bank Central Asia).

0 2 16

PENILAIAN KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional Dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Pt Bank Central Asia)

0 1 12

ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 0 10

ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 4 15

Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard terhadap Kinerja Manajer.

1 1 26

Pengaruh Persiapan Balanced Scorecard Terhadap Perilaku Kinerja Manajer.

0 0 29

PENGARUH SPIRITUAL LEADERSHIP TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA MANAJER BANK SYARIAH DI SURABAYA.

0 0 14

STRATEGI KOMUNIKASI DAN PENGENDALIAN : STUDI EMPIRIS DARI EFEKTIVITAS BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PT.X)

0 0 14